Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah bersama Refly Harun. |
MATARAM - Berbagi kisah mengenai masa-masa kepemimpinan, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah., M.Sc menceritakan bahwa pada masa awal kepemimpinannya dengan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, dihadapkan dengan keadaan yang tidak mudah namun dapat dijadikan sebagai sebuah berkah.
Hal tersebut disampaikan Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB saat menjadi bintang tamu dalam Podcast bersama Refly Harun di channel YouTube Refly Harun PODCAST (Refly UNCUT), Selasa (16/03).
“Jadi ketika dilantik, kami mewarisi satu keadaan yang tidak mudah karena disapa oleh gempa pada tahun 2018. Tantangan utamanya, bagaimana recovery dari bencana ini, akhirnya kami berani bangkit dari keterpurukan berkat sinergi yang baik dari Pemerintah Pusat, Kab/Kota, dan TNI/POLRI, sehingga Alhamdulillah 200 rumah warga dapat kami bangun dengan bantuan BNPB,” ujar Bang Zul.
Setelah perlahan berhasil recovery dari bencana gempa, kepemimpinan Bang Zul-Ummi Rohmi kembali diuji karena adanya pandemi Covid-19 yang mengguncang dunia.
“Ketika hampir tumbuh kembali, ekonomi tercovery, terlihat cahaya di ujung terowongan, tau-tau ada Covid-19, yang menyebabkan international border tertutup sehingga tidak lagi banyak mobilitas yang datang ke Lombok. Tetapi kami memaknai musibah ini sebagai blessing in disguise, selalu ada berkah tersembunyi di balik musibah,” lanjutnya.
Ia mencontohkan, salah satu blessing in disguise yang dimaksud, yaitu banyaknya muncul UMKM yang memproduksi komoditas lokal.
“Misalnya mulai munculnya banyak UKM yang memproduksi komoditas lokal. Jadi, pada saat itu ada program Jaring Pengaman Sosial yang digelontorkan oleh Pemerintah Pusat. NTB ini termasuk provinsi yang berani, tidak memberikan dalam bentuk tunai tapi membagikan produk-produk lokal kepada masyarakat sehingga dapat mengkonsumsi produk dengan nilai tambah tinggi dengan harga yang lebih mahal,” jelas Gubernur Zul.
Berbagai program unggulan terus digaungkan oleh duet Bang Zul-Ummi Rohmi pada masa kepemimpinannya, diantaranya adalah Program Beasiswa NTB seperti yang disebutkan dalam Podcast bersama Refly Harun tersebut.
“Kita ada program Beasiswa NTB, kami mengirim anak-anak NTB ke luar negeri bukan karena Universitas di indonesia kualitasnya lebih rendah, tetapi NTB ini akan menjadi dunia pariwisata yang punya big event. Nantinya mereka diharapkan mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi ketika kembali, tapi kita juga tidak mewajibkan, setelah dari luar negeri untuk kembali ke Indonesia,” kata Dr. Ekonomi Industri tersebut.
Terakhir, Gubernur Zul juga sempat menyinggung perhelatan MotoGP dan MXGP yang akan segera diselenggarakan di NTB. Ia menyatakan bahwa event-event tersebut merupakan cara jitu tidak hanya untuk mempromosikan daerah tetapi juga negara Indonesia.
“Jadi sekarang ini, Lombok akan menjadi tuan rumah MotoGP, dan Sumbawa dengan MXGP sehingga dua pulau ini bisa berlari bersama. Ini cara jitu untuk mempromosikan, bukan hanya daerah kita tapi juga Negara. Kita senang karena hadirnya satu event punya implikasi terhadap perbaikan infastruktur,” tutur Gubernur yang pernah mengenyam pendidikan di Harvard University tersebut.