Menteri BUMN Erick Thohir. |
MANDALIKAPOST.com - Nama Menteri BUMN, Erick Thohir belakangan masuk dalam survey calon kuat dalam Pilpres 2024 mendatang.
Beberapa lembaga survey menempatkan Erick Thohir masuk ke dalam 10 besar tokoh dengan elektabilitas capres atau calon presiden 2024 yang tinggi.
Aktivis kepemudaan, Karman BM menilai survey tersebut bukan tanpa dasar. Kapabilitas Erick Thohir dinilai mumpuni sebagai pemimpin Indonesia ke depan.
"Saya pikir pak Erick figur yang tepat dan berkompeten, jika kita bicara Pilpres 2024. Beliau punya kemampuan pengelolaan ekonomi yang di atas rata-rata," kata Karman, Senin 25 Juli 2022.
Karman yang juga Relawan Jokowi 2019 menekankan, Indonesia ke depan membutuhkan sosok pemimpin yang benar-benar paham mengelola perekonomian negara. Tak sekadar kemampuan kepemimpinan dan bernegara, tetapi memahami benar masalah ekonomi bangsa ini. Peluang dan tantangan ekonomi global di masa mendatang.
"Karena tantangan ke depan ekonomi sangat dinamis, sehingga butuh sosok ekonom atau orang yang paham ekonomi memimpin Indonesia," katanya.
Karman mengatakan, Erick Thohir sangat tepat dicalonkan menjadi Capres dalam Pilpres 2024 mendatang.
Erick bisa saja dicalonkan oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang merupakan koalisi partai politik di Indonesia yaitu Partai Golongan Karya, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.
"Saya pribadi usulkan pak Erick Thohir jadi Capres 2024. Ini bisa juga diusulkan oleh koalisi yang sudah ada seperti KIB," katanya.
Lebih jauh Karman memaparkan, tantangan ekonomi global saat ini sangat tinggi dan dinamis. Kesalahan kebijakan ekonomi bisa menjadi kondisi perekonomian suatu bangsa bisa ambruk.
"Kasus yang terjadi di negara Srilanka baru-baru ini, bisa menjadi contoh yang nyata. Di mana pengelolaan ekonomi yang salah membuat negara itu pailit dan terjadi kerusuhan sosial," ujar Karman.
Karman menilai Erick Thohir bisa menjadi salah satu alternatif di Indonesia yang saat ini nampak krisis kepemimpinan.
Dalam kiprah politik, Erick dinilai sebagai figur newcomer yang afiliasi politiknya masih cenderung liquid, tidak seperti figur lainnya.
"Pak Erick tampil dengan pengalamannya sebagai Menteri BUMN. Dan secara personal beliau sangat liquid, cair dan bisa diterima kelompok mana saja," tukas Karman.