Ketua Asosiasi Pengusaha Pekerja Migran Indonesia ( APPMI) NTB H. Muazzim Akbar |
MANDALIKAPOST.com-Pemerintah membuka lagi pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran Indonesia (PMI) ke Malaysia mulai hari ini 1 Agustus 2022.
Pengiriman TKI ke Malaysia resmi dibuka kembali hari ini setelah sebelumnya dihentikan pada Juli 2022. Penghentian pengiriman TKI lantaran Malaysia melanggar perjanjian yang sudah disepakati Kedua Belah pihak.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pekerja Migran Indonesia (APPMI) Muazzim Akbar menyambut baik dibukanya kembali pengiriman Tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Negara Malasya tersebut.
"Dan tentu ini kami sebagai asosiai menyampaikan terimakasih kepada duta besar yg ada di Malaysa yang telah luar biasa melindungi PMI kita khususnya dari NTB .Tentunya kita tidak ingin lagi kedepan itu Mou yang sudah di sepakati pemerintah indonesia dan malaysia berkaitan dengan penempatan PMI itu dilanggar lagi" Ujar Muazzim pada Selasa (2/8/2022).
Muazzim mengatakan, Dengan dibukanya sekarang ini pihaknya juga akan mengimbau terutama bagi anggota Asosiasi Pengusaha Pekerja Migran Indonesia (APPMI) ini agar tetap berhati-hati dalam mematuhi MoU yang sudah disepakati.
"Hati-hati dan mematuhi MoU yang sudah kita sepakati bersama diantaranya misalnya tidak ada lagi teman-teman Perusahaan Penempatan pekerja Migran Indonesia ( P3MI) ini yang menarik uang ke TKI karena dalam MoU itu Penempataan PMI ke Malaysia itu Zero cos"Ujarnya
Zero Cos disini Artinya para Pekerja Migran mulai berangkat dari Rumahnya sampai ke tempat mereka bekerja itu mereka sudah di biayai oleh majikan, dan sampai disna mereka tidak Ada potongan gaji sepeserpun.
Tentu setelah dibukanya kami. Berharap kepada anggota APPMI NTB maupun secara umum untuk sama-sama kita mematuhi MoU yang sama - sama disepakati bersama dengan pemerintah malaysia," Kemarin kita Hold ini karena pemerintah Malaysia melanggar, sekarang jangan sampai kita yang melanggar ,Kita Berterimakasih ke Duta besar Malaysia dan pemerintah malasysia sudah meminta maaf kepada pemerintah Indonesia atas beberapa point yg dilangggar pada saat itu disaksiskan oleh presiden dan pemerintah Malaysia"katanya
Pemerintah Provinsi menargetkan habis tahun 2022 dari NTB paling tidak sekitar 30 ribu PMI yang akan dikirim ,"2023 target kita 60 ribu karena sekarang jumlah warga kira yga da dimalasysia hampir 300 ribu dan mayoritas 80 persen orang Lombok"Cetusnya.
Seperti diketahui, Total kebutuhan malaysia untuk tenaga kerja secara keseluruhan 1,2 juta untuk ladang maupun industri pabrik dan lain sebagainya , karena kita tau penduduk malasysia hanya 3.3 juta kira ini 270 sekian juta dan sangat membutuhkan pekerja.
Diantara 1.2 juta itu mayoritasnya dari indonesia apalgi untuk pekerja di ladang itu mintanya dari Lombok , tentu dari 1.2 juta itu sekarang masyarakat NTB yang ada di snaa kurang lebih 300 ribu masiha ada mereka.mebutuhkan 900 ribu lagi artinya sebanyak.
"Masyarakat betul-betul menunggu peluang kerja ke malasysia ini terutama dari gaji yang besar dan kedua tanpa dipungut biaya ini merupakan peluang yang cukup bagus membantu pemerintah daerah menempatkan tenaga kerja , peluang-peluang yang ada disini solusi kita dengan penempatan ini"pungkasnya