Dorong Ekowisata di NTB, Gubernur Lepas Penyu di Destinasi Pantai Mapak Indah

MandalikaPost.com
Minggu, Maret 07, 2021 | 12.14 WIB Last Updated 2021-03-07T13:24:54Z
Gubernur NTB, DR H Zulkiefliemansyah saat melepasliarkan penyu di Pantai Mapak Indah, Kota Mataram.

MATARAM - Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah melepas penyu dan melakukan aksi bersih pantai bersama UMKM Pariwisata, Minggu (7/3) di tempat pelestarian penyu pantai Mapak Indah, Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.


Menjaga kelestarian alam menjadi salah satu misi utama pencapaian NTB Gemilang, yakni bagaimana menjadikan NTB yang asri dan lestari. Dengan berbagai program seperti NTB Zero Waste, NTB Hijau dan pengelolaan hutan yang lebih baik, diharapkan berbagai upaya tersebut dapat menjaga kelestarian alam sekaligus menopang seluruh ikhtiar pembangunan di NTB.


Pantai Penyu Mapak Indah, Destinasi Eduwisata yang Menarik di Kota Mataram


Gubernur Zulkieflimansyah mengatakan, dengan melepas penyu ke alam bebas, maka ekosistemnya dapat terjaga dan terus berkembang biak. Keberhasilan konservasi penyu dan perkembangbiakannya, juga menandakan kelestarian lingkungan di sekitar terjaga dan terawat dengan baik.


"Dengan beranak pinaknya anak penyu bisa menjadi sinyal berhasil atau tidak kita menjaga dan merawat kelestarian alam ini," kata Gubernur.





Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wahana edukasi yang sangat menarik tentang bagaimana menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup, khususnya bagi anak-anak. Dengan pengalaman menarik seperti ini mereka akan memahami bahwa bersahabat dengan lingkungan seperti penangkaran dan pelepasan penyu merupakan bagian dari budaya hidup dan kehidupan dimasa yang akan datang.


"Karena merekalah generasi penerus yang akan melestarikan alam ini," harap Doktor Zul sapaan akrab Gubernur.


Makam Dende Kalijaga di Pantai Mapak Indah, Mitos Sejarah dan Praktik Klenik Kekinian


Selain itu, Doktor Zul menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Karena dapat merusak ekosistem laut, sehingga mempengaruhi kelestarian penyu. Baru-baru ini ada laporan masyarakat bahwa ada penyu mati karena memakan masker. 


"Jangan membuang masker sembarangan, karena implikasinya juga binatang-binatang laut lainnya menjadi korban," tutup Gubernur. 


Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Yusron Hadi, mengatakan kehadiran Gubernur NTB merupakan bentuk keseriusan untuk menjaga kelestarian penyu Mapak. 


Diakuinya, NTB memiliki potensi konservasi penyu. Pantai mapak merupakan salah satu tempat penangkaran penyu di NTB. Dari ratusan jenis dan ragam penyu yang ada di dunia,  sekitar 5 jenisnya ada di NTB.


"ini yang harus terus kita lindungi, karena keberadaan penyu dengan proses kembangbiaknya diperairan laut kita, ini mengindikasikan kegiatan konservasi perairan kita terukur dari itu," jelasnya.


Dalam kesempatan tersebut, praktisi konservasi penyu Universitas Udayana, Windia Adyiana, mengaku bahwa Penyu Mapak merupakan jenis Penyu Lekang. Jenis ini tersebar luas di Indonesia, namun tidak begitu banyak. 


Dijelaskannya, pada tahun 2020 yang lalu, dari hasil konservasi penyu, terdapat jumlah sarang yang ditemukan ada 160 sarang, dengan jumlah penyu sebanyak 40-50 ekor. Untuk seekor penyu dapat bertelur sekitar 100-150 butir sekali telur.


Di perairan NTB ada beberapa jenis penyu, diantara ada penyu lekang, pipih dan hijau. Namun dibeberapa tempat ditemukan juga penyu jenis lain namun sangat sedikit. 


"Hanya 3 jenis penyu ini yang populasinya agak banyak dibanding yang lain," pungkasnya.


Kegiatan gotong royong dan pelepasan penyu ini juga diikuti kelompok masyarakat pengawas penyu, kelompok pariwisata Mataram Pokdarwis, kelompok pengawas pesisir laut dan masyarakat pengunjung pantai Mapak Indah.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dorong Ekowisata di NTB, Gubernur Lepas Penyu di Destinasi Pantai Mapak Indah

Trending Now