Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal bersama Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi dan stakeholdres terkait, saat membuka simulai skenario TFG Pengamanan IATC dan WSBK Mandalika, di Hotel Aruna Senggigi. |
MANDALIKAPOST.com - Polda NTB menggelar simulasi skenario Tactical Floor Game (TFG) pengamanan event Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) dan World Superbike di Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit, Lombok Tengah yang akan digelar pertengahan November 2021 ini.
Simulasikan Skenario Tactical Floor Game (TFG) itu dilaksanakan Polda NTB bersama ITDC, OPD dan SKPD terkait, Kamis (4/11) di Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat.
Selain Kapolda NTB Acara itu juga dihadiri Karo Dalops Polri, Gubernur NTB yang diawakili Sekda NTB L Gita Ariadi, ketua DPRD NTB, Danrem 162/WB yang diwakili Kasrem, PJU Polda NTB, ITDC, sejumlah Kepala SKPD dan OPD terkait lainnya.
Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, dalam rangka pelaksanaan penyelenggaraan event IATC dan WSBK pertengahan November 2021 ini, perlu didukung dengan pengamanan yang baik untuk menjamin terwujudnya dan terpeliharanya keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu lintas di kawasan ekonomi khusus Mandalika.
Untuk itu Polda NTB beserta seluruh jajaran yang didukung TNI Dinas Perhubungan instansi terkait dan mitra Kamtibmas lainnya akan melaksanakan operasi mandiri kewilayahan dengan sandi "Mandalika Rinjani 2021".
"Operasi itu akan melibatkan 2.058 personel, terdiri dari Polda NTB dan jajaran 300 personil, TNI 465 personel, Dinas Perhubungan dan instansi lainnya serta di-backup personel dari Mabes Polri sebanyak 408 personel," katanya.
Dipaparkan, dalam Pengamanan tersebut akan didukung dengan sarana dan prasarana (Sarpras) berupa dua unit kapal dan satu unit Heli dari Korpolairud Baharkam POLRI dan Heli dari Basarnas.
Beberapa Sarpras lainnya yang Ikut disiagakan dalam pengamanan tersebut yakni, 35 unit R2 dan 24 unit R4 dari Korlantas Polri, 16 kendaraan taktis dan 19 ekor K9 dari Korsabhara Baharkam POLRI, 2 unit kendaraan Command Center dari divisi TIK Polri, 14 kendaraan khusus dari Ditpamobvit Korsabhara baharkam Polri, 5 tim Jibom dan 5 tim operator drone dari korbrimob POLRI akan turut diterjunkan .
Selain beberapa Sarpras tersebut Polda NTB juga menyiapkan berbagai bentuk pengamanan dan langkah antisipasi untuk memastikan event berjalan lancar, mulai dari kedatangan penonton hingga kepulangannya.
Demikian juga dengan pengaturan pengunjung juga sudah disiapkan baik yang menggunakan Kendaraan pribadi maupun menggunakan kendaraan umum, semua jalur masuk sudah diatur baik yang masuk dari By Pass Bill atau dari arah Barat dan timur, serta tamu yang menginap juga sudah disimulasikan tekhnik pengamanannya.
Dan khusus untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 , Polda NTB juga akan menyiapkan team patroli Covid-19, tentunya semua orang yang masuk akan diperketat dengan Protokol Kesehatan, baik tamu lokal maupun tamu dari Luar Negeri.
Semua Jalur akan dijaga, baik jalur Darat, Udara dan Laut semua sudah disimulasikan termasuk Sarprasnya pun sudah di siapkan, seperti Kapal Cepat, Heli, Ambulan dan lain-lain.
Bukan hanya pengamanan jalur tapi Polda NTB juga telah mengantisipasi kemungkinan - kemungkinan lainnya seperti, Laka Lantas, Bencana Alam, Terorisme dan Aksi Demonstrasi.
