Ir H Ridwansyah. |
MANDALIKAPOST.com - Kapasitas fiskal Pemprov NTB dinilai PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) layak dan memadai untuk mencicil pembayaran pinjaman senilai Rp 750 miliar.
Karena itu, salah satu BUMN di bawah Kementrian Keuangan itu menyetujui pinjaman Provinsi NTB melalui skema dana program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada Jumat, (13/8) lalu.
"Nantinya, kita akan mencicil selama delapan tahun, dimulai tahun 2023 dengan bunga sebesar 6,19 persen ke PT SMI," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB Ridwansyah pada wartawan, Kamis (19/8).
Menurut Mantan Asisten II Setda NTB itu, pinjaman sebesar Rp 750 miliar itu sesuai MoU yang sudah ditandatangani oleh Gubernur Zulkieflimansyah akan dipergunakan untuk program percepatan jalan tahun jamak sebesar Rp250 miliar dan pengembangan RSUD NTB sebesar Rp500 miliar.
Di mana, lanjut dia, Pemprov akan mencicil pinjaman tersebut sebesar Rp150 miliar setahun.
"Teknis cicilannya langsung lewat pemotongan dana alokasi umum (DAU). Jika NTB mendapatkan DAU sebesar Rp2 triliun per tahun, maka akan langsung dipotong sebesar Rp150 miliar untuk cicilan pinjaman tersebut," jelas Ridwansyah.
Ia mendaku, pinjaman sebesar Rp750 miliar tersebut, harus terserap paling lambat Juni 2022. Tahun 2021, pinjaman ini harus terserap sebesar 60 persen. Sisanya 40 persen harus terserap tahun depan.
‘’Sekali lagi, semua ini kita lakukan dalam konteks pemulihan ekonomi dan tidak semua daerah mendapat pinjaman ini. Kita bersaing dengan 113 pemerintah daerah,’’ tegas Ridwansyah.
Ia menjelaskan, pnjaman sebesar Rp500 miliar untuk RSUD NTB, aka dipergunakan untuk melanjutkan pembangunan Gedung Trauma Center sebesar Rp83 miliar. Gedung dua lantai yang saat ini digunakan untuk IGD Penanganan Covid-19 tersebut akan ditingkatkan menjadi enam lantai ditambah dengan helipad.
Selain itu, pinjaman sebesar Rp500 miliar tersebut juga akan dipergunakan untuk membangun IGD Terpadu di RSUD NTB, ruang perawatan serta pengadaan alat-alat kesehatan.
Hal ini, d iharapkan RSUD NTB menjadi RS berstandar internasional. "Utamanya, jelas yakni, RSUD Provinsi NTB menjadi rumah sakit rujukan di Indonesia Timur khususnya untuk penanganan penyakit jantung dan kanker. Dan masyarakat NTB, tidak perlu lagi berobat ke Bali atau Pulau Jawa," jelas Ridwansyah.
Terkait pinjaman sebesar Rp250 miliar. Ia menambahkan, nantinya dipergunakan untuk membiayai program percepatan jalan tahun jamak.
"Dengan dana sebesar itu, sebanyak 14 paket jalan yang bisa dibiayai dari mulai ruas jalan di Pulau Lombok hingga di Pulau Sumbawa," tandas Ridwansyah.