Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah bersama Kadis Perindustrian Hj Nuryanti dalam kegiatan Dialog Publik Industrialisasi NTB yang digelar KAMMI NTB di Mataram. |
MANDALIKAPOST.com - Industrialisasi, sebagai salah satu program unggulan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih terus berjalan. Sejak dicanangkan akhir 2018 silam, saat ini Industrialisasi makin mudah dicerna, pemaknaan dan juga implementasinya di lapangan.
Tak hanya memberikan akses dan kemudahan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), program yang melibatkan lintas sektoral ini juga mampu mendorong generasi muda NTB untuk berani berkreasi, melakukan inovasi menjadi wirausaha.
Benang merah ini terungkap dalam Dialog Publik "Industrialisasi NTB Gemilang, Empat Tahun Kepemimpinan Zul-Rohmi", yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) NTB, Senin sore 24 Oktober 2022, di UpNormal Cafe, Kota Mataram.
Mengangkat tema Penguatan Sektor Industri dan Pendidikan sebagai Leading Sektor Pembangunan Daerah Berkelanjutan, kegiatan tersebut dihadiri Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah sebagai Keynote Speaker, Kepala Dinas Perindustrian NTB Hj Nuryanti SE ME, Direktur FITRA NTB Ramli Ernanda, serta pelaku UMKM, Owner Pawon Pengsong, Hj Nur Aida.
Peserta yang banyak dihadiri dari kalangan mahasiswa terlihat antusias mengikuti kegiatan Dialog Publik. Apalagi dengan penyampaian Dr Zul selaku Gubernur NTB yang terkenal renyah dan sering berbumbu cerita terkadang mengundang gelak tawa dari peserta.
Gubernur Zul mengatakan, sektor industri dan sektor pendidikan menjadi dua hal utama dalam pengembangan Program Industrialisasi NTB. Muaranya adalah kemandirian ekonomi masyarakat yang akan berbanding lurus dengan peningkatan perekonomian daerah di NTB.
“Kemandirian (ekonomi) bisa terwujud dengan melakukan kegiatan usaha melalui industrialisasi ini. Sedangkan pendidikan (penting) agar kita mengetahui luasnya dunia ini, supaya nggak melulu minta arahan senior,” ujar Bang Zul.
Ia juga mengungkapkan pentingnya proses dalam melaksanakan program-program Industrialisasi dan pendidikan di NTB sehingga menjadi lebih maksimal.
“Butuh keterlibatan banyak pihak, butuh kreativitas anak muda untuk mengoptimalkan industrialisasi dan meningkatkan pendidikan di NTB. Jalan panjang selalu dimulai dengan langkah pertama,” katanya.
Peserta Dialog Publik Industrialisasi NTB di Mataram. |
Dalam penyampaian materinya, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Hj Nuryanti menyampaikan banyak hal telah dilakukan Pemerintah untuk mendukung peningkatan produksi maupun daya jangkau pasar terhadap hasil UMKM di NTB.
Nuryanti juga menyampaikan tantangan kepada para peserta yang hadir untuk berani berwirausaha dan menumbuhkan kreativitas agar anak-anak muda NTB bisa bersaing di dunia bisnis ke depan.
“Jika ada dari peserta yang punya kreatifitas berwirausaha, punya produk, silahkan sampaikan ke kami idenya, nanti kami akan bina dan pasti akan kami bantu sepenuhnya,” kata Nuryanti yang juga sebagai Ketua Keluarga Alumni KAMMI NTB.
Sementara itu, Ketua KAMMI NTB Muhammad Amri Akbar mengatakan, dialog publik Industrialisasi NTB digelar KAMMI untuk memetakan peluang dan tantangan partisipasi generasi muda dalam program ini.
Menurut dia, sektor industri dan pendidikan di NTB harus menjadi fokus pemerintah untuk menambah daya saing produk lokal serta mengurangi tingkat pengangguran. Juga sektor pendidikan untuk mendongkrak kualitas SDM NTB yang masih tergolong rendah.
“Industrialisasi penting sebagai faktor utama menyerap tenaga kerja dan meningkatkan produktifitas UMKM lokal. Sementara pendidikan sangat penting untuk mendongkrak kualitas SDM NTB," katanya.
Ia menambahkan, Industrialisasi dan Pendidikan harus difokuskan pemerintah NTB secara berkesinambungan. Tidak saat ini saja, tapi untuk ke depan.
“Dua sektor ini KAMMI rasa, harus difokuskan sebagai program strategis pembangunan ke depan. Secara berkesinambungan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Program Industrialisasi NTB saat ini sudah menjadi branding daerah, selain sektor Pariwisata. Substansi program ialah peningkatan nilai ekonomis produk.
Masa pandemi awal tahun 2000 menjadi titik tolak dimana Pemerintah NTB meluncurkan program bantuan JPS Gemilang untuk masyarakat terdampak pandemi. Ratusan UMKM didorong meningkatkan kualitasnya, dari sisi produk maupun kemasan. Pemerintah memfasilitasi pendampingan, akses modal, dan juga pasar.
Untuk penggunaan kendaraan listrik misalnya. NTB ibarat pioner, sebagai daerah pertama yang mempromosikannya sejak 2019 silam, di mana sejumlah UMKM memproduksi Sepeda Listrik, Motor Listrik.
Tak heran, Program Industrialisasi juga mampu membawa NTB meraih penghargaan sebagai Provinsi paling Inovatif.