Pengamat Nilai MUDA Unggul dalam Debat Publik III Pilkada Kota Mataram

MandalikaPost.com
Selasa, Desember 01, 2020 | 13.29 WIB Last Updated 2020-12-01T05:32:34Z
Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Mataram nomor urut 3, H Lalu Makmur Said dan H Badruttamam Ahda (MUDA) dalam debat publik III Pilkada Kota Mataram.

MATARAM - Debat publik putaran ketiga Calon Walikota dan Calon Walikota Mataram 2020 telah selesai digelar di hotel Golden Palace dan disiarkan secara langsung melalui kanal youtube KPU Mataram, pada Senin malam 30 November 2020. Debat final yang mengangkat tema "Sinergitas Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan" berlangsung seru.


Pengamat politik Bayu Satria Utama menilai, sesi pertama yang mengajak masyarakat untuk melihat "kemesraan" paslon bisa menjadi peluang bagi para paslon untuk meraup suara masyarakat secara emosional. 


Menurut Bayu, dalam Sesi ini, Pasangan Makmur-Ahda yang paling unggul.


"Sesi Paslon untuk mengenalkan pasangannya masing-masing adalah peluang meraup suara secara emosional. Dalam sesi ini saya rasa pasangan Makmur-Ahda unggul. Kemistri yang mereka bangun tampak natural," ungkap alumnus magister politik Universitas Indonesia tersebut.


Bayu mengatakan, keunggulan pasangan Makmur-Ahda juga dinilai dari bobot materi yang mereka sampaikan. Menurut Bayu, Makmur Said sangat menguasai pembahasan mengenai Fiskal, dan Ustadz Ahda memberikan jawaban-jawaban cerdas tiap kali menjadi sasaran pertanyaan paslon lain.


"Mengenai birokrasi, administrasi, pelayanan publik, fiskal, Miq Makmur sangat menguasai. Kesenioran beliau sebagai Sekda terbukti malam tadi. Dan unggulnya kapasitas intelektual Ustadz Ahda tampak tiap kali beliau memberikan jawaban-jawaban cerdas terhadap pertanyaan paslon lain," tegas Bayu.


Menurut Bayu, Ustadz Ahda mendapatkan poin lebih dari ide-idenya untuk mengembangkan industri kreatif. Terlebih momen ketika Ustadz Ahda mengangkat sepatu produk Lombok Hardcore yang merupakan perusahaan clothing milik anak-anak Muda Kota Mataram.


"Ide-ide Ustadz Ahda tentang industri kreatif adalah poin lebih untuknya. Ditambah lagi momen ketika bliau mengangkat sepatu produksi Lombok Hardcore. Ustadz Ahda tampak membuktikan komitmennya terhadap kemajuan industri kreatif khususnya bagi anak Muda Kota Mataram," kata Bayu.


Seakan mengingat-ingat momen debat final tersebut, Bayu pun memberikan komentar terakhirnya mengenai posisi Ustadz Ahda dalam membangun moderasi beragama.


"Gagasan spiritualitas Ustadz Ahda menunjukkan kemampuannya untuk membangun moderasi beragama. Posisinya sebagai alumnus Al-Azhar Kairo, Mesir dan cara berpikir wasatiyyah, dapat membantu kita menghindari konflik-konflik SARA yang dapat melemahkan kerukunan," pungkas Bayu yang juga pernah menempuh pendidikan Sarjana di Ilmu Politik Brawijaya tersebut.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pengamat Nilai MUDA Unggul dalam Debat Publik III Pilkada Kota Mataram

Trending Now