MANDALIKAPOST.com - Satuan Karya Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan siap mendukung Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebagai Capres dan memenangkannya di Pilpres 2024 mendatang.
Komitmen organisasi sayap Partai Golkar itu ditekankan Ketua Satkar Ulama NTB, TGH Lalu Gede Syamsul Muhajidin, dalam kegiatan pelantikan Pengurus Satkar Ulama NTB, Sabtu 23 Juli 2022, di Hotel Raja Kuta Mandalika, Lombok Tengah.
"Kami di NTB sangat siap untuk memenangkan Dr. Ir H Airlangga Hartarto sebagai Presiden RI," tegas Gede Syamsul.
Pelantikan pengurus Satkar Ulama NTB dihadiri Ketua Umum DPP Satkar Ulama Indonesia Dr Ir H Muhammad Idris Laena beserta jajaran pengurus pusat. Pelantikan juga dilakukan untuk pengurus Hiwasi NTB dan AMSI NTB dan pengurus tiga badan untuk tingkat Kabupaten dan Kota sewilayah NTB.
Dalam pidato sambutannya, TGH Gede Syamsul mengatakan, mengembang amanah sebagai Ketua Satkar Ulama NTB bagi dirinya merupakan penghargaan sekaligus tanggungjawab besar.
Cucu pahlawan nasional Maulana Syeikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid ini mengaku seperti menerima warisan luhur untuk meneruskan perjuangan Maulana Syeikh.
"Saya tahadduts bin ni'matillah hari ini saya merasa sedang menerima warisan organisasi dari Ninik saya, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Beliau pernah menjadi dewan kehormatan dan dewan pembina Satkar Ulama Indonesia NTB yang diketuai oleh mamiq saya TGH Lalu Gede Wiresentane, pada periode 1990-1995 pada Munas ke 2 di Jakarta," ungkap Gede Syamsul.
Satkar Ulama NTB kini makin kuat dengan bergabungnya tiga orang cucu Maulana Syeikh. Selain TGH Gede Syamsul, juga ada TGH Lalu Gede Sakti Amir Murni, dan Hj Lale Laksmining Puji Jagat.
Ketiganya merupakan tokoh di organisasi Nahdlathul Wathan (NW) organisasi Islam terbesar di daerah ini, yang didirikan Maulana Syeikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid. Ketiganya juga merupakan tokoh yang aktif berkarya di bidang pendididikan, sosial, dan politik.
Perjalanan dan kiprah NW sangat memberi kontribusi positif bagi pembangunan daerah gumi gora dan juga secara nasional. Terutama di bidang dakwah, pendidikan, ekonomi, dan pengembangan sosial.
"Ninik Maulana Syeikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, kami sudah kembali ke Golkar. Ada kakanda TGH Lalu Gede Sakti Amir Murni ada Kakanda Ummi Hajjah Lale Laksmining Puji Jagat. Kita telah bersepakat melalui ormas Satkar Ulama Golkar untuk membina ummat serta mempererat hubungan ulama dan umara seperti yang pernah dilakukan oleh Ninikda Almagfurullah Maulana Syeikh dan mamiqda TGH Lalu Gede Wiresentane," katanya.
TGH Gede Syamsul berharap agar Satkar Ulama menjadi pilar partai dalam urusan untuk membina ummat, melalui masjid musholla, pondok pesantren, lembaga-lembaga dakwah serta majlis Zikir yang ada di NTB.
Untuk ke depan, papar dia, Satkar Ulama bertekad untuk mengembangkan jati dirinya. 3 program prioritas yang akan dikaryakan untuk mencapai tujuan antara lain melakukan reposisi organisasi. Satkar Ulama dikatakan ingin kembali ke ummat. Untuk itu organisasi ini akan melakukan kerja sama dengan pengurus dan jamaah masjid, musholla, pondok pesantren dan kelompok-kelompok ummat Islam lainnya.
Yang kedua, revitalisasi dan reaktualisasi organisasi. Satkar Ulama juga akan melakukan pemberdayaan ummat lewat berbagai pelatihan kewirausahaan. Ini dilakukan agar ummat Islam mampu berpartisipasi dalam pembangunan bangsa terutama dalam masalah perekonomian.
"Ketiga, rekonsolidasi organisasi. Organisasi ini harus diperluas jaringannya. Satkar Ulama kita dorong untuk terus bekerjasama dengan semua ormas Nahdlatul Wathan, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan ormas Islam lainnya," katanya.
Ketua Umum DPP Satkar Ulama Indonesia Dr Ir H Muhammad Idris Laena bersama Ketua Satkar Ulama NTB, TGH Lalu Gede Syamsul. |
Sementara itu, Ketua Umum DPP Satkar Ulama Indonesia Dr Ir H Muhammad Idris Laena mengatakan, pihaknya sangat yakin Satkar Ulama NTB dibawah kepemimpinan TGH Lalu Gede Syamsul Mujahidin akan mampu membina ummat dan meraih perjuangan organisasi.
"Saya yakin dan sangat paham kemampuan dan kredibilitas TGH Gede Syamsul, tokoh muda NTB yang satu ini. Ini sebuah pilihan tepat DPP Satkar Ulama, atas ijin Allah SWT, Satkar Ulama di NTB InshaAllah akan kuat," tukasnya.
Idris Laena yang juga Ketua Fraksi Golkar MPR RI ini menandaskan, Satkar Ulama Indonesia di seluruh daerah termasuk di NTB akan berfokus pada cita-cita besar demi kemajuan dan kemaslahatan ummat.
Satkar Ulama Indonesia merupakan organisasi sayap Partai Golkar, yang didirikan Presiden RI kedua HM Soeharto pada 13 Maret 1970.
Dengan usia yang sudah 52 tahun, Idris menganggap Satkar Ulama bukan muda lagi. Dari perjalanan yang sudah ada itulah, ia berharap agar Satkar Ulama menjadi pilar partai dalam urusan untuk membina ummat serta mendekatkan atau mempererat hubungan ulama dan umara.
Organisasi yang sekarang dipimpinnya itu akan terus berkarya untuk Indonesia dan berkhimat untuk ummat. Bersatunya ulama dan umara merupakan tujuan organisasi ini didirikan pada awal Orde Baru.
“Bila ada beda pendapat di antara mereka, diharapkan permasalahan yang ada dikembalikan kepada Al Quran dan Hadits. Kita ingin hubungan antar ulama dan umara selalu harmonis," katanya.