Aktivis Kepemudaan, Karman BM. |
MANDALIKAPOST.com - Mabes Polri melalui Divisi Humas Polri menyelenggarakan lomba orasi untuk memperingati International Human Rights Day atau hari HAM sedunia 10 Desember 2021.
Pesertanya dari kelompok aktivis, mahasiswa, buruh, tani, dan masyarakat umum dengan tema tentang Hak Azasi Manusia (HAM).
Penyelanggaraan Lomba Orasi Polri ini dinilai sejumlah aktivis kepemudaan sebagai satu langkah maju dan inovatif dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
"Lomba orasi yang dilaksanakan oleh Mabes Polri memperebutkan Piala Kapolri adalah satu inovasi yang luar biasa, awesome. Ini sesuatu yang baru di tubuh Polri. Satu cara penanganan dan kanalisasi suara publik," kata aktivis kepemudaan, Karman BM, melalui release media, Rabu 24 November 2021.
BACA JUGA : Hari HAM Sedunia, Polri Gelar Lomba Orasi Berhadiah Puluhan Juta
Menurutnya, Lomba Orasi ini merupakan inovasi yang cemerlang. Ini menunjukan bahwa Polri secara institusi sangat terbuka dan tidak antipati dengan kritik sosial.
Menurut mantan ketua umum pimpinan pusat gerakan pemuda islam indonesia (GPII) itu, beberapa waktu lalu sentimen negatif terhadap polri sempat meningkat.
"Apalagi jika dikaitkan dengan adanya peristiwa-peristiwa dan pelanggaran oleh oknum-oknum polri di beberapa tempat. Seperti hastag percuma lapor polisi gara-gara penghentian penyelidikan dugaan satu tindak pidana di sulsel, ada juga anggota polri banting mahasiswa di tangerang, ada juga mahasiswa terluka akibat salah prosedur penanganan demontrasi di Mataram dan lain sebagainya yang mengakibatkan aksi unjuk rasa berlanjutan. Syukur pengelolaan isu nya sangat apik" tambahnya.
Namun demikian, menurut pria asal Lombok itu, Lomba Orasi Polri ini sangat strategis untuk mengembalikan citra Polri dan merekatkan hubungan dengan masyarakat, dengan memperkuat komitmen Polri yang humanis dan profesional.
"Dengan Lomba ini menurut saya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sangat terbuka dengan kritik dan evaluasi dari publik. Cara-cara penanganan krisis di media sangat smooth. Beliau langsung memberikan arahan perbaikan dimulai dari top manajemen," kata Bang Karman, sapaan akrabnya.
Bang Karman menilai, komitmen Kapolri Sigit untuk mewujudkan Polri yang PRESISI sangat luar biasa. Sejumlah oknum polisi yang diketahui melanggar aturan dan hukum di sejumlah daerah, langsung ditindak tegas.
"Tak tanggung, dengan menyitir pribahasa kuno, "ikan busuk dimulai dari kepala", tentu maksudnya merubah lembaga kepolisian haru dimulai dari atas, top manajemen dan pimpinan," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan program Lomba Orasi oleh Mabes Polri itu, maka terbuka juga kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan dan kritik kepada Polri dari dekat.
"Selain itu, ini juga kesempatan bagi Polri untuk menerima kritik yang pedas dari para demonstran," katanya.
Lomba Orasi Polri ini, lanjutnya, juga menjadi sarana autokritik untuk Polri. Sebab, Kepolisian adalah lembaga negara yang diberikan power oleh undang-undang untuk menegakkan hukum dan dipersenjatai. Sehingga, akan rawan bila kesadaran akan amanah dan tanggung jawabnya hilang, polisi bisa menjadi semena-mena.
"Jadi saya pikir Lomba Orasi ini sangat positif. Selain untuk mengedukasi masyarakat agar dalam berunjukrasa dan menyampaikan aspirasi harus sesuai aturan dan hukum yang berlaku, ini juga menjadi autokritik demi perbaikan Polri yang lebih baik. Dan juga, demi menjaga demokrasi dan tegaknya negara hukum," tandas Bang Karman.
Seperti diketahui Polri menggelar lomba orasi unjukrasa memperingati Hari HAM sedunia tahun ini dengan hadiah total puluhan juta rupiah.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, lomba gelar untuk memberi ruang bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi. Sekaligus edukasi ke masyarakat tentang penyampaian aspirasi yang seusai dengan aturan.
Tema keseluruhan lomba orasi ini berkaitan dengan HAM. Polri membebaskan peserta untuk menyampaikan orasinya dalam bentuk kritik ataupun masukan yang membangun.
Nantinya, para pemenang akan mendapat hadiah uang tunai. Juara 1 bakal diganjar Rp50 juta. Kemudian, Rp30 juta untuk juara 2 dan Rp20 juta bagi juara 3. Peserta diseleksi dari tingkat Polda untuk kemudian berlomba di Mabes Polri.
Seluruh elemen masyarakat dapat ikut dalam rangkaian kegiatan lomba ini. Mulai dari mahasiswa, buruh, tani, dan elemen masyarakat lainnya.
Lomba dapat diikuti oleh satu tim yang terdiri 5 sampai 15 orang. Pendaftaran lomba dibuka mulai 25 November hingga 30 November 2021.