Ketua PHDI NTB, Ida Made Santi Adnya SH MH saat memberikan keterangan pers, Sabtu sore (15/5) di Mataram. |
MATARAM - Jajaran pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan sangat menyayangkan dan menyesalkan status FB Ni Putu Rediyanti Shinta yang telah melukai perasaan umat muslim.
Jajaran PHDI NTB bersama PHDI Kabupaten/Kota se-Pulau Lombok bersama Peradah NTB, KMHDI NTB, Prajaniti, dan WHDI NTB, menggelar pertemuan untuk membahas permasalah tersebut. Langkah ini diinisiasi sebagai langkah preventif sekaligus menghindari terjadinya konflik horizontal di tengah masyarakat NTB yang majemuk dan multikultur.
"Postingan di akun Facebook oleh Ni Putu Rediyanti Shinta, telah melukai dan mencederai umat Muslim. Hal ini sangat disesalkan dan disayangkan oleh PHDI NTB, karena dinilai telah memberikan dampak negatif yang sekaligus memunculkan permasalah baru di tengah-tengah kerukunan dan persaudaraan umat beragama yang telah terjalin dengan baik selama ini," tegas Ketua PHDI NTB, Ida Made Santi Adnya SH MH, dalam jumpa pers usai pertemuan, Sabtu sore (15/5) di Sekretariat PHDI NTB di Mataram.
Ia menegaskan, apa yang dilakukan Ni Putu Shinta merupakan tindakan pribadi yang tidak mereprentasikan umat Hindu secara keseluruhan. Sebab umat Hindu sejatinya sangat menghargai kearifan lokal, nilai-nilai toleransi dan juga nilai-nilai kerukunan antar umat beragama.
Jajaran PHDI NTB usai pertemuan di Sekretariat PHDI NTB, di Mataram. |
Ida Made Santi mengatakan, PHDI NTB mengapresiasi langkah-langkah cepat secara personal yang dilakukan oleh Ni Putu Rediyanti Shinta, dengan memohon maaf atas kekeliruan dan kekhilafannya atas postingan di akun Facebook yang bersangkutan. Langkah yang telah diambil oleh Putu Shinta diharapkan sekiranya dapat memberikan jalan keluar yang lebih mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kekeluargaan.
"Disamping itu memberikan kesempatan mereka yang pernah membuat kesalahan dan kekhilafan untuk tidak mengulangi serta memperbaiki kekurangan dan kesalahannya dalam proses pendewasaan dan pembelajaran bagi mereka," katanya.
Namun demikian, papar dia, apabila upaya-upaya kekeluargaan tidak berhasil dilakukan, maka PHDI NTB juga menghargai dan menghormati pihak-pihak yang melaporkan perbuatan Ni Putu Rediyanti Shinta kepada pihak kepolisian untuk menentukan dapat ditegakkannya kepastian, kebenaran dan keadilan hukum di masyarakat.
Ida Made Santi mengatakan, PHDI NTB sangat menyadari bahwa upaya mempersatukan dan menumbuhkan keharmonisan dan persatuan itu di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Barat, memerlukan kebulatan tekad, bekerja keras, yang dijiwai oleh semangat pengabdian dan gotong royong, dengan berpegang teguh kepada nilai-nilai kearifan lokal.
"PHDI juga menghimbau seluruh masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial dengan tetap menjaga kerukunan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan secara khusus di wilayah NTB ini," ujarnya.