Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi NTB I Gede Putu Ariyadi |
MANDALIKAPOST.com- Pencarian Tenaga Kerja Indonesia atau Pekerja Migran Indonesia (TKI/PMI) asal NTB, korban kapal tenggelam di Perairan Pulau Putri Nongsa Kota Batam sudah dihentikan. Dari tujuh korban yang hilang, satu orang atas nama Lalu Ahmad Sapii ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Singapura.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) I Gede Putu Aryadi mengatakan Korban tenggelam speedboat pencarian yang dilakukan oleh Basarnas sudah selesai.
"Ditemukan satu jenazah di perairan Singapura. Di identitas yang di jenazah, memang namanya Lalu Ahmad Sapii dari Lombok Tengah," kata I Gede Putu Aryadi dikonfirmasi di Mataram, Selasa (5/7/2022).
Gede menjelaskan , Satu jenazah TKI asal NTB yang ditemukan di perairan Singapura, pemulangannya masih menunggu hasil tes DNA. Karena sesuai dengan protokol hubungan antar negara untuk memulangkan jenazah TKI asal NTB itu butuh identitas pasti.
Sehingga salah satu persyatan yang dibutuhkan adalah hasil tes DNA dari keluarga korban. Keluarga korban sudah diambil sampel darahnya untuk tes DNA. "Secara administrasi Pemerintah Singapura dalam prosedur pemulangannya itu memerlukan kepastian identitas. Dan sudah diambil DNA keluarganya dan mungkin setelah selesai proses itu, dipulangkan," terangnya.
Sebelumnya,Kapal penjaga pantai Singapura menemukan jasad TKI asal NTB bernama Lalu Ahmat Sapii di perairan laut Singapura, pada 21 Juni 2022 pukul 21.15 WIB. Korban sendiri beralamat Bunpek RT/RW : 000/000 Desa Tumpak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB.
Aryadi menyebutkan berdasarkan informasi yang diperoleh kapal speedboat yang tenggelam mengangkut 30 orang. Sebanyak 23 orang ditemukan selamat dan saat ini berada di selter BP2MI Kepulauan Riau.
Kemudian tujuh orang hilang. Disnakertrans mendapatkan laporan ada tiga warga NTB yang hilang. Yaitu Lalu Ahmat Sapii dan dua orang lainnya inisial M dan F. "Dari informasi warga di sini, ada 3 masuk laporan ke saya. Dari tiga itu, satu yang ditemukan atas nama Lalu Ahmat Sapii. Yang lainnya atas nama M dan F belum ditemukan," terangnya
TKI korban kapal tenggelam ini, kata Aryadi, indikasinya berangkat ke Malaysia secara non prosedural. Dari puluhan korban kapal tenggelam itu, ada beberapa dari mereka yang sudah bekerja di Malaysia. "Sehingga penanganannya ini menjadi ranah dari kepolisian bersama BP2MI," ucap Aryadi.
Jumlah korban selamat yang sudah berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat sebanyak 23 orang. Di mana 23 orang korban selamat tersebut, semuanya berasal dari Lombok. Dengan rincian, Lombok Timur 6 orang, Lombok Tengah 16 orang dan Lombok Barat 2 orang.
Mantan Inspektur Pembantu Khusus (Irbansus) Inspektorat NTB ini menjelaskan pihaknya sudah bertemu dengan UPT BP2MI NTB dan Dinas Tenaaga Kerja (Disnaker) kabupaten asal TKI korban selamat. Mereka tidak akan langsung dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Setelah selesai proses pendalaman di Batam Kepulauan Riau, mereka akan dipulangkan ke NTB. Tetapi kata Aryadi, mereka akan dilakukan pembinaan di Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Timur selama sebulan. "Supaya ada proses pembelajaran dan tidak lagi tergiur dengan iming-iming calo," pungkas Aryadi.