Kadisnakkeswan NTB, Drh Khairul Akbar. |
MANDALIKAPOST.com - Polemik pembelian mobil Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) NTB yang dinilai sebagian pihak sebagai pemborosan di saat keuangan NTB sedang defisit, dijawab pihak terkait.
Kepala Dinas Peternakan dan Keswan NTB , Drh. Khairul Akbar, M.Si, menjelaskan bahwa soal pembelian mobil dinas untuk Kepala Dinas, itu sudah dianggarkan dalam APBD tahun 2022.
Dia membantah bahwa pengajuan pembelian mobil dinas adalah keputusan sepihak dari Disnakkeswan NTB.
Dijelaskannya, tahun 2022 ini, melihat kondisi mobil dinas Kadis yang sudah tidak layak dan adalah mobil bekas dari DPRD Provinsi NTB Sub Bagian Anggaran, maka pembelian mobil dinas telah dianggarkan di APBD tahun 2022.
"Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 450 juta untuk membeli mobil innova secara e-katalog. Pengajuan rencana telah melalui tahap di TAPD," jelas Khairul Akbar.
Khairul sendiri merasa perlu meluruskan persoalan ini, karena ada pihak yang menyoroti hal itu.
Ia mengatakan, pembelian mobil itu sesuai Rencana Umum Pengadaan (RUP) Dinas Peternakan dan Keswan NTB di tahun 2022. Ini dikarenakan mobil dinas Kepala Dinas yang ada saat ini merupakan mobil bekas DPRD NTB dan sudah tidak layak pakai.
“Karena mobil Kadis mobil bekas DPRD NTB dan sudah tidak layak,” katanya memberi alasan.
Khairul meminta supaya mengecek langsung ke kantornya untuk membuktikan bahwa mobil itu saat ini memang benar tidak layak pakai.
“Bisa dicek ke kantor. Mobil innova juga tapi keluaran lama,” katanya.
Nantinya mobil yang dipakainya itu akan diperuntukkan untuk mobil Kepala Bidang (Kabid). Sebab kondisi mobil operasional Kabid pun katanya, rata-rata juga sudah lama.
Terkait akan munculnya asumsi publik yang bermacam-macam terlebih di tengah kondisi utang Pemprov NTB saat ini yang mencapai Rp 300 M, Khairul kembali mengajak untuk mengecek kondisi mobilnya itu.
Berdasarkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB 2022 yang diunggah di laman Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), diketahui mobil dinas yang akan dibeli itu kendaraan operasional kantor/lapangan dengan spesifikasi dobel gardan.