Supardi, Saat Berdiri di Depan Jalan Yang Biasa Dilewati ,yang Kini Sudah di Bangun Menjadi Rumah Oleh Keluaraga Dekatanya |
MATARAM- Supriadi , Laki-laki berusia 49 Tahun Warga Lingkungan Gerung Butun Barat Kelurahan Mandalika Kecamatan Sandubaya , Yang sehari- harinya bekerja sebagai buruh bangunan
ini bingung karena jalan keluar masuk rumah ditutup tembok oleh tetangganya yang juga masih kerabat dekatnya.
Sudah lebih dari Satu setengah bulan Ia dan keluarganya merasa terisolir karena akses untuk keluar masuk rumahnya di tutup dikarenakan tetangga yang masih kerabat dekatnya ini membangun rumah persis di gang rumah Supardi .
" Sudah hampir Satu setengah bulan , tetangga yang juga keluarga dekat kami membangun rumah yang menutup akses jalan kecil menuju rumah kami"kata Supardi yang ditemui di kediamanya pada Selasa (28/12/2021)
Untuk diketahui, akses jalan masuk menuju rumah Supriadi ditutup total. Aktivitas Supriadi bersama keluarganya yang berjumalh Tujuh orang dengan tiga KK ini pun menjadi terbatas. Sebanyak dua gang masuk menuju rumah Supriadi ditembok oleh tetangganya yang tidak lain adalah kerabat dekat dari istri Supriadi.
"Benar-benar bingung ,di ujung timur dibangun Almarhum Bapaknya menjadi dapur yang dulunya rumah dan gangnya saya beli sepanjang 20 meter dan kini ujung barat dibangun rumah oleh anaknya "katanya
Supardi menyebut jika Pihaknya sudah melakukan mediasi ke tetangga tersebut yang di tengahi dengan kehadiran kepala lingkungan, Lurah maupun Camat sandubaya namun hingga kini belum ada solusinya.
Menurut Supardi ,waktu tetangganya meminta izin untuk membangun rumah ,dirinya meminta agar diberikan akses jalan untuk keluar masuk.
" Mereka memang Izin, dan saya minta agar ada akses jalan untuk masuk rumah ,tapi ternyata dia malah bangun seperti ini ,jalan akses keluar masuk saat ini teroaksa melewati bangunann yang nantinya akan dijadikan sebagai kamar mandi mereka" tuturnya
Sementara itu Kepala lingkungan Gerung Butun Barat Sofian Hadi menyatakan pihaknya sudah melakukan mediasi ke tahap lingkungan tapi tidak ada titik temu, lalu dilanjutkan ke Kelurahan dan ke tingkat kecamatan.
Akan tetapi dari pihak kecamatan akan menunggu pihak dari Badan pertanahan Nasional (BPN )yang lebih paham bagaimana prosedurnya.
"Untuk kini saya belum berani memastikan solusinya seperti apa, kami juga masih menunggu pihak kecamatan dan BPN bagaimana baiknya Saat ini sembari menunggu hasil dari BPN pak Supriadi dan keluarganya dibolehkan keluar masuk sementara melewati bangunan rumah yang masih di bangun tersebut " pungkasnya