Percepat Sebaran Vaksin, NTB Bentuk Batalyon Vaksinator Covid-19

MandalikaPost.com
Selasa, Maret 02, 2021 | 20.19 WIB Last Updated 2021-03-02T16:34:09Z
Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah didamping Kapolda NTB Irjen Pol H Muhammad Iqbal, Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani dan Kadikes NTB H Lalu Hamzi Fikri saat menyematkan rompi Batalyon Vaksinator Covid-19 NTB kepada para petugas vaksin.

MATARAM - Petugas vaksin atau vaksinator gabungan dari TNI-Polri dan Pemda yang tergabung dalam Batalyon Vaksinator Covid-19 Provinsi NTB dibentuk untuk mempercepat sebaran vaksin Covid-19 ke masyarakat.


Para vaksinator dari TNI, Polri dan petugas medis yang berasal dari Rumah Sakit Daerah dan Swasta yang ada di NTB mulai dilatih, Selasa (2/3) di Mapolda NTB. Pelatihan ini merupakan kerjasama antara Bidang Dokter Kesehatan (Biddokkes) Polda NTB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB, dan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi NTB.


Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan apresiasi kepada TNI dan Polri yang selalu bersinergi dan terus hadir membantu pemerintah memerangi Covid-19 di NTB.


Pesannya untuk anggota Batalyon Vaksinator Provinsi NTB yang akan bertugas di lapangan agar betul-betul melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat.


"Saya yakin masyarakat sudah cukup paham dengan kondisi sekarang ini, bahkan sudah banyak masyarakat yang mengantri untuk divaksin," kata Wagub Rohmi, usai menutup acara pelatihan Vaksinator di lapangan tenis Polda NTB.


Kapolda NTB Irjen Pol H Muhammad Iqbal SIK MH menjelaskan, Batalyon Vaksin Covid-19 NTB ini sengaja dibentuk sebagai serdadu yang akan melawan covid-19, baik melalui program vaksinasi atau kegiatan lainnya seperti mensukeskan kampung sehat sebagai wadah memerangi covid-19 di NTB.


Ia mengibaratkan vaksin dan virus ini sama seperti MotoGP, mereka berlomba menuju garis finish. Jika vaksin disegerakan sampai ke masyarakat maka virus akan kalah dan tidak menjangkiti masyarakat. Itu sebabnya dibentuk Batalyon Covid-19 di NTB ini, agar virus tidak mendahului vaksin menuju masyarakat.


"Rencananya vaksin tahap ketiga akan dilaksanakan mulai Mei 2021. Untuk mempersiapkan segalanya, petugas vaksin harus dilatih dulu, supaya tidak terjadi kesalahan di lapangan," jelas Kapolda Iqbal.


Menurutnya, 1.172 vaksinator yang terdiri dari petugas medis dari unsur TNI, Polri, dan perawat Rumah Sakit yang ada di NTB, dilatih agar mereka lebih siap melakukan vaksinasi terhadap masyarakat di lapangan nanti.


Selain petugas medis dari unsur TNI Polri dan petugas medis dari 30 RSUD dan Swasta, petugas medis dari 175 Puskesmas dan 9 Klinik serta 11 dinas kesehatan kabupaten/kota juga 9 Klinik Pratama yang ada di NTB mengikuti pelatihan tersebut.


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr H Lalu Hamzi Fikri menjelaskan, pelakasanaan vaksin di masyarakat akan menggunakan dua metode, yakni metode jemput bola dan pelaksanaan vaksin di Puskesmas dan posyandu yang ada.


"Prosedur vaksin untuk masyarakat nanti masih sama dengan metode vaksin sebelumnya, yakni melalui 4 tahapan," jelasnya.


Tahapan pertama, orang yang akan disuntik vaksin harus lolos verifikasi pendaftaran melalui aplikasi Pcare atau manual, kemudian ke pos dua untuk skrining dan anamnase. 


"Di pos ini calon penerima vaksin akan diperiksa secara detail termasuk ada tidaknya penyakit penyerta (comorbid)," papar Hamzi.


Jika lolos di pos dua, maka tahapan berikutnya adalah pemberian vaksin corona yang berada di pos tiga. Usai disuntik, penerima vaksin akan menjalani masa observasi selama 30 menit di pos empat. Observasi ini untuk melihat gejala klinis yang muncul setelah pemberian vaksin atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).


Kepala Biddokes Polda NTB Kombes Pol dr Erwin Zaenul Hakim selaku ketua penyelenggara pelatihan menambahkan bahwa, anggota Batalyon Vaksinator Covid-19 Provinsi NTB, selain sebagai petugas vaksin mereka juga akan melakukan berbagai upaya supaya masyarakat dapat divaksin, dan melakukan pendekatan humanis agar masyarakat mau divaksin.


"Suatu saat orang masyarakat akan berbondong bondong mencari vaksin, seperti di Jakarta sekarang, orang sampai mengantri untuk mendapatkan vaksin," katanya.


Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi NTB Ali Wardana, SKM, M.Si. selaku penyelenggara pelatihan, melaksanakan pelatihan untuk 1.172 anggota batalion vaksinator provinsi NTB (vaksinator/red) terpusat di kantor Bapelkes Provinsi NTB, menggunakan aplikasi Zoom.


Seluruh anggota batalyon vaksinator Provinsi NTB yang mengikuti pelatihan melalui daring, terlihat fokus mengikuti paparan materi yang disampaikan oleh beberapa pemateri yang disiapkan.


"Pada dasarnya pelatihan petugas vaksin ini sudah dilakukan sebanyak 3 kali, dan hari ini merupakan pelatihan yang ke empat, yang dikhususkan untuk anggota Batalyon Vaksin Provinsi NTB, yang terdiri dari TNI, Polri dan petugas medis lainnya," katanya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Percepat Sebaran Vaksin, NTB Bentuk Batalyon Vaksinator Covid-19

Trending Now