Gerakan bike to waste melibatkan sejumlah komunitas, membersihkan sampah di sepanjang bantaran Sungai Jangkok, Kota Mataram. |
MATARAM - Menjaga lingkungan terutama dari sampah menjadi tanggungjawab semua lapisan masyarakat. Gerakan 'Bike to Waste', bersepeda sambil bersih-bersih lingkungan yang dilakukan rutin di area publik oleh Dinas LHK Provinsi NTB, berkolaborasi pula dengan komunitas lingkungan IBRA, yayasan WE SAVE dan PT TELKOM menyusur Kali Jangkuk Ampenan.
"Kolaborasi dengan makin banyak pihak adalah solusi sampah. Setiap minggu kita mengajak masyarakat terlibat dalam kegiatan ini dan merapatkan misi NTB Asri dan Lestari bersama stakeholder", ujar Mulyadi Gunawan, penanggungjawab kegiatan kegiatan di bantaran Kali Jangkuk, Ampenan, Jumat (26/03).
Gunawan mengatakan, kegiatan rutin ini sebagai upaya mengingatkan semua orang bahwa 'Zero Waste' sebagai gaya hidup dan program unggulan adalah bagian dari menjaga lingkungan sekitar. Kali Jangkuk dan Kali Unus adalah etalase yang harus dipastikan bebas dari timbulan sampah dengan mengangkut sampah yang ditemui di sepanjang bantaran ke TPA. Di setiap lokasi kegiatan, Dinas LHK NTB mengajak Kabupaten kota dan stakeholder untuk bersama sama menangani masalah selain selalu melibatkan masyarakat sekitar agar tetap menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan dalam keseharian.
Baiq Indraningsih, komunitas lingkungan Ini Baru Banjar (IBRA) mendukung upaya Dinas LHK untuk turun langsung dengan masyarakat melalui kegiatan Bike to Waste. Komunitas IBRA juga menggelar kegiatan rutin dalam isu lingkungan bahkan hingga keluar Kampung Banjar, Ampenan karena kreatifitas dan solusi penanganan sampah lingkungannya.
"Sebagai komunitas yang peduli lingkungan kami juga berjaringan dan bermitra dengan siapa saja yang sama sama support terhadap kelestarian lingkungan", jelas Baiq Inde.
Selama ini, komunitas beranggotakan aktif 30 orang mendanai gerakan peduli lingkungan dengan mengandalkan iuran anggota dan sumbangan dari masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi dan kabupaten Kota serta BUMN ( PT Telkom) diharapkan berkelanjutan dengan kebutuhan sarana penunjang kegiatan seperti jaring sampah, bak pengangkut sampai gareng yang wajib tersedia di setiap aksi peduli lingkungan.
"Karena kami bersama masyarakat punya visi jelas bagaimana mewujudkan kepedulian pada lingkungan meski dengan sarana yang masih terbatas", tambahnya.
Sementara itu, GM Telkom Witel NTB, Syaiful Rohman yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut juga ingin ambil bagian dalam mendukung kepedulian lingkungan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR). Dikatakannya, PT Telkom membuka diri untuk bekerjasama dengan siapa saja karena komitmen perusahaan yang besar terhadap isu lingkungan.
"Ini baru permulaan. Kedepan dengan support dari program CSR, kegiatan bersih sampah ini makin rutin dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman", ujar Bang Ipung, sapaan akrabnya.