Petugas PLN memeriksa gardu listrik di Bima. Sebagian besar jaringan listrik PLN yang terdampak banjir mulai pulih, dan kelistrikan di Bima berangsur normal. (Foto: Dok.Humas PLN NTB) |
BIMA - Banjir bandang yang melanda Bima, Nusa Tenggara Barat Jumat malam (2/4) mengakibatkan 54 gardu distribusi PLN terdampak dan mengakibatkan 7500 masyarakat di 26 desa terputus aliran listriknya.
PLN bergerak cepat untuk menangani gangguan kelistrikan. Hingga Sabtu siang (3/4) PLN telah memulihkan 83% pasokan listrik di wilayah terdampak yang terputus aliran listriknya akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Bima.
“Hingga siang ini, pukul 13.45 WITA, sebanyak 6000 masyarakat dan 45 gardu distribusi telah berhasil dinormalkan. Petugas tetap siaga di lapangan untuk melakukan perbaikan,” kata Manager PLN Unit Pelayanan Pelanggan Bima, Maman Sulaeman, Sabtu siang (3/4) melalui keterangan tertulis.
BACA JUGA : Banjir Bima Merendam 12 Desa di Empat Kecamatan
Maman menjelaskan, pemulihan dilakukan bertahap setelah kondisi benar-benar dipastikan aman. PLN akan melakukan inspeksi terlebih dahulu terhadap instalasi kelistrikan sebelum menyalakan kembali listrik di masyarakat.
“Prioritas utama kami adalah keselamatan warga. Jadi untuk sementara, kami harus memutus aliran listrik ke masyarakat,” ujarnya.
PLN menyiagakan sebanyak 26 petugas yang disiagakan di 3 lokasi di wilayah terdampak banjir, yaitu di Monta, Woha dan Bolo. Hal ini dilakukan agar PLN bisa bergerak cepat ketika ada laporan dari masyarakat ataupun untuk perbaikan jaringan.
Selain itu, Maman juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap bahaya kelistrikan yang mungkin terjadi, salah satunya dengan segera matikan listrik apabila air masuk ke dalam rumah.
"Untuk keamanan, apabila air mulai masuk ke rumah, segera putus aliran listrik dari Mini circuit breaker yang terdapat di kwhmeter,” tukas Maman.