Menparekraf Sandiaga Salahudin Unosaat memberikan sambutan secara daring dalam kegiatan World Marketing Forum (WMF) 2021 di Jepang. |
MANDALIKAPOST.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahudin Uno mendukung World Marketing Forum (WMF) tahun 2022 yang akan digelar di Bali, Indonesia.
Sandiaga menyatakan Indonesia siap menjadi tuan rumah WMF tahun depan, dan sudah beradaptasi di masa pandemi saat ini.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga saat menghadiri secara daring, acara penutupan WMF 2021 yang digelar di Jepang, Jumat 22 Oktober 2021.
Pada hari kedua World Marketing Forum (WMF) 2021, Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hadir untuk menutup gelaran forum pemasaran ini pada sesi 12. Sesi terakhir ini dibuka oleh Suparno Djasmin selaku Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) menjabat, Y.W. Junardy selaku Presiden Indonesia Global Compact Network (IGCN), Jacky Mussry selaku Co-author of upcoming Entrepreneurial Marketing with Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Hooi Den Huan, Tjokorda Gde Putra Anak Agung Sukawati selaku Raja Ubud, Bali, Sadayoshi Fujishige selaku Presiden Japan Marketing Association, dan Hermawan Kartajaya selaku Co-founder of World Marketing Forum and Honorary Founding Chairman of Indonesia Marketing Association.
WMF merupakan acara tahunan eksklusif yang ditujukan kepada marketing professionals di seluruh dunia dan bekerjasama secara nirlaba dengan figur-figur dan organisasi-organisasi penting di dunia.
Forum ini berintegritas untuk membahas perkembangan marketing terbaru dan praktik marketing terkini secara komprehensif dan mendalam.
Selain itu, peserta akan berkesempatan untuk melihat tempattempat bersejarah di Asia yang mencerminkan evolusi praktik marketing sesuai perkembangan zaman.
Dinaungi AMF, platform kolaborasi dari semua asosiasi marketing di Asia yang telah berdiri sejak 1991, acara ini merupakan terobosan yang mumpuni untuk berkompetisi di tengah perkembangan teknologi untuk meningkatkan literasi digital dan teknologi serta berkompetisi di dalamnya.
Pada pidatonya secara daring, Sandiaga mengapresiasi adanya gelaran ini dengan pantun dan menyatakan Indonesia sudah kembali beraktifitas dengan adanya kalibrasi untuk peningkatan kuantitas dan kualitas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
Sandiaga mengungkap adanya adaptasi dan pemulihan yang nyata bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Vaksinasi dan protokol kesehatan merupakan kunci pemulihan bagi sebuah sektor terutama sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Saat ini penduduk Indonesia sudah lebih 100 juta orang yang telah melakukan vaksinasi. Didukung dengan adanya peningkatan dalam mobilitas perumahan seperti sekolah dan kantor, juga tempat rekreasi dan penjualan retail terus meningkat sekalipun di masa PPKM,” ujarnya.
Menurut Sandiaga, gelaran WMF memberikan wawasan luas bagi para pemasar terkait dengan pemasaran lewat digitalisasi.
“Digitalisasi khusus pada e-commerce sangat potensial bagi para pebisnis. Meskipun secara garis besar Ekonomi Kreatif mengalami laju penurunan akibat pandemi, estimasi distribusi 16 subsektor yang mayoritas juga mengalami penurunan terdapat pengecualian pada subsektor televisi, radio, aplikasi, dan game developer. Disamping itu, proporsi kontribusi subsector kuliner, fesyen, dan kriya tidak berubah signifikan,” ungkapnya.
Sandiaga juga menegaskan banyak serentetan hal yang dapat dilakukan jika dikaitkan dengan momentum pandemic, dicanangkannya #BeliKreatifLokal yang merupakan gerakan nasional yang mampu menopang roda ekonomi Indonesia, mengaktifkan aplikasi PeduliLindungi untuk memonitoring kondisi warga negara Indonesia terkait penekanan penyebaran virus dan mobilitas.
“Kami juga melakukan akselerasi untuk pemulihan lewat optimalisasi momentum ekonomi kreatif dan digital, dimana data konsumsi produk digital di negara ini termasuk tinggi,” katanya.
Para narasumber dalam kegiatan WMF 2021 di Jepang. |
World Marketing Forum (WMF) 2021 yang bertemakan Technology for Humanity and Productivity For Happiness digelar Asia Marketing Federation (AMF) bekerja sama dengan Asia Productivity Organization (APO).
Acara perdana diadakan pada 21-22 Oktober 2021 di Kenchoji Temple, Kamakura, Jepang.
Ini merupakan forum marketing dunia pertama yang dipelopori oleh Indonesia Marketing Association (IMA) dan Japan Marketing Association (JMA). Mengingat adanya pembatasan perjalanan selama pandemi, acara ini akan dilaksanakan secara virtual dan interaktif sehingga para peserta dapat merasakan pengalaman seperti berada langsung di tempat forum dilaksanakan.
Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh dan organisasi terkemuka seperti Philip Kotler (Bapak Marketing Modern), Sadayoshi Fujishige (Co-founder WMF & Presiden JMA) Hermawan Kartajaya (Founder dari MarkPlus, Inc), Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), dan masih banyak lagi.
Acara yang akan dicanangkan secara tahunan ini mengundang secara eksklusif lebih dari 500 akademisi, pelaku bisnis, dan pemerintah untuk hadir dan memberikan materi pada sesi-sesi acara.
Selain undangan khusus, WMF juga dapat dihadiri secara gratis melalui tayangan di saluran YouTube Marketeers TV. Tidak melewatkan momentum, AMF akan mengulas mengenai buku Marketing 5.0: Technology for Humanity karya Philip Kotler, Hermawan Kartajaya, dan Iwan Setiawan; yang masuk ke dalam daftar buku bisnis terbaik 2021 versi Soundview.
Para pembicara World Marketing Forum 2021 hari pertama, 21 Oktober 2021 di Kamakura, Jepang World Marketing Forum (WMF) 2021 yang bertemakan Technology for Humanity and Productivity For Happiness yang kali pertama diselenggarakan secara virtual dari Kamakura, Jepang sukses dihadiri lebih 5000 undangan forum.
Pada kesempatan ini beberapa tokoh marketing internasional dan nasional hadir untuk berkontribusi pada sesi-sesi selama dua hari, 21-22 Oktober 2021.
Tentang AMF
Asia Marketing Federation merupakan platform kolaborasi dari semua asosiasi marketing di Asia sejak tahun 1991.
AMF memiliki misi untuk mempromosikan minat marketing di Asia dan memperkuat kolaborasi marketing antar negara di Asia.
Negara yang menjadi anggota AMF adalah Bangladesh, China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Makau, Taiwan dan Mongolia.