Ketua Dekranasda NTB Hj Niken Saptarini Zulkieflimansyah menyerahkan bantuan secara simbolik kepada perajin di HUT Dekranasda ke 41. |
MATARAM - Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Indonesia ke-41 yang jatuh pada tanggal 3 Maret 2021 mendatang, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj. Niken Saptarini Widyawati, menyerahkan bantuan modal usaha dari Dekranas Indonesia kepada 10 pengrajin NTB, di Bale Kriya NTB, Rabu (24/02/21).
Kesepuluh pengrajin tersebut antara lain, dua orang pengrajin berasal dari Kabupaten Lombok Barat, satu pengrajin asal Kabupaten Sumbawa, satu pengrajin Kabupaten Sumbawa Barat dan dua pengrajin asal Kabupaten Lombok Timur. Kemudian satu pengrajin asal Lombok Tengah dan dua pengrajin lainnya dari Kota Bima.
Bunda Niken sapaan akrab Ketua Dewan Kerajinan NTB itu menjelaskan, Total bantuan modal usaha tersebut berupa uang tunai sebesar Rp 20 juta yang diberikan kepada masing-masing pengrajin sebesar Rp 2 juta. Bantuan itu diberikan secara serentak oleh Dekranas pusat kepada seluruh pengrajin di Indonesia.
"Mudah-mudahan bantuan dari dewan kerajinan pusat ini memberikan semangat bagi pengrajin untuk terus berkarya, menghasilkan kerajinan-kerajinan khas berdasarkan kekayaan warisan budaya yang dimiliki oleh Provinsi NTB," ungkap bunda Niken yang didampingi oleh Ketua Bhayangkari Daerah NTB, Ny. Nindya M. Iqbal.
Menurut Bunda Niken, dengan bantuan ini Dekranasda NTB juga akan terus mendorong para pengrajin untuk terus berkarya menghasil produk kerajinan yang membanggakan yang dapat dikenal oleh masyarakat luas. Berbagai hasil kerajinan khas NTB seperti kain tenun dengan berbagai motif yang cukup dikenal di tingkat Nasional bahkan di Internasional. Begitu kerajinan lainnya seperti aksesoris, produk makanan dan lain-lain.
"Saya berharap dengan bantuan yang diterima oleh para pengrajin kita ini dapat mendorong untuk tetap meningkatkan produktifitas kerajinan dengan mempertahankan keaslian dan keunikan warisan budaya NTB. Tentu dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini,” harap bunda Niken.
Sementara itu, salah satu pengrajin asal Batulayar Lombok Barat, Ryandika Terra Gandewa, mengungkapkan, bantuan ini membuktikan bahwa Dekranas pusat maupun daerah sangat berpartisipasi dalam mendorong para pengrajin untuk terus berkarya dalam menghasilkan produk karajinan lokal yang membanggakan.
"Saya sangat bersyukur sekali mendapatkan bantuan seperti ini. Sehingga semangat saya untuk terus berkarya akan semakin tumbuh," ungkap pengrajin recycle kulit kerang mutiara itu.
Menurutnya, selain untuk mengembangkan usaha kerajinannya, bantuan ini juga sangat bermanfaat bagi kesejahteraan karyawannya yang selama ini sudah membantu dalam membangun usahanya. Apalagi situasi pandemi yang menghatam semua sektor perekonomian masyarakat yang berdampak pada pendapatan karyawannya menurun.
"Oleh karena itu, bantuan ini saya manfaatkan untuk kesejahteraan karyawan saya. Selain itu, bantuan ini merupakan salah satu motivasi saya untuk berkembang lebih maju lagi," ungkapnya bangga.
Ia merupakan salah satu pengrajin yang memulai usahan sejak akhir tahun 2019. Dari usaha kerajinan recycle atau daur ulang kulit kerang mutiara itu, ia sudah menghasilkan 20 produk kerajinan recycle dengan berbagai macam prodaknya sala satu diantaranya adalah anting, kalung, bross dan semua hal yang termasuk dalam fashion asesoris.
Selain pengrajin daur ulang kulit kerang tersebut, dua pengrajin lain yang menerima bantuan secara langsung adalah pengrajin Batok Kelapa, Raden Agus Setiawan asal Lombok Utara dan pengrajin asal Lombok Barat dengan kerajinan yang sama yaitu recyacle batok kelapa.
Mengingat situasi pandemi Covid-19 maka bantuan ini hanya diberikan secara langsung kepada tiga perwakilan saja. Sedangkan bantuan untuk pengrajin lainnya akan ditransfer ke rekening masing-masing.