Ketua Projo NTB, Imam Sofian. |
MATARAM - Ormas pendukung Presiden Joko Widodo, Projo NTB mengapresiasi langkah Kimia Farma yang menunda penjualan vaksin Covid-19, sebelum herd immunity terbentuk, dan angka vaksinasi mencapai 70-75 persen dari populasi.
Ketua Projo NTB, Imam Sofian mengatakan, penundaan vaksin berbayar merupakan langkah yang tepat. Sebab, saat ini angka partisipasi dan penyebaran vaksin Covid-19 belum bisa dibilang tinggi. Masyarakat masih butuh vaksinasi gratis.
"Sehubungan dengan masa pandemic dan semakin meningkatnya jumlah pasien Covid saat ini, maka kami sebagai Ormas Pendukung Presiden Jokowi sangat mendukung Presiden, bahwa vaksin gratis untuk Rakyat," tegas Imam Sofian, Senin 12 Juli 2021, di Mataram.
Imam mengatakan pihaknya juga mengapresiasi Kimia Farma yang sudah memutuskan menunda penjualan vaksin berbayar.
"Kita juga mengapresiasi Kimia Farma menunda jual Vaksin sebelum Herd Imunity terbentuk dengan angka vaksinasi 70-75 persen populasi," katanya.
Imam mengajak masyarakat, khususnya warga Nusa Tenggara Barat untuk ikut aktif mensukseskan program vaksinasi Covid-19.
"Projo akan terus membantu agar proses vaksinasi bisa optimal. Kami juga mengajak masyarakat, khususnya di NTB untuk mensukseskan vaksinasi ini," katanya.
Terkait pemberlakuan PPKM Darurat di wilayah Kota Mataram, Imam mengatakan tentu berdampak pada sektor usaha, terutama UMKM. Namun, ia menegaskan bahwa pilihan itu tentu diambil pemerintah dengan berbagai pertimbangan.
"Yang jelas PPKM Darurat tentu untuk mengantisipasi melonjaknya kasus Covid-19. Kita sama-sama berharap agar setelah PPKM ini semua akan menjadi lebih baik ke depan," katanya.