Ketua Umum TP.PKK Tri Tito Karnavian dan Ketua TP PKK NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah. |
MATARAM - Program merevitalisasi semangat Dasawisma di Provinsi NTB mendapatkan respon yang baik dan diapresiasi oleh Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian. Program Dasawisma merupakan program kerja PKK mulai dari pusat sampai ke desa-desa, yang terdiri dari kelompok ibu dari 10 kepala keluarga (KK), yang melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi keluarga. Hal ini mewujudkan program-program dalam bidang peningkatan ketahanan keluarga, baik ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
"Saya sangat bangga mendengar bahwa semangat Ibu Hj. Niken menggalakkan revitalisasi program Dasawisma di NTB menunjukkan progres yang bagus," ungkap Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian saat rakor bersama pengurus TP PKK se-NTB di Ball Room Hotel Katamaran Senggigi, Jumat ( 23/04).
Menurut istri Mendagri itu, seiring berjalannya waktu yang dipengaruhi oleh pergeseran sosial dan budaya di tengah masyarakat membuat keberadaan Dasawisam di desa-desa jarang diketahui oleh masyarakat luas. Sehingga tugas dan tanggung jawab kelompok ibu-ibu itu dalam membentuk ketahanan keluarga yang lebih baik tidak berjalan dengan semestinya.
"Untuk itu, dengan adanya program revitalisasi Dasawisma yang terus digenjot oleh tim penggerak PKK Provinsi NTB dapat mempercepat terwujudnya program-program yang mengarah pada pembentukan keluarga sejahtera," harapnya.
Dijelaskannya, dengan semangat menggalakkan revitalisasi program Dasawisma di setiap desa-desa diharapkan dapat ikut membantu pemerintah dalam menekan angka stunting atau gizi buruk yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang memiliki dampak yang cukup komplek, terutama dampak kesehatan bagi anak-anak yang rentan terhadap stunting.
"Kita harus betul-betul perhatikan bagaimana menurunkan angka stunting di setiap daerah. Begitu juga dengan masalah kematian bayi dan ibu hamil," harap Ketum TP PKK.
Dalam kesempatan itu juga, Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widiyawati Zulkieflimansyah menyampaikan, PKK dengan salah satu programnya yaitu Dasawisma menjadi bagian yang penting yang harusnya mendapat perhatian khusus. Program tersebut diharapkan mampu untuk dapat memberdayakan kelompok PKK hingga ke kelompok terkecil, dengan harapan mampu melahirkan generasi yang tangguh.
"Revitalisasi Dasawisma adalah salah satu upaya kita untuk membantu pemerintah dalam menangani penyebaran pandemi Covid-19 dan dapat semakin meningkatkan ketahanan kelurga di tengah wabah. Alhamdulillah, Kita akan selalu mendukung dan mengapresiasi program revitalisasi Dasawisma dari pusat," ungkap Bunda Niken.
Menurut Bunda Niken, program Dasawisma memiliki potensi yang sangat besar sebagai benteng ketahanan keluarga di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, TP PKK provinsi hingga ke kabupaten kota sudah mengaktifkan kembali Dasawisma di NTB sudah mencapai 1.600 lebih kelompok Dasawisma.
"Kami menyadari bahwa 10 program pokok PKK yang sangat bagus ini tidak akan sampai ke keluarga-keluarga di pelosok tanpa adanya kelompok dasawisma yang baik," ujarnya.
Bunda Niken mengatakan, kegiatan sosialisasi program revitalisasi Dasawisma kepada pengurus PKK tingkat kabupaten dan kota terus diperkuat. Sehingga memiliki pemahaman yang sama mengenai pentingnya dasawisma dibentuk dan diaktifkan kembali. Mengingat revitalisasi Dasawisma sangat relevan dengan program revitalisasi posyandu yang terus digencarkan oleh pemerintah Provinsi NTB saat ini. Dengan demikian, maka TP PKK NTB mempunyai modal yang cukup untuk segera melaksanakan program revitalisasi Dasawisma di tingkat provinsi hingga ke desa-desa.
"Insyaallah, teman-teman TP PKK NTB akan lebih semangat lagi untuk memperdayakan Dasa wisma agar membantu pemerintah dalam meningkatkan ketahanan keluarga dan menangani Covid-19," ujarnya.
Dalam rakor tersebut, Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian juga menyerahkan bantuan 12.000 masker yang diterima langsung oleh Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widiyawati. Juga turut dihadiri oleh kepala Dinas P3AP2KB, Dinas Pemdidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB serta seluruh perwakilan TP PKK kabupaten kota se-NTB.