Pola Berkelanjutan Dioptimalkan untuk Pengelolaan Kakap Kerapu di NTB

MandalikaPost.com
Rabu, Maret 17, 2021 | 21.39 WIB Last Updated 2021-03-23T05:44:07Z
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, H Yusron Hadi bersama jajaran WCS Wilayah NTB.

MATARAM - Dinas Kelautan dan Perikanan NTB bersama Wildlife Consevation Society (WCS) wilayah NTB terus berupaya mendorong pola pengelolaan Kakap dan Kerapu berkelanjutan di daerah ini. 


Hal ini menguat dalam rapat pengelolaan Kakap-Kerapu berkelanjutan, Rabu (17/3)  di Hotel Santika, Kota Mataram.


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, H Yusron Hadi mengapresiasi WCS karena terus mengawal dan mengimplementasikan pengelolaan Kakap dan Kerapu berkelanjutan di Provinsi NTB.


Menurutnya, meski nilai ekonomis Kakap dan Kerapu cukup tinggi, tetap harus pula diatur pengelolaannya sehingga penangkapan Kakap dan Kerapu harus pula memperhatikan keberlanjutan populasinya untuk kelestarian lingkungan.


“Pemanfaatan Kakap Kerapu harus maksimal memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat, namun tidak boleh abai terhadap upaya konservasi maupun faktor lingkungan pendukung kelestarian agar tetap terjaga keberlanjutannya,” kata Yusron.


Ia mengatakan, perlu juga tersedia data yang valid terkait potensi perikanan kakap dan kerapu ini agar dalam menjalankan program kegiatan lebih efektif dan berbasis data.


Yusron mengakui, kelembagaan yang kurang kuat maupun kolaborasi yang belum maksimal dari seluruh stakeholder merupakan kendala yang dihadapi dalam rangka pengawasan dan konservasi sumber daya kelautan dan perikanan.


"Namun ke depan akan terus kita benahi serta kolaborasi ini harus ditingkatkan dan disinergikan bersama seluruh stakeholder," ujarnya.


Yusron menyampaikan bahwa fokus Pemerintah pusat mengenai peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor perikanan tangkap, pengembangan perikanan budidaya melalui kampung budidaya yang disinkronkan dengan program Pemerintah provinsi NTB melalui industrialisasi, serta konservasi sumber daya kelautan perikanan yang disinkronkan dengan kegiatan pariwisata.


"Kita boleh melakukan kegiatan penangkapan ikan tetapi harus tetap menjaga kelestarian dan keberlanjutannya, kita juga boleh melakukan kegiatan budidaya tetapi tidak mengabaikan faktor lingkungan," katanya.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pola Berkelanjutan Dioptimalkan untuk Pengelolaan Kakap Kerapu di NTB

Trending Now