Sub koordinator kedaruratan Bencana (BPBD) Provinsi NTB Made Sastra Widhana,S.Adm Saat Dikonfirmasi Di Kantornya ,Selasa (18/10/22) |
MANDALIKAPOST.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Provinsi Melalui Sub koordinator kedaruratan Bencana Provinsi NTB Made Sastra Widhana,S.Adm mengatakan intensitas hujan di awal Oktober di NTB ini Relatif Tinggi.Walaupun menurutnya, puncak musim hujan terjadi di Bulan Januari mendatang.
Akhirnya terbukti Ketika Curah Hujan Tinggi di Daerah Utara salah satunya di Desa Senggigi, Kerandangan, Pemenang ,Lombok Utara pada Minggu 16 Oktober terjadi banjir dan longsor yang mengakibatkan terdampaknya 20 KK atau sebanyak 60 Jiwa di Desa Batu Layar ,Lombok Barat. Dan yang tertinggi terakhir di Lombok Utara 365 KK atau 1.134 jiwa.
Upaya yang sudah dilakukan BPBD provinsi NTB ,yakni melakukan koordiansi ke BPBD kabupaten Lombok Barat dan BPBD Lombok Utara. Kemudian melakukan penyebaran informasi melalui Media sosial ,dan Melakukan Kajin Cepat. "Kaji cepat di sini gunanya untuk mengetahu kebutuhan mendesak dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana"ujar Made.
Ia menghimbau untuk Masyarakat terhadap cuaca ekstrim atau fenomena La Nina berupa hujan angin kencang ini bisa mengakibatkan banjir dan tanah longsor serta puting beliung dan rob atau gelombang pasang. "Jadi Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada karena potensi hujan ini bisa terus terjadi sampai bulan Januari mendatang," ujarnya saat dikonfirmasi di Kantor BPBD NTB Selasa (28/10/2022)
Made mengatakan ada beberapa desa yang terdampak termasuk parah ," Jadi pada saat terjadi Bencana sampai malam kita koordinasi dengan dinas terkait, stekholder ,PUPR menurunkan alat berat untuk membersihkan jalur yang akan dilalui pengendara karena banyak kendarran yang terjebak di Antara banjir dan longso, maka dilakukanlah pembersihan dibantu juga oleh TNI dan Polri dan relawan serta BPBD Kabupaten"paparnya
Hari ini sudah berlangsung kondusif, semoga curah hujannya tidak terlalu tinggi. Kalau intesitas tinggi bisa saja terjadi." Sekarang jalannya sudah bisa dilalui.
Sedangkan untuk kebutuhan logisitik BPBD sudah memberikan secara langsung yakni memberikan mie instan, air bersih, makanan siap saji, perlengkapan bayi, dan keluarga.
Made menyebut, untuk kerusakan masih nihil dan tidak ada korban jiwa. Hanya saja ada 16 unit rumah yang terendam." Masyarakat sudah kembali ke rumah masing- masing karena kita sudah langsung melakukan pembersihan" katanya
Di NTB sendiri termasuk tinggi untuk kebencanaan apalagi dengan hujan dengan intensitas tinggi bisa mengakibatkan banjir dan longsor.
"Curah hujan yang tinggi, memang susah diprediksi dimana akan terjadi suatu bencana, untuk itu ya kita harus selalu waspada," ujarnya
"Untuk kejadian ini, pihaknya berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota. Pihaknya mendorong agar status ini dijadikan status siaga berncana. Karena mulai bulan Oktober ini sudah memasuki musim hujan. "Jadi harapannya kabupaten kota juga mengeluarkan status agar status Kabupaten/Kota ini kita tingkatkan menjadi status siaga bencana Provinsi,"pungkas Made