LOMBOK UTARA - Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) tahun 2021 akan dimaksimalkan dan fokus pada sektor pemulihan ekonomi. Hal ini merupakan komitmen pemerintah agar masyarakat dapat tetap produktif di masa pandemi Covid-19
"Anggaran itu betul-betul menjadi stimulus utama dalam pemulihan ekonomi kita. Sehingga cepat dan langsung mengena sasaran pada sektor-sektor yang mampu menampung lebih banyak tenaga kerja, ini pesan Presiden Jokowi," kata Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflumansyah saat menyerahkan DIPA Petikan, Alokasi Dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2021.
Menurut Doktor Zul, pada tahun 2021 mendatang, sasaran tetap fokus pada pemulihan ekonomi, sehingga anggaran ini harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Karena ini kesempatan emas dibalik musibah itu,"jelas mantan ketua senat UI ini, Rabu (2/12/2020) di Lombok Wild Life Park Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Lebih lanjut Gubernur menjelaskan bahwa, Vaksin untuk Corona (Covid-19) akan mulai di distribusikan pada Minggu ke Tiga di Januari 2021. Oleh sebab itu, harapanya daerah di NTB tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, yang dapat dijadikan budaya dan gaya hidup masyarakat kedepan.
"Dibanding daerah lain NTB relatif lebih baik,"ungkap Gubernur.
Selain itu, Gubernur merasa bangga dengan dipilihnya Kabupaten Lombok Utara, tepatnya Lombok Wild Life Park Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebagai tempat acara penyerahan DIPA.
Sehingga dengan kehadiran semua kepala daerah se-Provinsi NTB, dapat memberikan informasi kepada daerah lain bahkan dunia, bahwa keberadaan Wild Life Park yang dimiliki negara-negara maju , juga dimiliki oleh KLU Provinsi NTB. "Kita mampu berbuat seperti negara maju, asalkan kita ada kesempatan itu," tutur pria bersahaja kelahiran Sumbawa ini.
Diakhir sambutannya, Gubernur mengucapkan hari ulang tahun kepada Wakil Gubernur NTB sebagai rekan kerja untuk mewujudkan Visi dan Misi mencapai NTB Gemilang.
Senada dengan Gubernur, Wakil Gubernur NTB Hj. Dr. Sitti Rohmi Djalilah mengingatkan kepala daerah yang hadir pada acara tersebut untuk menggunakan anggaran sebaik mungkin dalam memulihkan kondisi ekonomi di daerah masing-masing.
Tantangan tahun 2021 bahwa, belanja daerah pada kuartal satu, dua dan seterusnya, porsinya tetap sama, untuk mendorong ekonomi NTB tumbuh. Lebih utama di kuartal pertama di 2021 mendatang.
"Mudah-mudahan ditahun 2021 ekonomi dan aspek lain jauh lebih baik, ekonomi kita bisa positif," harap Wagub.
Menutup sambutannya, Wanita yang akrab disapa Ummi Rohmi, berharap kepala daerah tetap menerapkan dan mengingatkan masyarakat untuk disiplin mengikuti himbauan pemerintah dalam mentaati protokol Covid-19. Sehingga pandemi ini memberikan hikmah agar masyakat NTB kuat dan tangguh.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Syarwan, SE, MM, menyampaikan bahwa Program pemulihan ekonomi nasional di Provinsi NTB telah berhasil merealisasikan klaster perlindungan sosial sebesar 82,2% klaster kesehatan 69%, klaster sektoral sebesar 64,7%, klaster UMKM 79,6% dan klaster tambahan subsidi energi 6,7%.
Menurutnya, keberadaan 896 Bumdes, dengan rincian Kabupaten Lombok Barat sebanyak 116 Bumdes, Loteng 55, Lotim 223, KLU 33, Kab. Sumbawa 157, KSB 53, Bima 184 dan Dompu 72 Bumdes. Sehingga Bumdes adalah motor pertumbuhan ekonomi desa. Karena BUMDES ini jelas Syarwan dapat menciptakan peluang pasar, jaringan pasar dan membuka lapangan kerja.
"Sehingga hal inilah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan layanan umum, pertumbuhan ekonomi desa, serta pendapat desa," katanya.
Ditambahkannya, Efektivitas APBN sangat berdampak mengurangi efek negatif pandemi. Sehingga realisaai pelaksanaan yang tepat sasara, tepat waktu dan tepat kualitas. Untuk itu koordinasi dan kolaborasi antara kementerian dan lembaga serta pemda sangat penting dan menentukan.
Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Sekda Provinsi NTB, Forkopimda Provinsi NTB dan seluruh Bupati/Walikota se-NTB.