Keren, Tak Ada Lagi BAB Sembarangan di Kota Mataram

MandalikaPost.com
Rabu, Oktober 27, 2021 | 21.37 WIB Last Updated 2021-10-27T13:37:26Z
Walikota Mataram, H Mohan Roliskana saat deklarasi 100 persen ODF Kota Mataram.

MANDALIKAPOST.com - Tak henti merajut prestasi, Kota Mataram mendeklarasikan 100 persen stop buang air besar sembarangan (SBS), Rabu 27 Oktober 2021, di pendopo Walikota Mataram.


Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, SBS Kota Mataram mengalami peningkatan sebanyak 16 persen yang sebelumnya pada tahun 2020 baru mencapai 84 persen.
 

Pencapaian ini diumumkan setelah mendapatkan verifikasi resmi dari tim verifikator tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 28 Agustus lalu.


Sebelumnya, Pemerintah Kota Mataram meraih STBM Award 2021 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk kategori Demand Creation pada Jumat (15/10). Penghargaan tersebut diraih atas komitmennya dalam memberantas Buang Air Besar Sembarangan dan melaksanakan kampanye Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang berkesetaraan gender dan inklusif (STBM-GESI).
 

Dalam sambutannya, Walikota Mataram, H Mohan Roliskana mengatakan, melalui Deklarasi ODF ini Kota Mataram akan bertanggung jawab dan berkomitmen untuk mempertahankan capaian ini.


"Dengan tercapainya Deklarasi ODF dan STBM Award ini Kota Mataram semakin mantap untuk segera melanjutkan penuntasan pilar 2, 3, 4, dan 5 di tahun depan," kata Mohan.
 

Turut hadir dalam acara Deklarasi 100% Stop BAB Sembarangan Kota Mataram, Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia.


Melalui Women and Disability Inclusive and Nutrition Sensitive Project (WINNER), Plan Indonesia telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Mataram sejak 2018.
 

Dini Widiastuti mengatakan, komitmen Kota Mataram yang ditunjukkan dengan prestasi ini merupakan langkah yang besar untuk meningkatkan akses sanitasi yang merata ke semua lapisan masyarakat.  


"Upaya mewujudkan sanitasi inklusif sangat penting untuk mencegah penularan COVID-19. Tentunya kami berharap agar pemerintah terus memperkuat regulasi dan aplikasi STBM-GESI sehingga mendukung pencapaian pilar-pilar STBM lainnya,” papar Dini.
 

Dijelaskan, Proyek WINNER telah mendukung pelaksanaan kampanye STBM-GESI di 7 Kecamatan di Kota Mataram. Hingga tahun 2021, Kota Mataram telah meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan fasilitas Manajemen Kesehatan Menstruasi (MKM), dan jasa sanitasi yang inklusif melalui kampanye STBM-GESI di 8 sekolah percontohan (4 SD, 1 SLB, dan 3 SMP).  
 

"Melalui pendekatan STBM-GESI, Plan Indonesia mendorong pemerintah dan masyarakat untuk melaksanakan STBM dengan lebih memperhatikan kelompok marjinal termasuk perempuan, anak perempuan, penyandang disabilitas dan lansia. Termasuk di antaranya pilar satu untuk stop buang air besar sembarangan," ujarnya.



Tentang WINNER


Women & Disability Inclusive And Nutrition Sensitive WASH Project (WINNER) adalah sebuah proyek yang didanai oleh Pemerintah Belanda yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas akses dan partisipasi masyarakat terhadap higienitas dan sanitasi serta mempromosikan partisipasi aktif perempuan serta penyandang disabilitas dari September 2017 hingga Desember 2022.


Proyek WINNER mencakup empat wilayah implementasi, yaitu Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Tengah di Nusa Tenggara Barat, serta Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka di Nusa Tenggara Timur.
 

Proyek WINNER telah berhasil mendorong munculnya gerakan MOLAH GATI (Mataram Olah Limbah Rumah Tangga dan Institusi) yang didukung oleh kebijakan Walikota Mataram untuk mendukung sanitasi aman di perkotaan, yakni Peraturan Walikota No.50/2019 tentang pengolelolaan lumpur tinja perkotaan dan SK Walikota Mataram No.440/IV/2019 tentang pembentukan POKJA PPAS (Kelompok Kerja Perumahan dan Pemukiman Air Sanitasi).
 


Tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia)


Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017.


Plan Indonesia bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Bersama kelompok dan jejaring kaum muda, Plan Indonesia bekerja untuk memastikan partisipasi kaum muda yang bermakna dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Kami juga memobilisasi sumber daya dengan mitra, seperti sektor swasta, lembaga donor, yayasan filantropi, dan donatur individu, untuk memberi dampak lebih luas bagi anak-anak Indonesia.
 


Plan Indonesia mengimplementasikan aktivitasnya melalui empat buah program, yaitu Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak, Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja, Keterampilan dan Kesempatan untuk Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda, serta Ketangguhan dan Kemanusiaan. Kami bekerja di 7 provinsi, termasuk di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan target untuk memberdayakan 1 juta anak-anak perempuan. Plan Indonesia juga membina 36 ribu anak di Nusa Tenggara Timur.

 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Keren, Tak Ada Lagi BAB Sembarangan di Kota Mataram

Trending Now