Bimtek yang digelar BBPOM Mataram di Sembalun, Lombok Timur. |
MANDALIKAPOST.com - Untuk menuntaskan kemiskinan, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mataram bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur (Dikes Lotim) memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada 76 orang dari komunitas desa dan usaha pangan di Kecamatan Sembalun.
Bimtek ini dihadiri oleh Serkapudin S.Sos MM Camat Sembalun, Kordinator Subtansi Informasi dan Komunikasi (Kominfo) BBPOM Mataram I Nyoman Sadana dan dari Dinkes Lotim. Berlangsung di gedung serba guna Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Selasa (14/6).
Dan di ikuti oleh 76 peserta yang berasal dari komunitas ibu rumah tangga, remaja, sekolah, ritel, pelaku usaha pangan siap saji, dan komunitas pelaku usaha pangan olahan.
Koordinator substansi informasi dan komunikasi (Infokom) BPOM Mataram, I Nyoman Sumasade mengatakan, Program ini merupakan program prioritas Nasional lintas sektoral antara Kementrian BPOM dan Kementrian Desa (Kemendes) RI.
"Gerakan keamanan pangan desa ini diinisiasi oleh Badan POM sejak 2014," kata I Nyoman, kepada media ini usai menyampaikan materi kepada peserta, Selasa, 14 Juni 2022.
Gerakan ini bertujuan meningkatkan partisipasi dan peran aktif masyarakat mewujudkan pangan yang aman dan bergizi serta pemenuhan keamanan pangan di desa.
Kemudian progeram ini dilanjutkan ketingkat Daerah, dan dilakukan penandatanganan MOU kerja sama dengan pemerintah Kabupaten/Kota. Setelah itu penetapan kader pangan desa dan diberikan Bimtik.
"Kegiatan ini kelanjutan dari kegiatan desa pangan aman, dimana sebelumnya sudah diadakan kegiatan advokasi dengan pemerintah daerah dan OPD terkait", jelasnya I Nyoman.
Dimana sebelumnya lanjut I Nyoman, pernah dilakukan Bimtek kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD). Selanjutnya Pemda intervensi dua Desa di Kecamatan Sembalun yakni, Desa Sajang dan Desa Sembalun Bumbung.
"Ada 76 orang peserta yang hadir saat ini dari komunitas dua Desa, diantaranya rumah tangga, Sekolah, pelaku usaha ritel dan UMKM lainnya," tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Dalam Bimtek kali ini. Peserta diberikan materi keamanan pangan, agar nantinya dapat melakukan pengawasan terkait keamanan pangan desa. Selain itu, peserta juga dibekali cara menghasilkan produk yang bermutu, aman serta memiliki Izin edar dari Dikes Lotim.
"Masyarakat juga nantinya bisa menikmati dan melaksanakan praktik-praktik keamanan pangan," ujarnya.
Sasaran lain dari program ini sambungnya, untuk menuntaskan kemiskinan melalui pembinaan pelaku usaha. Lewat pembinaan ini, mereka di harapkan mampu menghasilkan produk yang bermutu aman dan memiliki izin edar.
"Dari program ini kita berharap dapat membantu Pemerintah menuntaskan kemiskinan," imbuhnya.
Untuk diketahui, peserta diberikan perlengkapan per orang peserta itu berupa Celmek, untuk peserta industri rumah tangga pangan dan tas untuk pelaku usaha ritel.
Salah satu peserta Bimtek sekaligus sebagai kader pangan desa, Sayun asal Sembalun Bumbung menambahkan. Sangat terbantu dengan kegitan Bimtik hari ini, menurutnya sangat terbantu untuk mengembangkan hasil prodaknya.
"Semua prodak yang kami miliki, dan atau produk masing-masing akan di BPOMkan dan di fasilitasi izinnya oleh BBPOM Mataram", katanya.
Selama ini, semua prodak yang tidak memiliki izin label Halal, PRT dan BPOM itu tidak bisa dipasarkan keluar Negeri. Karena tidak ada izin BPOM-nya.
"Alhamdulillah dengan adanya bimtek ini, semua kami terbantu. Dan ini patut kami syukuri", ucapnya.
"Dan kami bangga, karena kedua desa ini dipilih sebagai desa aman pangan. Jadi kedua desa ini akan berlomba juga nanti ditingkat Nasional", tutup Sayun.