Ketua BPPD NTB, Ari Garmono bersama Kepala Dinas Pariwisata NTB H Lalu Moh Faozal, dalam pertemuan di Dinas Pariwisata NTB. |
MATARAM - Ketua BPPD NTB Ari Garmono menyampaikan visi-misi dan gagasannya untuk mempromosikan pariwisata NTB, dalam pertemuan jajaran BPPD NTB dan pelaku wisata, Rabu (10/3) di Kantor Dinas Pariwisata NTB.
Pertemuan dihadiri Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Lalu Moh Faozal, sejumlah perwakilan pelaku wisata, dan sembilan orang unsur penentu kebijakan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB.
Terdengar Asing, Ketua ASITA NTB Ngaku Tak Kenal Nama Ketua BPPD
Kepada wartawan usai pertemuan, Ari Garmono menjelaskan BPPD NTB akan bersinergi dengan Dinas Pariwisata dan ITDC untuk menyambut event MotoGP Mandalika 2021.
"Kita akan bangun komunikasi strategis bersama Dispars dan ITDC. Intinya kita siap partnership, kemudian coba bangun kanalisasi terhadap destinasi yang bisa memperpanjang lama tinggal tamu, dan memberikan ruang teman-teman untuk membuat paket wisata yang terintegrasi dengan acara (MotoGP) itu," kata Ari Garmono.
Namun ia menegaskan, hal itu belum menjadi program BPPD NTB, melainkan sebatas bagian visi-misinya semata.
"Tapi itu belum program (BPPD NTB). Kita baru bicara visi misi nih, kita belum rakor belum ngantor. Jangan ditulis itu program, karena ini belum rakor, belum apa, serahterima pun belum," ujar dia.
Ari tidak menjelaskan kapan BBPD NTB akan melaksanakan rakor dan menyusun program kerja. Namun ia menekankan, ada inovasi-inovasi yang akan dilakukan ke depan, termasuk mendorong digital branding untuk pariwisata NTB.
"Kita juga bangun online kolaborasi. Dan satu lagi kita berharap apa yang kita lakukan bisa ter-sounding keluar dan semoga menarik investasi. Itu aja," tukasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan PHRI NTB I Gusti Lanang Patra mengharapkan agar jajaran BPPD NTB yang baru ini bisa bekerja secara proposional sesuai dengan unsur penentu kebijakan dan strategi yang nantinya akan diimplementasikan untuk menunjuk pelaksana.
Lanang mengatakan, sebelum mempromosikan pariwisata terlebih dulu BPPD harus mengetahui seperti apa pariwisata tersebut. Misalnya apa yang NTB harus dijual, sehingga perlu ditekankan adanya kolektif dan kolegial. Dimana tugas BPPD tidak hanya ibarat managemen dagang yang unsur pelaksananya hanya menerima barang.
"Kita harus menguasai apa dulu yang harus dilakukan, konseptor dari berbagai element berbagai unsur harus dilibatkan," kata I Gusti Lanang Patra.
Ia menegaskan, promosi pariwisata tidak bisa melenceng kemana-mana. Saat ini yang perlu dilakukan yakni fokus dengan era digital seperti sekarang. Pasalnya strategi sudah beda dengan jaman dulu, sehingga perlu dimatangkan untuk melakukan promosi pariwisata.
"Dulu kita bekerja konvesional, sekarang sudah online dan digital tentunya beda. Banyak orang sudah menggunakan IT, kita juga harus ikuti itu," ujarnya.
Lanang menekankan agar BPPD NTB bisa bersinergi dengan semua pihak termasuk pelaku wisata.
"Saat ini yang paling penting adalah bekerja sama dengan semua elemen. Kemudian bagaimana menyerap aspirasi, karena semua elemen kepentingannya berbeda seperti hotel, travel agent, dan lainnya," katanya.
Reporter : Ariyati Astini