Kadishub NTB H Lalu Moh Faozal bersama Ketua DPD Organda NTB, H Junaedi Kasum saat menggelar jumpa pers kesiapan transportasi WSBK, di Kinta Cofee Mataram. FOTO : Chubs Special Images. |
MANDALIKAPOST.com - Kesiapan stakeholder perhubungan di untuk mensukseskan gelaran event World Superbike (WSBK) semakin mantap.
Selain sudah menetapkan Manajemen Rekayasa Lalu lintas (MRLL), Dinas Perhubungan NTB, Damri, bersama Organda NTB juga memastikan ketersediaan transportasi WSBK Mandalika.
"Kami sudah menggelar koordinasi final untuk memastikan skema transportasi WSBK. Jadi jumlah kendaraan yang dilibatkan dan rutenya sudah fix, termasuk tiga kantong parkir di sekitar venue," kata Kepala Dinas Perhubungan NTB, H Lalu Moh Faozal, dalam jumpa pers, Senin 18 Oktober 2021, di Kinta Coffee Mataram.
Faozal memaparkan, secara nasional, tugas transportasi WSBK Mandalika ditugaskan kepada PT Damri yang merupakan BUMN di sektor perhubungan. Pada pelaksanaannya, Dishub NTB bersama Damri juga menggandeng Organda NTB.
"Penyediaan transpotasi dimaksudkan agar meminimalisir kendaraan pribadi dan mengarahkan ke tranportasi massal yang tersedia," ujarnya.
Dijelaskan, saat ini tercatat sekitar 168 unit kendaraan yang disiapkan untuk melayani kebutuhan transportasi penonton WSBK yang akan digelar pada 19 - 21 November 2021 mendatang.
Transportasi akan melayani lima koridor antara lain BIZAM - Mandalika, Gili Mas Lembar - Mandalika, Bangsal - Mandalika, Kayangan - Mandalika, dan Islamic Center - Mandalika.
Di kawasan Mandalika juga disiapkan transportasi shuttle bus di tiga kantong parkir untuk menuju area sirkuit nantinya.
"Jadi ada dua kantong parkir sudah disiapkan di Nurul Bilad dan Songong, serta satu kantong parkir untuk tamu VVIP," kata Faozal.
Menurut Faozal, skema transportasi WSBK tersebut bisa melayani jumlah pengunjung penonton WSBK yang diperkiraan mencapai 25 ribu orang.
"Peran Dishub untuk memastikan seluruh pengunjung yang sudah memiliki tiket ini bisa dilayani transportasi yang kita siapkan dan terkoneksi dengan moda lainnya, dari bandara dan pelabuhan," katanya.
Ia menjelaskan, transportasi WSBK disiapkan pemerintah untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi pengunjung WSBK Mandalika. Selain tidak dipungut biaya, juga disediakan fasilitas rapid antigen gratis.
"Jadi kabar baiknya semua transport di lima koridor iini free bagi pemegang tiket WSBK. Fasilitas rapid antigen juga disediakan di pintu masuk daerah, sehingga untuk yang masuk Lombok dan belum punya hasil rapid antigen, juga dilayani gratis," katanya.
GM Damri Mataram, M Sadi menjelaskan, pihaknya ditugaskan untuk memastikan transportasi WSBK dan menggendeng Organda agar terlaksana dengan baik.
"Penugasannya Damri, tapi karena keterbatasan armada sehingga kita juga harus menggendeng Organda. Alhamdulillah Organda NTB juga sangat siap," katanya.
Ketua DPD Organda NTB, H Junaedi Kasum mengakui, persiapan transportasi WSBK sudah sangat mantap saat ini. Organda juga mengapresiasi Damri dan berkomitmen untuk ikut mensukseskan gelaran WSBK ini.
"Anggota kami juga sudah siap dengan kendaraannya yang sesuai standar. Artinya Organda juga memastikan bahwa "kue-kue" dari event WSBK Mandalika ini juga bisa dirasakan pengusaha transportasi lokal," katanya.
Junaedi mengatakan, untuk mamastikan kinerja transportasi WSBK bisa berjalan baik dan profesional, pihaknya membentuk manajemen khusus yang akan mengatur lalulintas di lima koridor.
"Sehingga Organda bisa profesional memberikan pelayanan dari zona 1 sampai zona 5 ke kawasan Mandalika," katanya.
Turut Promosikan Pariwisata
Ketua Tim manajemen transportasi WSBK, Awanadhi Aswinabawa menjelaskan, pelayanan di lima koridor transportasi WSBK Mandalika akan melibatkan sumber daya dari Poltekpar Lombok.
Para mahasiswa Poltekpar akan membantu menjelaskan dan mengenalkan destinasi-destinasi wisata di NTB kepada para pengunjung WSBK yang masuk melalui lima koridor tersebut.
"Kita ingin tamu yang datang merasakan bahwa Lombok ini memang super. Sehingga nantinya dari Poltekpar juga akan mempromosikan destinasi wisata bagi tamu yang datang di tiap koridor," katanya.
Menurut Awan, kerjasama dengan Poltekpar Lombok juga dilakukan untuk membantu agar para mahasiswa Poltekpar bisa lebih utuh mengetahui dan memahami pola penyelenggaraan transportasi untuk sebuah event besar seperti WSBK ini.
"Agar kita menjadi lebih terbiasa lagi, karena tahun depan da MotoGP. Sehingga WSBK ini menjadi test case yang baik," katanya.