Ketua Lembaga Lingkar Mandalika, Lalu Ibnu Hajar. |
MANDALIKAPOST.com - Gelaran World Superbike (WSBK) Mandalika sudah di depan mata. Pertengahan November 2021 mendatang, Pertamina International Street Circuit Mandalika akan menampilkan seri balap motor perdana.
Saat ini serangkaian persiapan menyambut event yang akan menghadirkan puluhan ribu pengunjung itu sedang terus dilakukan.
Lembaga Lingkar Mandalika menyambut hangat gelaran WSBK yang diproyeksikan mampu membangkitkan kembali sektor kepariwisataan di Lombok dan NTB pada umumnya. Namun, manfaat ekonomis kegiatan ini untuk masyarakat setempat juga perlu mendapatkan perhatian.
"Kita sebagai warga masyarakat NTB, khususnya di Lombok Tengah tentu sangat menyambut gembira event WSBK dilaksanakan di Mandalika Lombok. Tapi selain euforia kegembiraan harus dipikirkan pula, bagaimana agar event ini bisa dirasakan manfaat ekonominya bagi masyarakat, multiplier efect-nya harus ada," kata Ketua Lembaga Lingkar Mandalika, Lalu Ibnu Hajar, Selasa 12 Oktober 2021, di kawasan Mandalika Lombok Tengah.
Ibnu mengatakan, untuk sektor pariwisata utamanya hotelier dan travel, kedatangan puluhan ribu pengunjung dalam event WSBK merupakan berkah tersendiri. Apalagi selama ini sektor pariwisata NTB terpuruk sepi akibat masa pandemi corona.
Hotel dan travel sudah pasti dapat berkah. Angka kunjungan WSBK bisa menutupi operasinal sekaligus benefit keuntungan.
Di lain sisi, potensi lokal lingkar Mandalika, seperti perajin tenun dan kerajinan lain, UMKM kuliner dan oleh-oleh juga perlu diperhatikan agar bisa mendapatkan kesempatan tampil. Hal ini yang menurut Ibnu perlu dibahas pemerintah, Pemkab Lombok Tengah, ITDC, MGPA dan para stakaholders terkait lainnya.
"Hotel dan travel sudah aman. Tetapi masyarakat perajin tenun, UMKM, kuliner di lingkar kawasan juga perlu diperhatikan, agar mereka juga bisa merasakan serpihan roti dari event WSBK ini," katanya.
Selain itu, tambah Ibnu, para pegiat Seni dan Budaya di lingkar Mandalika juga sangat potensial dilibatkan dan berkontribusi dalam gelaran WSBK ini.
"Tamu yang datang kan tidak selalu setiap saat menonton Superbike. Ada masa-masa jeda di mana mereka bisa menikmati keindahan Lombok baik alamnya maupun kekayaan seni dan budaya," katanya.
Ibnu berharap ada space-space yang disiapkan bagi masyarakat perajin tenun dan pelaku UMKM. Dan juga ada spot-spot khusus untuk pagelaran seni tari dan budaya yang bisa dinikmati para pengunjung WSBK nantinya.
"Intinya ada harapan masyarakat agar mereka juga bisa dilibatkan sesuai porsi kemampuan. Dan tidak hanya sekadar menjadi penonton saja dalam event yang berskala internasional ini," ujarnya.