Potensi Menjanjikan, Kaum Perempuan Lombok Utara Ramai Budidaya Udang Vaname

MandalikaPost.com
Jumat, Maret 12, 2021 | 22.05 WIB Last Updated 2021-03-12T14:05:37Z
Budidaya udang Vaname.

LOMBOK UTARA - Kaum perempuan khususnya para ibu rumah tangga kelompok nelayan di Lombok Utara mulai ramai terlibat dalam budidaya Udang Vaname.


Potensi nilai ekonomis yang menjanjikan dan kemudahan berbudidaya menggunakan sistem Bioflok membuat aktivitas mereka bisa turut membantu perekonomian keluarga.


"Sehingga di saat para suami melaut, ibu-ibunya berbudidaya udang. Ini menjadi nilai tambah ekonomis untuk keluarga," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) NTB, H Yusron Hadi, Jumat (13/3), saat meninjau lokasi budidaya Udang Vaname di Kecamatan Bayan, Lombok Utara.


Dislutkan NTB memang tengah mendorong perikanan budidaya dengan sistem bioflok menggunakan kolam terpal. Selain bisa meminimalisir kebutuhan lahan, pola bioflok juga cenderung bisa dilakukan oleh masyarakat di daerah-daerah berpotensi perikanan.


Kepala Dislutkan NTB H Yusron Hadi saat berbincang dengan kelompok perempuan nelayan budidaya Udang Vaname di Kecamatan Bayan, Lombok Utara.

Menurut Yusron, budidaya udang vaname dengan sistem bioflok di Kabupaten Lombok Utara sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini nampak dari  tumbuhnya kelompok budidaya udang vaname yang tersebar di enam titik di wilayah KLU, salah satunya di Kecamatan Bayan.


"Biasanya budidaya udang vaname dilakukan oleh perusahaan skala besar, bermodal besar dengan super intensif membangun tambak di kawasan pinggir pantai. Tapi sekarang kita bisa melihat dengan pola budidaya yang sama  pembudidayaan dapat dilakukan menggunakan kolam terpal atau sering kita namakan sistem bioflok," kata Yusron.


Di perkampungan nelayan pesisir Kecamatan Bayan itu, sekitar 80 orang perempuan yang terdiri dari istri dan keluarga para nelayan membentuk kelompok budidaya udang vaname dengan sistem bioflok. Saat ini kelompok tersebut sudah memiliki 40 unit kolam bioflok yang masing-masing berdiameter 5 meter dengan tinggi 1,5 meter.


Untuk membuat kolam bioflok udang vaname kelompok mengeluarkan modal mencapai Rp25 juta. Masing-masing kolam bisa untuk budidaya hingga 5.000 ekor bibit udang vaname dengan waktu panen membutuhkan waktu hanya 3 bulan.


"Dari 5.000 bibit per kolam para nelayan bisa memanen sekitar 70 sampai 80 kilogram per kolamnya," kata Yusron.


Untuk menunjang budidaya kelompok tersebut kata Yusron, para nelayan bermitra dengan perusahaan. Di mana pihak perusahaan menyediakan bibit, pakan, sarpras sampai pemasaran sekaligus memberi pendampingan saat proses budidaya. 


"Jadi kegiatan budidaya seperti ini harus kita perbanyak, karena memang wilayah pesisir kita cukup potensial dan lahan pun juga cukup tersedia," ujarnya.


Yusron mengatakan, budidaya udang vaname di Kecamatan Bayan ini tengah diusulkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai Kampung Budidaya Udang Vaname.


"Konsep kampung budidaya ini mengelola area dari sisi hulu ke hilirnya, dari produksi ke pemasarannya," katanya.


Hal ini, papar dia, selaras dengan program  industrialisasi perikanan di NTB, di mana dalam sebuah kawasan budidaya tersedia  bibit yang cukup, pakan memadai, produksi yang baik, hasil yang olahan hingga tersedianya pasar.


"Untuk menggerakkan ini perlu pihak lain yang bisa mendampingi. Koperasi atau BUMDes bagus ikut berperan untuk secara bertahap membangun kemandirian. Ini contoh yang berhasil harus kita tiru untuk wilayah lainnya," katanya.


Lebih jauh Yusron mengungkapkan, saat ini pemerintah pusat melalui KKP mempunyai 3 prioritas dalam membangun sektor kelautan dan perikanan. Di antaranya bagaimana meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor perikanan tangkap, pengembangan perikanan budidaya, dan pengembangan masyarakat pesisir serta bagaimana konservasi sumberdaya laut dan perikanan.


"Tiga hal ini sejalan dengan program industrialisasi perikanan laut maupun budidaya di NTB tanpa abai dengan konservasi sumberdaya laut dan perikanan," katanya.


Karena itu, menurutnya, Dislutkan NTB juga sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui KKP untuk memperbanyak kampung budidaya ikan di NTB.


"Kita usulkan, baik untuk budidaya lobster, udang vaname, ikan nila, ikan lele, dan lain sebagainya menurut potensi wilayah perairan masing-masing kabupaten/kota," kata Yusron. 




Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Potensi Menjanjikan, Kaum Perempuan Lombok Utara Ramai Budidaya Udang Vaname

Trending Now