Tongkrongan asyik di Pantai Tanjung Bias, Lombok Barat. |
LOMBOK BARAT - Perkembangan wisata Pantai Tanjung Bias dari hari ke hari kian menahbiskan diri sebagai destinasi primadona.
Ini ditunjukkan dengan semakin berkembangnya kawasan tersebut. Tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari kawasan tersebut.
Di Tanjung Bias dengan mudah dijumpai puluhan lapak pedagang. Di lain sisi, para pedagang mempermak lapak mereka dengan berbagai display yang diharap mampu menyedot pengunjung.
Berbekal bibir pantai yang relatif luas, pengunjung di destinasi ini dibuat cukup nyaman. Ditambah kondisi kebersihannya yang juga terjaga.
Kondisi ini praktis menjadi berkah bagi para warga yang menggantungkan penghidupan di tempat ini. Mereka menjadi tenaga kerja (Naker). Sedikitnya ada sekitar 700 lebih warga sekitar yang diserap bekerja di tempat ini.
"Mulai dari tukang larkir, juri masak, petugas kebersihan dan yang lainnya. Jumlahnya cukup banyak," ucap Camat Batu Layar, Afgan Kusumanegara, Kamis (4/3).
Lazim diketahui, Tanjung Bias menarik dikunjungi saat sore hari. Di momen tersebut, destinasi yang berada di Desa Senteluk ini oleh para pengunjung biasanya dikunjungi untuk menikmati panorama matahari terbenam (sunset).
Kenyamanan destinasi ini ditambah dengan harga kuliner yang ditawarkan para pedagang. Harga yang diberlakukan relatif sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan.
Afgan menuturkan, di awal-awal persoalan yang dihadapi destinasi ini yakni masalah sampah. Namun berkat kekompakan semua elemen, persoalan itu kini sudah bisa diatasi.
"Sekarang BUMDes yang tangani. Hasilnya seperti sekarang, pengunjung dibuat semakin nyaman," ucapnya.
Warga setempat tidak saja menggantungkan diri dari hasil berjualan dan parkir. Beberapa warga juga berinovasi dengan menciptakan atraksi wisata. Sebut saja seperti atraksi berkuda dan yang lainnya.
Sebagai pemerintah di kawasan itu, pihaknya mengaku terus mendorongan kawasan ini terus berkembang. Warga diharap terus berinovasi menciptakan atraksi baru agar Tanjung Bias tetap menjadi primadona.
Kedepan, pihaknya berharap agar kawasan ini akan ada perpaduan wisata bahari yang lebih komprehensif. Misalnya, warga setempat tidak lagi menggantungkan hidupnya dari hanya aktivitas melaut.
Aktivitas tersebut bisa dikonversi dengan membuat banana boat, biar bottom glass serta beberapa atraksi lainnya.
Dengan inovasi macam itu, sebutnya, ia yakin kawasan ini tetap diminati pengunjung. Ini asi ini juga pada gilirannny berdampak positif bagi perekonomian warga sekitar.
"Tapi itu kita ingatkan kepada para pedagang, agar harga jualannya kulinernya jangan sampai terlalu tinggi dan tetap terjangkau," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kades Senteluk, Lalu Adnan mengatakan, semua pengelolaan di kawasan ini diserahkan ke BUMDes. Pihaknya dari pemerintah desa hanya memastikan jaminan keamanan di kawasan tersebut.
"Ada petugas Linmas desa yang kita tugaskan. Mereka ini yang jamin keamanan kawasan itu," ucapnya.
Petugas Linmas itu, jelasnya, sudah diberikan jadwal jaga. Mereka ini secara bergantian memberikan penjagaan demi menghindari hal-hal negatif yang tidak diinginkan.