Elon Musk. |
MANDALIKAPOST.com - Siapa tak kenal Elon Musk. CEO SpaceX sekaligus boss Tesla dan banyak project besar dunia lainnya. Orang terkaya di dunia versi Bloomberg Biilionaires Index dan Forbes, ini berulang tahun ke 51, tepat pada 28 Juni 2022 nanti.
Ini hebatnya Elon Musk, milioner paling kaya di dunia.
Elon Reeve Musk adalah pengusaha, penemu, dan tokoh bisnis dari Amerika Serikat. Ia merupakan pendiri, CTO, dan CEO SpaceX, CEO dan arsitek produksi Tesla, pendiri The Boring Company; dan juga pendiri Neuralink dan OpenAI.
Dengan pendapatan yang diperkirakan sekitar US$240 miliar sampai April 2022. Musk adalah orang terkaya di dunia menurut baik Bloomberg Biilionaires Index dan Forbes.
Elon memiliki tiga kewarganegaraan, Afrika Selatan (1971 - sekarang), Kanada (1989 - sekarang), dan Amerika Serikat (2002 - sekarang).
Masa Kecil
Elon Musk lahir 28 Juni 1971 di Pretoria, Afrika Selatan, dari pasangan ibu Kanada dan ayah Afrika Selatan. Ibunya bernama Maye Musk, seorang model dari Regina, Saskatchewan, Kanada, sementara ayahnya adalah Errol Musk, seorang ahli elektromekanika, pilot, dan juga pelaut.
Ia memiliki seorang adik laki-laki bernama Kimbal (lahir pada 1972) dan adik perempuan, Tosca (lahir 1974). Neneknya berasal dari Britania Raya, sementara kakeknya berasal dari Amerika Serikat. Setelah orang tuanya bercerai pada tahun 1980, Elon tinggal bersama ayahnya di Pretoria.
Sejak kecil, Elon sangat senang membaca dan belajar. Pada usia 10 tahun, ia mulai tertarik dengan mempelajari teknik komputer. Pada usia 12 tahun, ia belajar pemrograman dan berhasil membuat serta menjual kode komputer pada majalah komputer untuk sebuah gim yang ia beri nama Blastar dengan harga $500.
Elon lulus dari Pretoria Boys High School dan pindah ke Kanada tahun 1989 pada usia 17 tahun untuk menghindari wajib militer di Afrika Selatan.
Tahun 1992, setelah belajar selama dua tahun di Queen's University, Kingston, Ontario, Musk pindah ke Wharton School di University of Pennsylvania dan memperoleh gelar S1 dalam bidang ekonomi dan S1 kedua dalam bidang fisika.
Ia pindah ke California untuk mengejar gelar Ph.D. dalam bidang fisika terapan di Stanford namun keluar setelah dua hari demi mengejar keinginannya untuk berwiraswasta di sektor Internet, energi terbarukan, dan luar angkasa.
Pendidikan
Setelah mengikuti kuliah perdagangan di Queen's School of Business selama dua tahun, Musk mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari the Wharton School of the University of Pennsylvania dan sarjana fisika.
Musk Melanjutkan Studi Ph.D. Fisika ke Universitas Stanford pada tahun 1995 namun hanya mengikuti kelas selama 2 hari untuk melanjutkan karirnya dengan mendirikan Zip2, Musk juga ikut berperan dalam berdirinya PayPal.
Musk memiliki tiga kewarganegaraan yaitu Afrika Selatan, Kanada, dan Amerika Serikat.
Musk adalah pendiri beberapa perusahaan teknologi populer, termasuk SpaceX yang bergerak di teknologi antariksa; Tesla Inc. yang bergerak di bidang otomotif; OpenAI, SolarCity, Neuralink, serta beberapa perusahaan lainnya.
Musk menyatakan bahwa dengan perusahaan-perusahaan ini didirikannya dengan tujuan mengubah dunia dan kehidupan manusia termasuk mengurangi pemanasan global melalui peningkatan produksi dan konsumsi energi terbarukan. Ia juga berharap dapat mengurangi "risiko punahnya umat manusia" dengan meningkatkan teknologi untuk hidup di planet lain, khususnya di Mars.
Karir Bisnis
Pada 1995, Musk, adiknya Kimbal, dan Greg Kouri mendirikan Zip2, sebuah perusahaan perangkat lunak web, dengan dana dari pemodal mulia.[25] Mereka mendirikan perusahaan tersebut di sebuah kantor sewaan kecil di Palo Alto.
