Aktivitas supranatural./Ilustrasi. |
MANDALIKAPOST.com - Lembaga Kajian Sosial Politik M16 menilai sebagai upaya mengenalkan keaneka-ragaman kekuatan dan keunikan ilmu non sains yang merupakan ciri khas kearifan lokal NTB, perlu dipikirkan adanya festival rutin yang berkaitan dengan Exisibisi ilmu Supranatural dan pameran benda bertuah made in NTB.
NTB berdiri dari beragam suku yakni suku Sasak, Samawa, Mbojo , Bali , dll sudah menjadi rahasia umum dipandang memiliki kekuatan ilmu supranatural yang mumpuni yang merupakan salah ciri khas kearifan lokal dari berbagai suku tradisional tersebut.
Dikalangan masyarakat umum keberadaan orang sakti dan bertuah di NTB kerap dijadikan rujukan untuk beragam keperluan mulai dari penyembuhan penyakit , penglaris/rejeki hingga urusan percintaan/jodoh.
"Sehingga tak heran NTB kini menjadi salah satu Destinasi Idola untuk mencari Figur-Figur yang memiliki kekuatan Supranatural Mumpuni dan Benda-Benda Kuno dan Bertuah seperti Mirah delima, Kayu Sulaiman Rinjani, Mustika Rinjani, Senggeger, dan lainnya," kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto SH, Sabtu 7 April 2022.
Menurut lelaki yang akrab disapa didu ini melalui expo atau job fair yang mengenalkan (baca : mempopulerkan) aneka-ragam cabang ilmu supranatural dan keunikan benda bertuah tersebut diharapkan adanya pengakuan dan legitimasi yang lebih meluas terhadap praktek supranatural untuk kepentingan kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Dari sisi entertainment, masyarakat awam dapat pengetahuan yang holistik menyangkut mekanisme / cara kerja secara sistematis ilmu-ilmu non sains tersebut , termasuk kegunaan dan khasiat benda kuno bertuah khas NTB," ujar Didu.
Bambang Mei Finarwanto SH. |
Didu menambahkan, dengan adanya Festival Supranatural dan Benda Bertuah secara berkala dan tertata apik dari sisi promosi dan entertainnya akan semakin menarik minat warga untuk datang mengunjungi ajang festival itu. Selain dari referensi pengetahuan, masyarakat juga bisa melakukan dialog interaktif secara langsung dengan para balian, sandro maupun kalangan supranatural terkait ilmu yang dimiliki sekaligus cara mempelajarinya.
"Apalagi konten yang bernuansa klenik masih sangat digemari oleh masyarakat indonesia karena ada sesuatu yang dipandang tidak masuk logika. Disitulah daya tarik sesungguhnya, dimana sesuatu yang tidak masuk akal menjadi hal yang wajar dan lumrah jika dijelaskan metodologi cara kerja ilmu supranatural secara benar," ungkapnya.
Kolaborasi LIPI dan Kaum Supranatural
Didu menggarisbawahi eksistensi atau keberadaan figur-Figur yang memiliki kelebihan ekstraterestrial perlu dirangkul dan diberikan panggung oleh pemerintah sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan atas kemampuan non sains yang dimiliki karena anugerah dari Allah.
"Orang-orang dengan kemampuan supranatural biasanya indera keenam yang lebih peka dan mampu melihat masa depan lewat ilmu tilik," imbuh Didu.
Ia menekankan, para The Avenger yang memiliki kekuatan ekstrateretrial ini perlu diajak sinergi dan kolaborasi oleh stakeholder di NTB untuk saling membesarkan untuk kemajuan dan kemanusiaan.
"Lembaga Antariksa Amerika , NASA saat ini sedang serius meneliti dan mengkaji hal-hal misterius yakni lewat program SETI ( Search for Extra - Terrestrial ) yakni nama dari kelompok usaha yang meneliti kehidupan ektraterestrial," kata Didu.
Ia menambahkan kemampuan dan kepiawaian figur-figur yang memiliki supranatural ini perlu dikolaborasikan secara positif untuk percepatan kemajuan science, tehnologi dan pembaharuan ilmu pengetahuan masa depan.
Mantan Direktur Walhi NTB ini berharap seperti halnya yang sudah dilakukan oleh NASA, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) bisa bersinergi dan bekerjasama dengan kalangan supranatural untuk melacak sejarah masa lalu ( non sains ) dan menyelidiki situs-situs sejarah yang belum ditemukan. Lewat kemampuan "ilmu tilik" yang dimiliki diyakini dapat dijadikan petunjuk untuk memecahkan hal - hal yang misterius di luar ilmu pengetahuan.
"M16 menyakini kolaborasi LIPI dengan para Avenger yang memiliki kemampuan ekstraterestrial itu akan menjadi perpaduan kekuatan yang unik dalam bidang pengembangan keanekaragaman ilmu science dan non sains untuk kemajuan Ilmu Pengetahuan," tukas Didu.