Penilaian Lomda Desa Tingkat Kabupaten Lombok Timur di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. (Foto: Rosyidin) |
LOMBOK TIMUR - Desa Sembalun dipercaya menjadi perwakilan desa di Kecamatan Sembalun, untuk mengikuti lomba desa/kelurahan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).
Peluncuran dan penilaian kegiatan dilaksanakan Selasa (9/3), di halaman kantor Desa Sembalun, dihadiri Kepala Dinas PMD Lotim bersama rombongan tim juri lomba desa, didampingi oleh Camat Sembalun, Koramil 1615-10 Sembalun, Kapolsek Sembalun, Forkopincam Sembalun, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda desa setempat.
Kepala Desa Sembalun, Harmini menyampaikan dalam sambutannya, atas kepercayaan mewakili Kecamatan Sembalun harus diikuti dengan persiapan-persiapan agar Desa Sembalun menjadi juara dalam lomba desa ini.
“Kita sadar untuk bisa menjadi juara kita harus menyiapkan semuanya, dan itu tidak mungkin kita lakukan sendiri. Sehingga pemerintah desa melibatkan semua unsur masyarakat dan pemuda Desa Sembalun termasuk menggandeng Karang Taruna dan Pokdarwis,” kata Harmini.
Menurut dia, dalam lomba desa ini, ada beberapa indikator yang dilombakan yaitu bidang pemerintahan, kewilayahan, kemasyarakatan, dan terintegrasi.
Semua indiaktor itu harus disiapkan untuk bisa memenangkan lomba, sehingga semua lapisan masyarakat harus bergerak.
“Tanpa dukungan dari pemuda khususnya kita tidak bisa apa-apa, jadi jauh hari kita sudah libatkan, bahkan selalu bersama," ujarnya.
Harmini menyampaikan, program unggulan Desa Sembalun itu dari sektor pariwisata, terlebih desa Sembalun merupakan pintu masuk pendakian Gunung Rinjani dan Bukit Pergasingan. Untuk itulah ia yakin Desa Sembalun bisa menjuarai lomba desa kali ini.
"Ya artinya dari program unggulan kami itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan PAD desa kami. Dan saya yakin Desa kami dapat juara," katanya.
Ia menambahkan, lomba desa ini juga menjadi motivasi untuk Desa Sembalun yang merupakan desa yang baru mekar dari Desa Sembalun Lawang pada 2010 silam.
"Untuk itulah, kami manfaatkan lomba desa dengan sebaik-baiknya. Tanpa lomba desa ini, kami tidak tahu letak kekurangan kami. Maka yang kurang itulah kami sempurnakan dan tingkatkan," imbuhnya.
Sementara itu, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lombok Timur, sekaligus sebagai Ketua Koodinataor Tim Juri Lomba Desa, M Haeri mengatakan, lomba desa kali ini berbeda denga tahun sebelumnya, dimana kalau dulu mengundang banyak massa bahkan tim juri itu disambut oleh gamelan maupun atraksi budaya desa setempat.
"Sekarang penyambutan seremonial dan mengundang banyak masa itu kita tiadakan, mengingat saat ini masa pandemi dan mengutamakan SOP Prokes Covid-19," ujarnya.
Ia mengungkapkan, indikator dalam penilaian lomba desa masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun kali ini kata Hairi, ada tambahan penilaian yakni, sejauh mana desa itu mencegah penularan Covid-19 di desa masing-masing. Seperti menerapakan 3M dan gencar mensosialisasikan bahaya Covid-19.
"Lomba desa tahun ini, berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena ada penambahan indikator yakni pencegahan penularan Covid-19," katanya.
Haeri mengapresiasi langkah Pemdes Sembalun dalam mencegah penularan Covid-19. Baik dari sejak tim juri tiba hingga selesainya acara, benar-benar Pemdes Sembalun menerapkan prokes Covid-19. Jaga jarak, cuci tangan dan menggunakan masker.
"Luar biasa, saya rasakan sendiri prokes Covid-19 itu diterapkan oleh pemerintah Desa Sembalun. Seperti inilah yang kita harapkan, jangan waktu ada cara seperti ini saja diberlakukan," tukasnya.
Reporter : Rosyidin