Kandang ayam potong yang diprotes warga di Lombok Tengah. |
MANDALIKAPOST.com - Warga Dusun Tanak Bengan, Desa Tanak Beak, Kecamatan Batu Kliang Utara, Lombok Tengah memprotes keberadaan kandang ayam potong di lokasi setempat.
Pasalnya lokasi kandang yang dekat dengan pemukiman membuat aroma tak sedap seringkali mengganggu warga. Polusi udara akibat bau kotoran dan bekas pakan ternak juga dikhawatirkan mengganggu kesehatan dan menimbulkan penyakit bagi warga setempat.
Peternakan ayam potong milik H. Haeri dan Jerin itu memang cukup besar dan didirikan di dekat kawasan permukiman warga.
"Masyarakat di sini merasa dirugikan karena adanya bau yang menyengat dari ayam potong itu. Kemudian warga resah kemungkinan dapat terjangkit wabah flu burung yang dapat diakibatkan dari ayam potong tersebut," kata seorang warga bernama Kasim.
Hal itu menimbulkan keresahan warga yang tinggal di sekitar peternakan ayam itu. Kasim mengatakan, peternakan itu juga menimbulkan lalat yang cukp banyak. Selain menyuarakan protes, warga kini mempertanyakan izin beternak ayam.
Ketika dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Desa Tanak Beak, Maknun menegaskan pihaknya sudah mengarahkan agar kandang ayam tidak mengganggu masyarakat, serta pembuangan kotoran ayam potong juga bagus tempatnya.
Pihaknya juga sudah mengimbau menghimbau pengusaha ayam potong agar sering disemprot dengan obat obatan untuk menghilangkan bau dan menjaga kandangnya agar tidak menyebar baunya ke masyarakat.
"Setiap orang memang memang berhak mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Ini jelas sekali dan ada aturannya," beber Maknun.
Maknun mengatakan, untuk ternak ayam potong memang ada pengobatan air minum, ada yang diminum ayam sehingga tidak berbau dan kotorannya dibuatkan pembuangan khusus.
Ia menambahkan, semua kandang ayam potong yang ada di Desa Tanak Beak belum memiliki izin dari Dinas Perternakan Lombok Tengah, namun hanya dari persetujuan warga saja.
Sehingga jika memang warga keberatan dan merasa terganggu dengan adanya kandang ayam potong di desa Tanak Beak pihaknya siap untuk membongkar asal semua yang punya kandang mau membongkarnya.
"Saya juga tidak mau melihat warga kami hanya mendapat baunya saja, dan dampaknya, sementara pengusaha ayam potong tidak ada kontribusinya ke desa jangan pengusaha dapat keuntungan sendiri," tegasnya.
Menurutnya, pihaknya akan menyikapi adanya keluhan warga yang keberatan tersebut sesuai prosedur yang ada.