Kapolda NTB Irjen M Iqbal bersama Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy saat meresmikan jembatan. |
MANDALIKAPOST.com - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Kapolda NTB), Irjen Pol Mohammad Iqbal SIK MH, bersama Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy. Meresmikan Jembatan penghubung Gili Belek dengan Gili Rhe, berada di Desa Parames, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Rabu (22/12).
Kapolda NTB didampingi Bupati Lotim, diberi kesempatan memotong pita pada peresmian jembatan tersebut. Karena keduanya, sosok yang disebut sebagai inisiator pembangunan jembatan yang ditunggu-tunggu oleh ribuan jiwa yang ada di dua Gili.
Iqbal menceritakan bahwa. Awal tercetusnya gagasan itu setelah dirinya diajak jalan-jalan ke tempat itu oleh Direktur Polairud Polda NTB, Kombes Pol Kobul Syahrin Ritonga.
Untuk melihat secara langdung kondisi warga setempat, terlebih ia sempat mendengar kabar bahwa anak-anak di Gili Rhe harus menyebrangi lautan menggunakan perahu menuju Gili Belek untuk bersekolah. Bahkan suatu hari pernah ada perahu yang terbalik saat membawa anak-anak pergi sekolah.
Hal itu, menjadi atensi orang nomor satu di Polda NTB ini tergugah hatinya untuk membangun sebuah Jembatan diantara ke dua gili tersebut.
"Saya langsung berkoordinasi dengan Pemda Lombok Timur, dalam hal ini Bupati Lotim. Ternyata jauh hari sebelumnya, pak Bupati telah merencanakan pembangunan jembatan itu", kata Irjen Pol Mohammad Iqbal.
HM Sukiman Azmy, merencanakan pembangunan jembatan tersebut. Saat dia menjadi bupati periode sebelumnya, namun karena ditinya tidak terpilih lagi di tahun 2013 lalu, pembangunan jembatan itu tidak jadi dibangun.
"Dan pada akhirnya jembatan ini jadi, dan bisa dinikmati oleh warga yang ada di kwdua gili. Ini tidak lepas berkat kolaborasi kami bersama pak Bupati", ujar Iqbal.
Iqbal mengatakan lebih lanjut, terbangunnya jembatan tesebut berkat doa dan dukunguan dari semua pihak. Lebih khusus doa dari warga setempat yang berada di dua Gili.
"Ini berkat doa para warga yang ada di Gili Re dan Gili Belek, dan dukungan dari semua pihak", kata Iqbal.
"Selebihnya Iqbal menyebutkan bahwa, ini adalah perwujudan dari presisi, prediktif dan responsibilitas Polri", imbihnya.
Memang polisi, dituntut untuk melakukan prediksi potensi pemeliharaan Kamtibmas, yang harus dilakukan dan perlindungan pengayoman masyarakat.
Sehingga dengan konsep presisi tersebut, dia berkomunikasi langsung dengan Bupati Lombok Timur. Bahwa ada pemeliharaan Kamtibmas yang tidak terwujud, apabila terus menerus masyarakat dan anak-anak di Gili Re harus berjuang melawan bahaya ketika mereka hendak bersekolah ke Gili Belek.
"ini adalah tugas kami untuk memelihara keamanan, Alhamdulillah dengan komunikasi yang baik dan proaktif, pak Bupati melanjutkan program yang tertunda itu", ucap Iqbal.
Polisi tidak hanya melakukan penegakan hukum saja, namun juga melakukan perlindungan dan pengayoman terhadap masyarakat. Meski ini dalam ranah pemerintah sambung Iqbal, Polisi wajib melakukan komunikasi di seluruh stakeholder.
"Jajaran Polda NTB, harus melakukan semua tufoksinya. Untuk kepentingan masyarakat di wilayah humuk Polda NTB", pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azny, mengatakan dalam sambutannya. Mimpi puluhan tahun masyarakat nelayan di dua pulau yakni, Gili Belek dan Gili Rhe di wilayah Selatan Lombok Timur memiliki jembatan penghubung akhirnya terwujud.
"Mudah-mudahan Jembatan yang di prakarsai dan di insfirasikan oleh Kapolda NTB beserta Ibu ini, mendapat Berkah Dari Allah Subhanahu Wataala," Ucap Sukiman.
Dengan diresmikannya jembatan tersebut, maka akses pendidikan anak anak, ekonomi, pariwisata dan lainnya lebih lancar. Peresmiannya merupalan kado akhir di tahun 2021, dan bisa diwujudkan pada masa Pemerintahan Sukiman-Rumaksi.
"Bila selama ini bepergian ke dua pula ini menggunakan perahu dan sampan, kini tidak lagi. Sebab warga bisa melintas dan saling kunjungi hanya dengan jalan kaki ataupun menggunakan sepeda ontel", ujar Sukiman.
Jembatan tersebut, dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama oleh masyarakat dan dipelihara dengan baik. Hanya saja sambungnya, jembatan ini tidak diperbolehkan dilewati oleh kendaraan. hanya bisa dilewati pejalan kaki atau sepeda.
"Karena konstruksi jembatan hanya untuk pejalan kaki atau sepeda, bukan kendaraan bermotor. Sehingga fungsinya bertahan lama", tegas Sukiman mengingatkan.
Pada kesempatan itu Sukiman menekankan kepada masyarakat, jembatan , jangan gunakan sepeda motor sehingga fungsinya bertahan lama,” kata Bupati.
Untuk diketahui, pembangunan jembatan tersebut, pemerintah Lotim menggelontorkan dana dari APBD sebesar Rp. 2,5 milyar. Dan pekerjaannya selama enam bulan yakni, dari bulan Juni hingga November 2021.
Selain meresmikan Jembatan tersebut, Kapolda NTB bersama Ibu Bhayangkari Polda NTB dan Bupati Lombok Timur. Menyerahkan secara simbolis Rumah Layak Huni (RTLH) untuk 5 warga, penyerahan bantuan sosial berupa buku pelajaran SD SMP, Al-Qur'an, Iqra, Buku Bacaan dan masker, selain itu ada juga bantuan sosial berupa bingkisan kepada siswa dan siswi Gili Rhe.