Semua sudah disiapkan, untuk mengantisipasi Laka Lantas Polda NTB sudah menyiapkan Mobil Derek dan Ambulan yang disiapkan dari RSUD Provinsi NTB, Anti-teror seperti Bom dan lainnya juga sudah disiapkan, dua unit Heli akan disiagakan sedangkan untuk mengantisipasi Bencana Alam, satu dari Mabes Polri dan satunya lagi dari Basarnas. Sedangkan untuk mengantisipasi aksi Demonstrasi Polda NTB menyiapkan tenaga Negosiator dan team halau masa jika terjadi kemungkinan yang lebih berat.
Tentunya semua itu membutuhkan kerjasama semua pihak, seperti TNI, Dishub, Damkar, BPBD dan SKPD serta OPD terkait lainnya.
"Rangkaian pengamanan ini sudah hampir dua bulan yang lalu, yang pertama kita melakukan diskusi roundtable namanya RGD, semua Stakeholder TNI Polri, secara kualitatif semua Stakeholder menyampaikan sesuai dengan tupoksinya masing-masing," kata Irjen Iqbal.
Untuk mencapai maksimal dalam pengamanan itu, Polda NTB sudah melakukan TFG berkali-kali, bersama semua stakeholder lainnya termasuk dari Jajaran Korem 162/WB.
"Karena ini event kelas dunia kita ingin menampilkan strategi Pengamanan kelas dunia juga dan sebelum TFG ini kita lakukan, kita juga telah mengirim delegasi ke Italy, atas izin pak Kapolri, kita ingin mempelajari strategi pengamanan disitu, yang bisa kita terapkan disini, sesuai dengan kondisi yang ada," katanya.
"Secara kolaboratif bersama-sama kita ingin melakukan pola pengamanan yang berkelas dunia, kita akan maraton menyempurnakan temuan temuan yang harus dikuatkan, Insya Allah tanggal 8 November kita akan lakukan simulasi kontijensi di lapangan," tambahnya.
Sementara itu Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi berharap segala Sekenario yang disimulasikan dan yang direncanakan berjalan lancar dengan sebaik baiknya.
Ia juga berharap Media dapat berkontribusi dalam pelaksanaan event yang akan terlaksana di Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya, dengan memberikan informasi yang positif.
"Sebaik apapun aturan yang dilaksanakan, jika tidak tersosialisasi dengan baik, maka tidak akan ada kesadaran masyarakat, maka akan sia-sia, jadi tolong teman-teman pers bantu kami," tegasnya.
Selain itu TNI juga akan berjibaku dengan Polri untuk menyukseskan event di Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit, Lombok Tengah.
Selanjutnya Kepala Staf Korem 162/WB Kolonel Inf Sudarwo Aris Nurcahyo S.Sos. MM mengatakan bahwa pihaknya juga sudah melakukan Gladi TFG dalam rangka mendukung pelaksanaan pagelaran event World Superbike (WSBK) di Pertamina Mandalika Street Circuit.
"Kita akan melakukan kolaborasi dengan Polri, dimana TNI polri tidak bisa dipisahkan dalam hal pengamanan, apalagi ini event dunia, kita akan menyesuaikan dan melaksanakan sesuai dengan tugas kita," ungkapnya.
"Kita akan mendukung pelaksanaan ini supaya berjalan lancar, aman dan tidak terjadi apa-apa," imbuhnya.
Sementara Pihak ITDC sendiri sudah melakukan koordinasi dengan semua unsur pengamanan baik dari TNI, Polri, Basarnas maupun unsur pengamanan lainnya.
Kepala Operasional ITDC Pari menjelaskan ada tiga unsur yang terpenting dalam pengaman ini adalah pertama siystem atau pola pengamanan, kedua Sarana dan Prasarana dan yang ketiga adalah personel pengamanan.
Selain itu pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa pos untuk mendukung pola pengamanan yang akan dilakukan TNI - Polri, seperti pos komando atau Commen Center, Pos Penyekatan dan Pos Pengaman baik didalam maupun diluar sirkuit.
"Pengamana pos tersebut didasarkan pada tingkat kerawanan yang sudah dianalisa oleh Polri maupun TNI," katanya.