Perusahaan ini mengembangkan dan memasarkan sebuah "panduan kota" Internet untuk industri penerbitan surat kabar, dengan peta, penunjuk arah dan halaman kuning.
Musk mengatakan bahwa sebelum perusahaannya sukses, karena ia tidak dapat membeli apartemen, ia menyewa sebuah kantor dan tidur di sofa dan mandi di YMCA. Ia juga menggunakan komputer bersama dengan adiknya.
Ketika ia berbeda pendapat dengan adiknya tentang keputusan bisnis, mereka menyelesaikannya dengan bergulat.
Menurut Musk, "Situsnya berjalan di pagi hari dan saya menulis kodenya di malam hari, tujuh hari seminggu, setiap waktu".
Musk bersaudara mendapatkan kontrak dengan New York Times dan Chicago Tribune dan membujuk dewan direkturnya agar mau membatalkan rencana merger dengan perusahaan CitySearch.
Compaq mengakuisisi Zip2 senilai US$307 juta secara tunai dan US$34 juta dalam bentuk opsi saham pada tahun 1999,[29] dan Musk menerima 7% atau $22 juta dari penjualan tersebut.
Musk memanfaatkan hasil penjualan Zip2-nya sebesar $10 juta untuk mendirikan layanan keuangan dalam jaringan bernama X.com pada bulan Maret 1999.
Musk merekrut eksekutif bisnis John Story dan Bill Harris sebagai investor dan Harris menjadi presiden dan CEO perusahaan.
Musk menjadi ketua perusahaan dan menerima modal sebesar $25 juta dari firma modal usaha Sequoia Capital.
Perusahaan ini mulai meluncurkan layanannya pada Desember 1999 yang menyediakan rekening dan kartu tunai Internet.
Beberapa bulan kemudian, X.com mengakuisisi Confinity, perusahaan yang mengoperasikan layanan transfer uang bernama PayPal.
Pendiri pendamping Confinity, Max Levchin, dan salah satu investor perusahaan mendepak Musk dari jabatannya sebagai CEO X.com. Sistem PayPal baru berusia beberapa bulan dan Musk merasa PayPal punya masa depan yang menjanjikan.
Musk dan Harris kali ini tidak sepakat dan Harris keluar dari perusahaan pada Mei 2000. Bulan Oktober 2000, Musk memutuskan bahwa X.com akan menghentikan operasi perbankan Internetnya dan berfokus pada layanan uang PayPal. X.com berganti nama menjadi PayPal dan berekspansi cepat tahun 2001 karena digunakan oleh eBay.
Perusahaan yang baru berganti nama ini membuka diri sebagai perusahaan yang diperdagangkan publik pada Februari 2002 dan diakuisisi eBay senilai $1,5 miliar dalam bentuk saham pada akhir 2002.
Musk mendirikan perusahaan ketiganya, Space Exploration Technologies (SpaceX), pada bulan Juni 2002 dan menjabat sebagai CEO dan CTO. SpaceX mengembangkan dan memproduksi wahana luncur antariksa sambil memajukan teknologi roket.
Dua wahana luncur pertama buatan perusahaan ini adalah roket Falcon 1 dan Falcon 9. Wahana antariksa pertamanya adalah Dragon.
SpaceX memenangkan kontrak NASA senilai $1,6 miliar pada 23 Desember 2008 untuk 12 penerbangan roket Falcon 9 dan wahana antariksa Dragon ke International Space Station, menggantikan program Space Shuttle setelah dihentikan tahun 2011.
Awalnya, Falcon 9/Dragon akan menggantikan fungsi angkut kargo Shuttle dan transportasi astronaut akan ditangani Soyuz. Akan tetapi, SpaceX telah merancang Falcon 9/Dragon dengan kemampuan angkut astronaut dan komisi Augustine merekomendasikan agar transportasi astronaut ditangani oleh perusahaan komersial seperti SpaceX.
Musk mengatakan bahwa kehidupan multiplanet bisa meredam ancaman terhadap kelangsungan spesies manusia.
"Asteroid atau gunung berapi super bisa memusnahkan kita, dan kita menghadapi risiko yang tidak pernah dialami dinosaurus: Virus rekayasa, pembuatan lubang hitam mikro tak disengaja, pemanasan global atau teknologi misterius yang mampu mengakhiri kelangsungan hidup kita. Umat manusia berevolusi selama jutaan tahun, tetapi dalam enam puluh tahun terakhir, senjata atom memunculkan potensi untuk memusnahkan diri kita sendiri. Cepat atau lambat, kita harus memperluas eksistensi manusia sampai ke luar bola hijau dan biru ini, atau siap-siap musnah."
