Coral Garden Lombok di Gili Meno, Lombok Utara. |
MATARAM - NTB kini punya wahana wisata bahari Coral Garden Lombok, di perairan Gili Meno, Lombok Utara.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan NTB, H Yusron Hadi mengatakan, Coral Garden atau taman terumbu karang di Lombok Utara itu merupakan sinergi dalam pemulihan pariwisata bahari dan rehabilitasi ekosistem yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Bank Indonesia Cabang Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Pembangunan coral garden yang mereplikasi pembangunan Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) di Bali didanai oleh Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di Gili Meno yang merupakan salah satu Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN)," kata Yusron, Sabtu (13/2) di Mataram.
H Yusron Hadi. |
Dijelaskan, pembangunan coral garden ini digarap oleh Komunitas Penyelam NTB (KAPELA NTB) sebagai komunitas yang peduli terhadap konservasi.
"Coral Garden yang telah dibangun ini, diluncurkan pada 1 Februari 2021 lalu oleh Direktur Jasa Kelautan, Miftahul Huda, dihadiri oleh Perwakilan Kepala Cabang Bank Indonesia NTB, Kepala Balai KSDA NTB, dan beberapa pemangku kepentingan lain," katanya.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Tb. Haeru Rahayu Tebe mengatakan bahwa ICRG di Bali mulai replikasi di Lombok. Hal ini didasari oleh hasil ICRG di Bali yang menunjukan perbaikan kondisi ekosistem dan meningkatknya kepedulian masyarakat dalam pelestarian sumberdaya laut.
“PSBI telah membangun kebun karang dengan struktur garuda 1 unit, fishdome 8 unit, dan hexagonal/spider web 100 unit. Selain itu juga dibuat mooring buoy sebanyak 4 unit dengan 20 buah pemberat sebagai penanda lokasi kebun karang, telah menambah atraksi baru di Gili Meno, yang sudah mulai dikunjungi penyelam,” ujar Tebe.
Menurutnya, penambahan atraksi baru diharapkan akan mendorong pemulihan pariwisata yang sangat lesu pada masa pandemi ini.
"Kegiatan seperti ini juga akan jadi contoh di tempat lain,” tandasnya.
Peluncuran coral garden bertema “Pulihkan Pariwisata dan Rehabilitasi Ekosistem” disambut baik oleh masyarakat Gili Meno, Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Mereka sangat berharap dapat memperoleh program ini untuk rehabilitasi ekosistem terumbu karang yang semakin menurun kondisinya sekaligus sebagai atraksi wisata.
Untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan mengawasi coral garden bersama Pokmaswas dan Pokdarwis, KKP telah memberikan bantuan sarana alat selam berikut tabung sebanyak 8 set lengkap pada tahun 2019 kepada KAPELA.