Sekretaris Komisi II DPRD NTB, H Lalu Hadrian Irfani. |
MANDALIKAPOST.com - Sejumlah pihak mulai menyoroti kinerja Dinas Pariwisata dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB yang dinilai kurang inovatif dan tak maksimal mempromosikan event akbar World Superbike Mandalika 2021.
Setelah sejumlah praktisi pariwisata dan aktivis, kini giliran jajaran DPRD NTB mempertanyakan kinerja dua institusi ujung timbak pariwisata di NTB tersebut.
Sekretaris Komisi II DPRD NTB, H Lalu Hadrian Irfani menegaskan, seharusnya Dispar dan BPPD NTB punya inisiatif dan bekerja lebih inovatif dalam menggaungkan event WSBK Mandalika yang akan dihelat pekan terakhir November 2021 mendatang.
"Kita di NTB ini tuan rumahnya, Dispar dan BPPD adalah ujung tombak pariwisata yang harusnya bisa menangkap peluang ini sebagai moment promosi yang luar biasa. Apalagi saat kondisi pariwisata kita sedang terpuruk saat ini," tegas Hadrian Irfani, di Mataram.
Ia menilai, hingga menjelang WSBK yang diperkirakan menyedot lebih dari 30 ribu pengunjung ini, pihaknya belum melihat gebrakan Dispar NTB dan BPPD NTB untuk ambil bagian mensukseskan kegiatan ini dari sisi promosi pariwisata.
Padahal, papar dia, jika Dispar dan BPPD NTB kreatif dan inovatif, bisa menangkap momentum tersebut bukan saja kawasan Mandalika yang berpeluang terpromosikan, tetapi juga sejumlah destinasi wisata lainnya di Lombok dan NTB pada umumnya, harus bisa mendunia dan terpromosikan dengan baik.
"Istilahnya, Mandalika jadi magnet utamanya. Namun destinasi-destinasi lain seperti Senggigi, Gili, Sekotong, Pantai Pink, dan masih banyak lagi, ini bisa turut terpromosikan dengan baik," ujar dia.
Irfani menegaskan, Dispar dan BPPD NTB harusnya aktif dan sangat proaktif untuk menjalin komunikasi dengan semua pihak. Bukan saja dengan stakeholders kepariwisataan dan pelaku industri pariwisata, tetapi juga ke stakeholders pendukung lainnya, agar bersama-sama mensukseskan WSBK.
Sebab, menurut Irfani, indikator suksesnya WSBK Mandalika bukan semata kegiatan itu bisa digelar dengan baik dan memenuhi standar. Tetapi juga dapat memberikan nilai tambah bagi sektor pariwisata di NTB khususnya, dan juga masyarakat NTB pada umumnya.
"Dispar dan BBPD NTB bisa memikirkan bagaimana masyarakat di destinasi lain juga merasakan manfaat kedatangan puluhan ribu pengunjung dalam WSBK ini," tegasnya.