Ilustrasi Mutasi Pejabat. |
MANDALIKAPOST.com - Memegang jabatan di pemerintahan atau pun sektor swasta, pasti membahagiakan. Tak hanya dari sisi prestise yang jadi kebanggaan, tetapi juga secara materil, ditunjang gaji besar dan fasilitas yang mewah.
Kata bijak lama menyebutkan, uang dan harta bukanlah segala-galanya. Toh, kata bijak baru muncul lebih logis, uang dan harta bisa mempermudah segala-galanya.
Namun, di dunia nyata, tak semua pejabat dan pemegang jabatan tinggi bisa selalu tenang dan bahagia. Sebagian besar pasti merasakan kekhawatiran jabatannya hilang dan ketakutan berlebihan kepada atasan.
Nah, bagi anda yang merasakan demikian, tepat sekali berada di sini dan membacanya dengan seksama untuk diresapi.
Ini Lima Ajian agar Disayang Atasan dan Jabatan Tahan Lama
1. Bekerja Sesuai Tupoksi
Tugas pokok dan fungsi, job description selalu melekat dalam setiap jabatan. Baik di pemerintahan maupun swasta. Kinerja anda dibayar dengan memenuhi itu.
Terkadang karena kebanggaan berlebihan dan rasa berkuasa atas bawahan, oknum pejabat bekerja jauh hingga keluar tupoksinya.
Motivasinya ada dua. Agar dipuji atasan, dan agar lebih dihormati bawahan.
Ada juga yang gila dihormati bawahan, sampai-sampai dia lupa bahwa ia masih punya atasan.
Pejabat yang bekerja sesuai rel tupoksi pasti akan disayang atasan. Tidak perlu takut dimutasi, karena setiap mutasi baginya pasti sebuah promosi ke jabatan lebih tinggi lagi.
BACA JUGA : Lirik dan Makna Lagu Kadal Nongak, Kearifan Lokal Masyarakat Lombok
2. Jangan Korupsi
Korupsi, apalagi yang ketahuan, menjadi sebagian besar penyebabnya terperosoknya oknum pejabat.
Aktivitas mencuri duit negara ini memag menggiurkan. Kerja ringan, untung berlimpah.
Ini hampir sama dengan perjudian. Menjadi candu yang lama-lama bikin tuman dan ketagihan.
Tapi perjudian masih lebih terhormat dari korupsi.
Dalam perjudian, kalah memang menggunakan uang sendiri. Sedangkan korupsi, anda selalu menang menggunakan uang rakyat yang diam-diam anda dzolimi.
3. Jangan Melawan Atasan
Ini pasti lah. Mau disayang kok melawan. Ada anekdot pasal 1 atasan selalu benar, dan pasal 2 jika di kemudian hari atasan salah, maka kembali lah ke pasal 1.
Memangnya anda ini siapa, mau sok-sokan melawan atasan. Anda juga tak suka kan jika bawahan anda melawan?
Tapi membicarakan kesalahan atasan di belakangnya, tak masalah. Asal jangan sampai ketahuan.
Hati-hati di sekitarmu, masih banyak sengkuni berwujud beda yang bisa jadi ialah penyamaran atasan.
4. Bersihkan Hartamu
Tak semua harta yang anda miliki itu sepenuhnya hak anda. Ingat ada hak fakir miskin, anak terlantar, janda-janda, dhuafa dan masyarakat terpinggirkan di sana.
Lemah lembut dan penuh kasih lah. Anda hanya butuh tiga piring nasi sehari, sangat terlalu jika menyimpan 10 piring lainnya dalam dompet, sementara sekitar masih banyak yang belum makan.
Bersedekahlah kepada yang membutuhkan. Tapi jangan juga dipamer-pamerkan saat anda memberi.
Anda pikir orang miskin nggak punya hati dan perasaan. Mereka pasti sakit hatinya, saat anda beri uang untuk sehari, tetapi anda viralkan sampai berhari-hari. Menjual kemiskinan demi pujian dan popularitas, sungguh terlalu anda ini.
5. Jangan Takut pada Atasan
Lho, kok bisa? Ya, ajian ke 5 ini pamungkas. Mengutip ceramah Dai kondang, Ustadz Dr H Da'sad Latief di channel Youtubenya.
Anda yang penasaran dengan ajian pemungkas ini, sila simak videonya :