Rakorda Ketenagakerjaan Provinsi NTB 2021 di Hotel Grand Legi, Kota Mataram. |
MANDALIKAPOST.com - Gelaran event World Superbike Mandalika November 2021 dan MotoGP Mandalika Maret 2022 mendatang diproyeksikan mampu menyerap sekitar 7.500 hingga 8.000 tenaga kerja lokal.
"Untuk WSBK dan MotoGP jumlah tenaga kerja lokal yang terserap diperkirakan mencapai 7.945 orang, hampir 8 ribu. Jumlah kebutuhan tenaga kerja tersebut, belum termasuk sektor sektor pendukung lainnya yang juga ikut bergerak," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lombok Tengah, H Samsul Bahri, dalam Rakorda Ketenagakerjaan Provinsi NTB, yang digelar Disnakertrans NTB Senin 1 November - Selasa 2 November di Hotel Grand Legi, Kota Mataram.
BACA JUGA : Pencegahan PMI Illegal Jadi Fokus Pembahasan Rakorda Naker Provinsi NTB
Samsul yang juga menjabat Ketua Mandalika Hotel Assosiation (MHA) ini mengungkapkan, perkembangan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Mandalika dalam jangka panjang nantinya tak sekadar menjadi trigger pengembangan sektor kepariwisataan tetapi juga akan menyerap sangat banyak tenaga kerja.
Ia memetakan, saat ini tenaga kerja di kawasan Mandalika terbagi menjadi tiga. Yang pertama tenaga kerja di pengelola (ITDC) yang mencakup tenaga kerja security dan gardener.
Kedua, tenaga kerja untuk infrastruktur yang mencakup tenaga kerja yang bekerja di bidang Pembangunan hotel, Jalan raya, dan atau sirkuit. Dan ketiga, tenaga kerja industrial yakni tenaga kerja yang bekerja di bidang hospitality hotel, restaurant, UMKM, serta fasilitas lainnya.
"Proyeksi tenaga kerja untuk pengembangan KEK Mandalika, khusus untuk pembangunan infrastruktur saja hingga tahun 2029 membutuhkan sekitar 5.800 tenaga kerja, untuk bidang industri (hospitality) sebesar 21.219 orang hingga tahun 2039," katanya.
Menurut Samsul, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan pemerintah dalam menyambut peluang tenaga kerja di KEK Mandalika.
Yang pertama, pemerintah harus mempersiapkan angkatan kerja yang mampu bersaing dengan memberikan pembelajaran dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan kerja.
"Kedua yaitu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada Putra Daerah untuk mengisi lowongan kerja dari level bawah hingga level atas sesuai dengan kompetensinya. Ketiga yaitu perekrutan tenaga kerja dilakukan secara terbuka," ujarnya.