Tujuan Musk adalah mengurangi biaya penerbangan antariksa manusia sampai sepersepuluhnya. Ia mendirikan SpaceX dengan dana $100 juta dari kekayaannya sendiri. Ia masih menjabat sebagai CEO dan CTO perusahaan yang berpusat di Hawthorne, California ini.
Dalam kurun tujuh tahun, SpaceX merancang keluarga wahana luncur Falcon dan wahana antariksa serbaguna Dragon dari nol. Bulan September 2009, roket SpaceX Falcon 1 menjadi wahana berbahan bakar cair swasta pertama yang menempatkan satelit di orbit Bumi.
NASA memilih SpaceX sebagai bagian dari program pertama yang memercayakan perusahaan swasta untuk mengirim kargo ke International Space Station.
Pada tahun-tahun selanjutnya, Musk akan berfokus mengirimkan astronaut ke International Space Station, namun ia juga menyatakan bahwa tujuan pribadinya adalah memungkinkan penjelajahan dan kolonisasi Mars oleh manusia.
Tanggal 25 Mei 2012, wahana SpaceX Dragon merapat di ISS dan membuat SpaceX perusahaan komersial pertama yang meluncurkan dan merapatkan wahananya di International Space Station.
Musk adalah salah satu pendiri Tesla Motors dan saat ini menjabat sebagai kepala desain produk. Meski begitu, ketertarikan Musk terhadap mobil listrik sudah ada jauh sebelum pendirian Tesla.
Musk memimpin investasi Series A di Tesla Motors yang diinkorporasikan dan didanai 9 bulan sebelumnya oleh Martin Eberhard dan Marc Tarpenning. Putaran Series A melibatkan investasi dari grup-grup investor kecil, termasuk SDL Ventures dan Compass Technology Partners. Akibat krisis keuangan 2008 dan pemutusan hubungan kerja di Tesla, Musk terpaksa mengemban tugas-tugas CEO.
Tesla Motors awalnya membuat mobil sport listrik, Tesla Roadster, yang berhasil terjual 2.500 unit di 31 negara. Tesla mulai meluncurkan sedan Model S empat pintunya pada 22 Juni 2012 dan Model X untuk pasar SUV/minivan pada 9 Februari 2012. Model X rencananya mulai diproduksi tahun 2014.
Selain mobilnya sendiri, Tesla menjual sistem powertrain listrik ke Daimler untuk mobil Smart EV dan Mercedes A Class dan ke Toyota untuk mobil listrik RAV4. Musk juga berhasil membuat kedua perusahaan tersebut mau menanamkan modal jangka panjang di Tesla.
Musk adalah pengusung konsep awal SolarCity, perusahaan yang jabatan ketua dewan dan sebagian besar sahamnya dipegang oleh Musk. SolarCity adalah penyalur sistem tenaga surya terbesar di Amerika Serikat.
Sepupunya, Lyndon Rive, adalah CEO dan pendiri pendamping perusahaan ini. Motivasi yang mendasari pendanaan SolarCity dan Tesla adalah melawan pemanasan global.
Pada tahun 2012, Musk mengumumkan bahwa SolarCity dan Tesla Motors bekerja sama memanfaatkan baterai mobil listrik untuk mengurangi dampak panel surya di atap terhadap sistem listrik kota.
Pada 17 Juni 2014, Musk berkomitmen untuk membangun fasilitas produksi canggih SolarCity di Buffalo, New York, yang akan tiga kali lipat ukuran pabrik surya terbesar di Amerika Serikat.
Musk menyatakan pabrik itu akan menjadi "salah satu pabrik produksi panel surya terbesar di dunia," dan akan diikuti oleh satu atau lebih fasilitas yang bahkan lebih besar pada tahun-tahun berikutnya.
Tesla Gigafactory 2 adalah pabrik sel fotovoltaik (PV), yang disewa oleh anak perusahaan Tesla, SolarCity di Buffalo, New York. Konstruksi pabrik dimulai pada 2014 dan selesai pada 2017.
Tesla menerima $ 750 juta dana publik dari Gubernur New York Andrew Cuomo sebagai bagian dari proyek Buffalo Billion - sebuah rencana untuk menginvestasikan uang untuk membantu perekonomian Buffalo, wilayah New York - untuk membangun pabrik dan infrastruktur.
Pada Desember 2015, Musk mengumumkan pendirian OpenAI, sebuah perusahaan riset kecerdasan buatan nirlaba (AI).
