Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini. |
JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini diagendakan akan meninjau langsung lokasibanjir bandang, baik di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) maupun Nusa Tenggara Timur (NTT). Kunjungan ini akan dibagi menjadi dua hari.
"Hari ini agenda Mensos ke Bima, besok ke NTT," kata Staf Biro Humas Kementerian Sosial Lulu Lucyana kepada MNC Portal Indonesia, Senin (5/4).
Rencananya Kemensos juga akan menyalurkan sejumlah bantuan bagi terdampak banjir di Provinsi NTT setelah sebelumnya telah disalurkan di Provinsi NTB.
BACA JUGA : Banjir Bima Merendam 12 Desa di Empat Kecamatan
Kunjungan Mensos Risma ke Bima, rencananya didampingi Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah.
Informasi dari Dinas Kominfotik NTB, Mensos Risma akan tiba di Bandara Lombok Senin sore (5/4) sekira pukul 15.00 Wita. Dari Bandara Lombok, Mensos didampingi Gubernur Zukieflimansyah bertolak ke Bima sekira pukul 16.00 Wita.
BACA JUGA : Tinjau Banjir Bima, Gubernur NTB Salurkan Bantuan
Sebelumnya, Kementerian Sosial RI menyalurkan bantuan berupa logistik dan kebutuhan pokok kepada korban terdampak banjir bandang di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (4/4/2021).
Bantuan ini berupa makanan, perlengkapan keluarga, peralatan evakuasi, serta peralatan sandang diakumulasikan berjumlah Rp1.114.702.685.
Ribuan Keluarga Terdampak, Dua Meninggal
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, hujan yang turun selama kurang lebih 9 jam sejak Jumat sore (2/4), di seluruh wilayah Kabupaten Bima menyebabkan bendungan yang ada di 4 Kecamatan meluap. Akibatnya, banjir menggenangi persawahan dan perumahan warga.
Tercatat wilayah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Madapangga, Kecamatan Bolo, Kecamatan Woha, dan Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Banjir terjadi mulai pukul 15.00 Jumat sore. Tinggi mata air saat kejadian dilaporkan berkisar antara 50 sampai 200 sentimeter.
Raditya menyampaikan, BPBD Kabupaten Bima melaporkan 2 warganya meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Tercatat kurang lebih 9.245 KK atau 27.808 jiwa terdampak. Jumlah warga yang mengungsi ke rumah kerabat dan lokasi lainnya masih dalam pendataan BPBD Kabupaten Bima.
Selain korban jiwa, kurang lebih 9.245 unit rumah warga terendam, 12 di antaranya rusak. 4 unit jembatan juga ikut terputus. Selain itu, 294 hektare lahan pertanian dan 25 hektare lahan perikanan warga ikut tedampak.
“BPBD Kabupaten Bima telah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan dan Desa terdampak untuk menurunkan personel dan melakukan penanganan pasca-kejadian banjir tersebut. BPBD setempat telah mengirimkan perahu karet, tenda, dan logistik sebagai bantuan awal,” ujar Raditya dalam keterangan tertulis, Minggu.
Dia melanjutkan, kondisi saat ini dilaporkan banjir sudah berangsur surut meski hujan masih berlangsung. BPBD setempat juga berkoordinasi dengan BMKG untuk mengantisipasi perkembangan cuaca di wilayah tersebut.
Sementara itu, BMKG memprakirakan terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia.
Warga diminta agar selalu waspada karena adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Mataram, Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa Dompu, dan Kota Bima.