Pembukaan Munas IKA Unram di Hotel Same, Kota Mataram. |
MATARAM - Musyawarah Nasional (Munas) Ke-IV Ikatan Alumni Universitas Mataram (IKA Unram) resmi dibuka di Same Hotel, Kota Mataram, Sabtu (29/5/2021).
Kegiatan Munas IKA Unram dihadiri Sekda NTB HL Gita Ariadi mewakili Gubernur NTB, Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Prof Dr Zudan Arif Fakrullah, dan Rektor Unram, Prof Dr Lalu Husni serta seluruh peserta Munas.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia (Organising Committee) Lalu Athari Fathullah mengatakan, Munas IV IKA Unram diharapkan bisa melahirkan pemimpin yang bisa membawa almamater dan alumni Unram semakin jaya.
"Kita ingin IKA Unram kedepan menjadi sebuah wadah berkumpulnya para alumni untuk memberikan kontribusi baik kepada alumni maupun Unram kedepannya," ujar Athar.
Ketua Panitia Pengarah (Steering Committee) Dr Iwan Harsono menjelaskan, kegiatan Munas ini bagian dari pelaksanaan program kerja IKA Unram. Oleh karena itu, melalui Munas diharapkan bisa berjalan musyawarah mufakat.
"Kedepankan etika, kedepankan kepentingan umum, kepentingan alumni, dan civitas akademika. Karenanya segala macam perbedaan yang muncul kita selesaikan secara musyawarah dan bermufakat," tuturnya.
Ketua Umum IKA Unram, Sirra Prayuna SH menegaskan bahwa pelaksanaan Munas IKA Unram ke IV sudah memenuhi syarat dari sisi peserta. Sedangkan, dari 11 nama yang muncul sebagai calon ada 6 orang yang jadi mendaftar sebagai calon Ketua IKA Unram.
Namun demikian terlepas dari itu, pelaksanaan Munas diharapkan bisa menjadi rumah bersama dan rumah besar untuk menyatukan dan berkumpulnya alumni.
"Saya mengibaratkan Munas ini seperti rumah tempat kita berkumpul bersama. Maka sudah menjadi kewajiban kita untuk mendorong dan membangun kejayaan alumni," kata Sirra.
Selain itu, Sirra mengatakan, kalaupun dalam Munas ada terjadi dinamika, itu artinya sebuah proses demokrasi.
"Ada yang bilang Munas IKA Unram ini seperti rasa Pilkada. Saya bilang inilah kemajuan. Kenapa demikian, karena mereka merasa semua memiliki, sehingga apa yang terjadi tidak lebih bagaimana membesarkan alumni," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Sirra menyinggung alasan mengapa pelaksanaan Munas IKA baru dilaksanakan sekarang. Menurutnya, semua itu lantaran pandemi COVID-19 yang saat ini terjadi, sehingga waktunya diundur.
"Munas kenapa sekarang itu semata bukan kami melalaikan tugas konstitusional tapi kita dihadapkan pada COVID-19. Jangankan IKA Unram seluruh tugas negara aja dibatasi agar terhindar dari COVID-19, sehingga kami sampaikan apa adanya bukan mengada-ngada atau mencari alasan," katanya.
Sementara itu Rektor Unram, Prof Dr Lalu Husni, menegaskan bahwa pelaksanaan Munas tidak menggunakan anggaran yang berasal dari Unram. Karena hal itu tidak diperbolehkan secara aturan, kecuali untuk kegiatan kemahasiswaan, sehingga seluruh biaya kegiatan Munas murni berasal dari swadaya.
"Jadi ini murni dari swadaya," tegasnya.
Selain itu, dalam sambutannya Prof Husni juga menyampaikan seperti laporan panitia terdapat 6 orang yang mendaftar sebagai calon ketua umum dan dari semua calon secara pribadi dirinya mengenal baik.
"Saya kenal betul semuanya, mereka-mereka ini memiliki integritas dan komitmen kuat untuk membesarkan alumni," ucapnya.
Karena itu, demi kebaikan seluruh pihak orang nomor satu di jajaran Unram ini, menyarankan pelaksanaan Munas diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
"Saya sarankan musyawarah mufakat sehingga tidak ada melukai perasaan seluruh pihak," pesannya.
Sekretaris Daerah (Sekda) HL Gita Ariadi mengapresiasi pelaksanaan Munas IKA Unram, terlebih pelaksanaan kali ini dilakukan di tengah pandemi COVID-19.
Meski demikian, sebagai Wakil Satgas COVID-19 di daerah, dirinya melihat pelaksanaan Munas IKA Unram sudah menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Terkait dengan Munas, Sekda NTB mengaku tak memungkiri bahwa pelaksanaan Munas kali ini seperti pertarungan Pilkada. Ini bisa dilihat dari diskusi-diskusi yang terjadi baik di media sosial maupun group-group WhatsApp.
Menurut Sekda, hal ini menunjukkan begitu tinggi dan antusiasnya para alumni kepada almamaternya, sehingga tumbuh rasa bangga. Walaupun begitu lanjut Sekda, meski ada dinamika dan kompetisi di Munas tidak menjadikan para alumni menjadi lupa tentang sebuah gagasan yang perlu harus dibangun untuk kejayaan alumni dan Unram sendiri.
"Bagaimana kedepannya kampus Unram berdiri dan di bangun di bawah Gunung Sasak, Lombok Barat. Pengembangan Unram bukan soal Unram semata tapi berkaitan erat dengan Pemprov NTB. Oleh karena itu, integrasi antara Unram dan Pemprov ini yang perlu juga disamakan kedepannya," jelas Miq Gite sapaan Sekda NTB.
Oleh karena itu, Gita berpesan bahwa harapan Pemprov NTB pengembangan Unram kedepannya bisa terlaksana demi kemajuan daerah.
"Pemda dengan IKA Unram dan civitas akademika Unram harus seiring sejalan bersama. Karena kalau kampus tersebar di mana-mana maka disvaritas wilayah menjadi lebih baik," katanya.
Setelah acara seremonial Pembukaan Munas IV IKA Unram dilakukan Penandatangan Perjanjian Kerja sama PP Ika Unram dgn Direktorat Dukcapil Kementrian Dalam Negeri RI terkait Sistem Kependudukan dan Catatan. Acara penandatangan Kerjasama tersebut disaksikan langsung oleh Rektor Universitas Mataram , Prof Dr HL Husni dan Sekda NTB , HL Gita Aryadi.