Dirlantas Polda NTB, Kombes Pol Noviar SIK. |
MATARAM - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda NTB mengadakan Forum Group Discussion (FGD) tentang tertib berlalulintas bersama perwakilan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi, Rabu (21/4) di Lapangan Bhara Daksa Polda NTB, Kota Mataram.
FGD mengangkat tema "Melalui Operasi Keselamatan Rinjani 2021, Mendukung Kamseltibcar Lantas yang Mantap dan Penegakan Prokes".
Acara itu dihadiri Dirlantas Polda NTB, Kombes Pol Noviar, Sekretaris Forum Lalulintas NTB TGH Muharor Iqbal Lc, grup mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Mataram.
Dirlantas Polda NTB Kombes Pol Noviar mengatakan kegiatan FGD ini merupakan bagian dari kampus tertib lalu lintas, dan juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan operasi Keselamatan Rinjani 2021. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran kaum milenial taat aturan lalu lintas.
"Jumlah kecelakaan paling banyak pada kaum milenial, itu sebabnya kami adakan FGD dengan mahasiswa," jelas Noviar.
Noviar berharap, para mahasiswa dapat berkontribusi membantu polisi mensosialisasikan program polisi kepada masyarakat, agar masyarakat sadar pentingnya mentaati aturan lalu lintas.
"Target kami supaya masyarakat taat aturan lalu lintas atas kesadaran sendiri, bahwa mentaati aturan lalu lintas dapat menyelamatkan nyawa mereka, bukan karena takut Polisi," jelasnya.
Kombes Noviar mengapresiasi antusiasme mahasiswa yang mengikuti kegiatan itu. Sebab di akhir acara Polisi dan Mahasiswa sepakat bahwa aturan lalu lintas penting untuk menjaga keselamatan.
Selain FGD Ditlantas Polda NTB juga menggelar lomba pidato dan Aafety Riding and Responsible Campaign NTB untuk menanamkan sekaligus sosialisasi pentingnya taat berlalu lintas.
Sekretaris Forum Lalu Lintas NTB, TGH Muharor Iqbal Lc menilai forum tersebut penting diadakan sebab menjaga kesalamatan diri merupakan kewajiban.
"Dari sudut pandang agama, menjaga keselamatan diri itu wajib hukumnya," jelasnya.
Terkait masyarakat yang masih terpaksa taat aturan lalu lintas karena takut sama polisi, TGH Muharor mengusulkan agar pendidikan terkait aturan lalulintas ditanamkan dari sejak dini.
"Bila perlu pendidikan berlalu lintas ini masuk menjadi kurikulum pelajaran sekolah, di PAUD, TK, SD dan SMP, kalau pendidikan lalu lintas sudah diterapkan dari sejak dini Zero accident bisa tercapai di NTB," paparnya.
Materi yang dibahas dalam FGD tersebut seputar pelanggaran lalu lintas, grup mahasiswa dari masing masing perguruan tinggi diberi pertanyaan berbeda untuk dipresentasikan.
Masing-masing grup dimintai pendapat terkait materi yang diberikan. Tanya jawab usai penyampaian materi dari masing-masing grup berlangsung seru, terutama pada aturan penggunaan helm. Namun pada akhirnya mereka sepakat bahwa aturan lalulintas harus ditaati demi keselamatan diri bukan karena takut ditilang oleh Polisi.