.jpg )
 |
| Ketua DPW PAN NTB H Muazzim Akbar dan Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah. Foto: Kolase/Istimewa. |
MATARAM- Pilkada Gubernur dan Wagub NTB masih cukup jauh. Tapi, mulai hangat diperbincangkan. Awal tahun 2021 ini sejumlah nama disebut-sebut bakal masuk bursa Cagub-Cawagub NTB tersebut.
Nama Bupati Lombok Tengah HM Suhaili FT dan Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy merupakan beberapa yang disebut-sebut menyusul prediksi pasangan petahana Zul-Rohmi bakal pecah kongsi di Pilkada selanjutnya.
Ketua DPW PAN NTB H Muazzim Akbar menilai dalam politik hal ini wajar saja sebagai dinamika politik.
Menurutnya, jika Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Wagub Sitti Rohmi Djalilah memutuskan pecah kongsi dan berjuang sendiri-sendiri sebagai Cagub dalam Pilkada mendatang, maka keduanya sama-sama menarik untuk dipepet bagi yang ingin menjadi calon Wakilnya.
"Politik kan semua serba mungkin. Kalau Zul-Rohmi pecah kongsi maka keduanya sama-sama punya peluang besar. Ini kesempatan bagi yang ingin menjadi calon Wakilnya," kata Muazzim, Sabtu (23/1) di Mataram.
Politisi gaek NTB ini mengaku sebenarnya enggan berkomentar tentang Pilgub yang masih cukup lama. Namun, dinamika politik tak berbatas waktu. Tidak ada yang premateur dalam dunia politik.
Saat ditanya apakah dirinya berminat untuk maju di Pilgub NTB mendatang, Muazzim tak menjawab gamblang.
"Ya kalau saya maju mungkin bisa dampingi bu Rohmi. Tapi secara geopolitik kan nggak masuk. Agak susah," ujarnya.
"Tapi, kalau Fahri Hamzah maju dan nyagub di NTB, saya bersedia dampingi jadi wakil. Ini peluangnya (menang) lebih masuk akal," sambung Muazzim sambil berseloroh.
Seloroh Muazzim Akbar bisa jadi bukan candaan biasa. Fahri Hamzah yang kini menjadi Wakil Ketua Umum Partai Gelora merupakan putra NTB dari Sumbawa.
Mantan anggota DPR RI beberapa periode ini, juga memiliki basis suara, pemilih militan yang mampu mengantarkan ke kursi senayan dalam beberapa Pemilu Legislatif yang lalu.
Munculnya Fahri Hamzah di bursa calon Gubernur NTB, bisa menjadi pesaing serius yang kuat untuk petahana. Apalagi jika Zul-Rohmi benar-benar pecah kongsi.
