Chris Parangan. |
MATARAM - Musda Partai Golkar NTB Maret 2021 nanti, dipastikan akan menjadi persaingan dua figur, H Ahyar Abduh dan H Mohan Roliskana.
Adapun rumors munculnya H Fauzan Khalid sebagai "kuda troya" dalam Musda Partai Golkar NTB dinilai hanya sebatas fatamorgana kalangan tertentu.
"Sudahlah kita fokus, hanya ada dua kandidat calon yang maju di Musda Golkar NTB. Ahyar dan Mohan," tandas Fungsionaris DPP Partai Golkar, Chris Parangan, Kamis (25/2) di Mataram.
Chris mengatakan, Ahyar Abduh yang merupakan mantan Walikota Mataram dua periode, dan Mohan Roliskana yang merupakan mantan Wakil Walikota dan kini Walikota Mataram adalah dua figur yang bakal bersaing di Musda Golkar NTB.
Keduanya merupakan kader Partai Golkar yang memiliki catatan prestasi masing-masing.
Sementara kemunculan nama Fauzan Khalid yang kini Bupati Lombok Barat, menurut Chris hanya wacana tak berdasar. Selain bukan merupakan kader Golkar, catatan kiprah politik Fauzan Khalid juga dinilai tak pernah menguntungkan Golkar, justru kerab merugikan langkah politik Golkar.
Contohnya di Pilgub NTB 2018, pasangan Suhaili-Amin yang diusung Golkar menelan kekalahan telak di Lombok Barat.
Chris menegaskan, Partai Golkar merupakan Partai besar yang sejak dulu melahirkan kader-kader yang andal dan teruji. Sehingga dipastikan tertutup peluang Fauzan yang bukan kader bisa memimpin Golkar NTB.
"Fauzan Khalid belum teruji apalagi terbukti bagi kebaikan Golkar, dia juga bukan kader Golkar. Apa kata dunia kalau Golkar? Ini kan ironi," tukasnya.
Sebelumnya Wakil Bendum DPP Golkar Sari Yuliati mengatakan, non kader seperti Fauzan Khalid bisa maju dalam Musda dengan diskresi dari Ketum Golkar.
Namun hal ini dibantah Chris. Ia menegaskan, tidak ada sejarahnya figur non Kader mendapatkan diskresi dan memimpin partai Golkar. Apalagi di level Provinsi seperti NTB ini.
"Hari gini, orang juga tahu bahwa selama ini Fauzan Khalid ini figur non partisan. Bagaimana dia bisa memimpin Partai besar seperti Golkar ini,"
Chris justru menilai bahwa Ketua DPRD NTB Hj Baiq Isvie lebih berpeluang daripada Fauzan Khalid, untuk maju dalam Musda Golkar NTB.
"Saat ini kalau pun ada figur lain selain Ahyar dan Mohan, saya rasa bu Isvie lebih berpeluang daripada Fauzan. Dia kader Golkar, punya kapasitas dan menjabat Ketua DPRD NTB. Bisa jadi kuda hitam, karena dia kan mewakili perempuan," katanya.
Apalagi, tambah Chris, dua diantara tiga kader Golkar yang menjadi Kepala Daerah di NTB adalah perempuan, yakni di Bima dan Lombok Barat. Sehingga Baiq Isvie juga tepat mewakili gender.