OpenAI bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan umum buatan dengan cara yang aman dan bermanfaat bagi umat manusia.
Dengan membuat AI tersedia untuk semua orang, OpenAI ingin "menangkal perusahaan besar yang mungkin mendapatkan terlalu banyak kekuatan dengan memiliki sistem super-intelijen yang ditujukan untuk keuntungan, serta pemerintah yang dapat menggunakan AI untuk mendapatkan kekuatan dan bahkan menindas warga mereka".
Musk telah menyatakan dia ingin menangkal konsentrasi kekuasaan.
Pada tahun 2018 Musk meninggalkan dewan OpenAI untuk menghindari kemungkinan konflik di masa depan dengan perannya sebagai CEO Tesla karena Tesla semakin terlibat dalam AI melalui Tesla Autopilot.
Namun, dalam sebuah wawancara dengan Joe Rogan pada September 2018, Musk memperingatkan tentang bahaya mengembangkan kecerdasan buatan tanpa pandang bulu.
Pada Januari 2019 Mark Harris dari The Guardian mencatat bahwa pada tanggal 23 Januari yayasan Musk "menambahkan garis ke situs webnya, menyatakan dukungannya untuk" pengembangan kecerdasan buatan yang aman untuk memberi manfaat bagi kemanusiaan"".
Pada tahun 2016, Musk mendirikan Neuralink, sebuah neuroteknologi perusahaan startup untuk mengintegrasikan otak manusia dengan kecerdasan buatan.
Perusahaan ini berpusat pada menciptakan perangkat yang dapat ditanamkan di otak manusia, dengan tujuan akhirnya membantu manusia bergabung dengan perangkat lunak dan mengimbangi kemajuan dalam kecerdasan buatan. Perangkat tambahan ini dapat meningkatkan memori atau memungkinkan lebih banyak berinteraksi langsung dengan perangkat komputasi.
Musk melihat Neuralink dan OpenAI sebagai terkait: "OpenAI adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk meminimalkan bahaya kecerdasan buatan, sementara Neuralink bekerja pada cara untuk menanamkan teknologi ke dalam otak kita untuk menciptakan antarmuka pikiran-komputer."
Filantropi
Musk adalah ketua Musk Foundation yang berfokus pada program filantropi di bidang pendidikan sains, kesehatan pediatrik, dan energi hijau.
Ia adalah anggota dewan pengawas X Prize Foundation, yayasan yang mempromosikan teknologi energi terbarukan.
Ia merupakan anggota dewan Space Foundation, National Academies Aeronautics and Space Engineering Board, Planetary Society, dan Stanford Engineering Advisory Board.
Musk juga merupakan anggota dewan pengawas California Institute of Technology (Caltech).
Ia memulai sebuah program multimiliar dolar melalui yayasannya pada tahun 2010 berupa sumbangan sistem tenaga surya darurat di daerah-daerah bencana. Instalasi tenaga surya darurat pertama disumbangkan ke pusat tanggap bencana badai di Alabama yang tidak tersentuh bantuan negara bagian dan federal.
Untuk memperjelas bahwa bantuan ini tidak ditunggangi kepentingan komersial Musk, SolarCity mengatakan bahwa mereka tidak punya rencana aktivitas bisnis di Alabama.
Musk punya rencana untuk proyek "Mars Oasis" pada tahun 2001. Proyek ini berupa pembangunan miniatur rumah kaca uji coba di Mars berisi bahan makanan yang tumbuh di tanah regolith Mars.
Ia menunda proyek ini setelah mengetahui bahwa masalah mendasar yang menghambat umat manusia untuk menjadi peradaban pengarung angkasa sejati adalah keterbelakangan teknologi roket.
Ia berusaha memecahkan masalah ini dengan mendirikan SpaceX untuk menciptakan roket-roket antarplanet revolusioner baru.
Tujuan jangka panjangnya adalah membantu umat manusia menciptakan peradaban pengarung angkasa sejati melalui SpaceX.
Filosofi Musk dan penjelasan tentang apa yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini disertakan dalam podcast IEEE berjudul "Elon Musk: a founder of Paypal, Tesla Motors, and SpaceX" dan artikel "Risky Business."
Musk bergabung dengan The Giving Pledge pada April 2012 dan memberikan komitmen etis berupa donasi sebagian besar kekayaannya untuk program filantropis.
Musk menjadi anggota kampanye yang pertama kali dipopulerkan Warren Buffett dan Bill Gates ini. Kampanye ini diikuti keluarga dan orang-orang terkaya di Amerika Serikat, termasuk Arthur Blank dan Michael Moritz.