Asisten IIISetda Provinsi NTB dr. Hj Nurhandini Eka Dewi |
MATARAM- Pemerintah Provinsi NTB menargetkan sebanyak 588.114 anak usia 6-11 tahun dilakukan vaksinasi. Vaksinasi anak ini sudah mulai dilaksanakan pada pertengahan Desember 2021 dan terus dilakukan percepatan pada bulan januari 2022.
Asisten III Setda Provinsi NTB dr. Hj Nurhandini Eka Dewi mengatakan, untuk percepatan vaksinasi anak itu, stok vaksin sudah dikirim dari Jakarta dan direncanakan besok sampai di di NTB ."Nanti kita drop dulu baru berikutnya kita drop ke kabupaten kota ,minggu depan sudah kita pakai "ujarnya pada Selasa (11/01/2022) .
dr. Eka menambahkan, untuk saat ini kabupaten/kota yang sudah memulai kegiatan vaksinasi anak yakni Kabupaten Lombok Barat, KSB, Lombok Utara,Lombok Tengah dan Kota Mataram.
"Saat ini capaian vaksin untuk Lombok barat sudah 49,85 persen, KSB 41,97 persen, Lombok Utara 22,63 peresn dan Kota Mataram 18,23 persen, Lombok Tengah 4,25 persen "ujar dr. Eka yang juga Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) NTB ini.
Vaksinasi anak ini ditargetkan akan tuntas paling lambat bulan Maret mendatang yakni dengan capaian sekitar 70 persen. Untuk mengejar target tersebut setidaknya ada sembilan ribuan anak perhari yang akan divaksin.
"Jadi gini kalau kita vaksin pertama bulan Januari berarti kita vaksin keduanya bulan Februari, sementara kita target vaksin kedua adalah akhir Februari atau awal Maret. Untuk bulan Maret kita di jadwalkan 70 persen vaksin kedua, hitungannya kan sembilan ribu vaksinasi per hari,” tambahnya.
Namun menurut Eka, kendala vaksinasi yang dihadapi saat ini yaitu masih adanya orang tua yang tidak mau anaknya divaksin. Padahal di masa pandemi seperti sekarang ini sangat diperlukan perlindungan untuk anak-anak, karena merekalah yang paling rentan tertular karena sistem kekebalan tubuhnya tidak seperti orang dewasa. Sehingga orang tua perlu melindungi si kecil dari virus corona dengan cara vaksinasi.
Bagi orang tua yang masih belum mengizinkan anaknya untuk disuntik vaksin, dr. Eka mengimbau agar memberikan izin vaksin demi perlindungan dan kesehatannya.
“Jadi imbauannya kita kepada orang tua, kalau ingin anak kita itu bisa berkehidupan yang seperti sebelum pandemi, pertama protokol kesehatan dan memberikan perlindungan melalui vaksinasi, itu pilihannya, kita tak punya banyak pilihan,” tutupnya.