Tim Kejati NTB bersama Dinas Dikbud NTB saat melakukan monitoring Proyek DAK 2022 di SMAN 1 Labuhan Haji, Lombok Timur. |
MANDALIKAPOST.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Barat melakukan monitoring pengerjaan proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) SMA pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB.
Untuk SMA di Lombok, ada beberapa sampel terpilih yang dipantau langsung oleh Kejati NTB. Pihak kejaksaan beberapa hari lalu turun langsung mengecek pengerjaan pembangunan, bahan bangunan hingga gudang milik supplier.
Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun) Kejati NTB, Hilman Azazi mengatakan pekerjaan yang berjalan sangat bagus dan sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan dalam peraturan.
"Hasil monitoring kami, perbaikan suplai material maupun tenaga kerja saya lihat bagus. Sudah mulai semua. Termasuk gudangnya bagus. Gudang logistik semuanya bagus," katanya, Kamis, 6 Oktober 2022.
Sejauh ini, dia mengatakan tidak melihat adanya pelanggaran seperti yang digemborkan oleh oknum tertentu. Bahkan dia merasa heran, pelanggaran seperti apa yang dituduhkan oknum tertentu.
"Saya tidak melihat ada pelanggaran seperti ada beberapa orang tuduhkan. Saya heran pelanggarannya di mana? kita di lapangan saat cek tidak ada permasalahan. Kita tinjau ke sana, tidak ada," ujarnya.
Kejati NTB akan terus melakukan pendampingan dan mendorong pelaksanaan DAK 2022 ini berjalan sesuai rencana.
"Kita tetap melakukan pendampingan berkaitan sisi hukum. Kita lihat dan berusaha memperkuat aturan agar taat aturan dan mendorong pelaksanaan itu berjalan sesuai rencana," ujarnya.
Selepas memantau proyek yang berjalan di Lombok, Kejati juga akan memantau proyek di Pulau Sumbawa. Dalam waktu dekat ini tim Kejati akan mengunjungi Pulau Sumbawa.
"Kita sesuaikan jadwal dengan Dikbud untuk di Pulau Sumbawa. Saya berharap bulan ini kita turun di Sumbawa," katanya.
Dia meminta masyarakat untuk bersabar dan sama-sama memantau proses berjalannya proyek tersebut. Dia juga mengingatkan agar oknum yang sengaja mengganggu proses pelaksanaan DAK untuk tidak lagi membuat kegaduhan.
"Saya mendengar di luar ada masalah, tapi saya tidak menemukan. Ya kita kasi kesempatan orang bekerja. Kita tunggu dan lihat output," katanya.
"Kalau output bagus kenapa harus mengganggu. Jangan kita ganggu dengan membuat statement menakut-nakuti. Biar mereka bekerja," sambung Hilman.
Hilman mengatakan jika ada supplier di luar kecamatan di mana proyek tersebut berlangsung, bukan menjadi masalah. Karena tidak bisa memaksa harus dari supplier sekitar sekolah, jika supplier tidak ada atau tidak memenuhi syarat.
"Jika ada supplier dari luar kecamatan kan tidak mungkin juga harus kita paksa di kecamatan kalau tidak ada supplier. Ya kita pilih yang terdekat untuk pemerataan dan meningkatkan daya beli masyarakat," ujarnya.
Dia menyaksikan langsung para supplier mengambil bahan bangunan dari sekitar sekolah tempat proyek tersebut berjalan.
"Saya kemarin melihat mereka ambil bahan bangunan di sekitar sekolah yang berjalan proyek DAK," katanya.
Terakhir, dia menegaskan berdasarkan hasil monitoring atau pemantauan, semua berjalan lancar tanpa ada masalah.
"Semua yang kita lihat berjalan baik sesuai dengan aturan yang disepakati," tegasnya.