.jpg )
 |
| Proyek pengerjaan Jembatan di Sembalun, Lombok Timur. |
MANDALIKAPOST.com - Pelaksana pengerjaan jembatan Olor Gedang CS, Dusun Karya Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Terlihat pamplet atau rambu rambu proyek tertulis "Dilarang mengambil gambar, kecuali petugas proyek".
Sangat aneh kalo ada proyek yang dibangun menggunakan dana pemerintah, namun pelaksanaan proyek itu melarang masyarakat atau siapa saja yang ingin mengambil gambar di area pengerjaan.
Larangan tersebut, terlihat jelas pada rambu rambu yang di taruh di kedua lokasi proyek jembatan yakni, di Olor Gedang Desa Sajang dan di Kokok Lante Desa Sembalun.
Dengan demikian, timbul dugaan dan berbagai macam presepsi dari warga setempat. Bahwa pengerjaan proyek tersebut tidak berdasarkan prosedur dan tidak ada keterbukaan pengerjaan.
Menanggapi hal tersebut, PT Imam Karya melalui pelaksana proyek jembatan Olor Gedang CS. Rahman mengatakan. Rambu rambu larangan mengambil gambar di area proyek sudah ada ketentuan yang tertuang dalam kontrak kerja.
"Sebenarnya tidak ada larangan untuk mengambil gambar, silahkan saja. Tentunya dengan syarat masyarakat izin dulu ke petugas," jelas Rahman, kepada media ini saat dikonfirmasi, Kamis (27/1) kemarin di lokasi.
Menurut Rohman, rambu rambu larangan mengambil gambar di area proyek. Itu untuk kebaikan bersama, terutama kelancaran proyek dan tidak bermaksud apa apa.
"Siapapun itu harus izin dulu ke petugas pengawas PU pengerjaan proyek jembatan Olor Gedang CS," ujar Rohman.
Selain itu, sambungnya pihak PT Imam Karya melarang pengambilan gambar di lingkungan proyek tersebut. Supaya tidak bebas orang mengambil gambar dan dimamfaatkan untuk hal hal yang tidak di inginkan, pihaknya juga tidak menutup pintu bagi siapa saja yang ingin bertanya dan menanyakan tentang PT maupun progres pengejaaan jembatan saat ini.
"Bukan sih kita takut, tapi kan kita juga berhak tau tujuannya mengambil gambar. Masak kita larang orang mau selfi atau bersua poto, tapi jangan sampai mengganggu orang bekerja dan disalah gunakan," pungkas Rohman.
"Saya harap masyatakat jangan salah paham, terkait dengan larangan itu. Dan kami tidak menutup diri," tutup Rohman.
