Ilustrasi. |
MANDALIKAPOST.com - Penemu kondom adalah dokter Earl Condom, seorang dokter kerajaan Inggris di tahun 1600.
Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi paling populer. Rasanya hampir semua orang sudah tahu atau paling tidak pernah mendengar nama ‘kondom’. Kondom adalah alat kontrasepsi berbahan lateks atau poliuretan yang digunakan untuk menutupi penis.
Selain digunakan untuk mencegah kehamilan, kondom juga bisa berfungsi untuk mencegah penyakit menular seksual.
Dikenal sebagai alat kontrasepsi yang populer, kondom ternyata memiliki sejarah yang panjang.
Cikal bakal kondom diperkirakan sudah ada sejak zaman primitif.
Ilustrasi. |
Menurut sejarah, kondom primitif terbuat dari kulit yang tipis usus binatang yang dipakai oleh orang-orang Roma dan Mesir kuno agar terhindar dari penularan penyakit kelamin.
Charles Panati, dalam bukunya Sexy Origins and Intimate Things menuliskan, sarung untuk melindungi penis telah dipakai sejak berabad silam.
Sejarah menunjukkan orang-orang Roma, mungkin juga Mesir, menggunakan kulit tipis dari kandung kemih dan usus binatang sebagai "sarung".
Kondom primitif itu dipakai bukan untuk mencegah kehamilan tapi menghindari penyakit kelamin. Sedangkan untuk menekan kelahiran, sejak dulu pria selalu mengandalkan kaum perempuan untuk memilih bentuk kontrasepsi.
Perubahan signifikan dengan apa yang kini dikenal sebagai kondom terjadi di tahun 1500-an masehi. Kala itu Gabriella Fallopia, dokter dari Italia, membuat sarung linen yang berukuran pas dan melindungi permukaan kulit penis. Tujuannya untuk mencegah penyakit sifilis.
Kemudian di tahun 1600-an, seorang dokter kerajaan Inggris yang bernama dr. Condom atau Earl Condom, mulai memperkenalkan corong untuk menutupi penis untuk melindungi King Charles II dari penularan penyakit kelamin. Ada pendapat yang mengatakan nama kondom diambil dari nama dr. Condom tersebut.
Dalam perkembangannya, kondom memang terus mengalami evolusi bentuk dan penyesuaian agar tujuan utamanya mencegah kehamilan tak diinginkan dan penularan penyakit bisa tercapai.
Selain itu, kondom kekinian juga dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi kenikmatan dalam berhubungan seks antar pasangan.
Ilustrasi. |
Bahan Pembuat Kondom dari Masa ke Masa
Berikut adalah perkembangan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kondom:
Kondom Karet
Sarung yang dibuat dari karet tervulkanisir mulai muncul di tahun 1870. Masyarakat kemudian menyebutnya sarung tersebut "karet". Pada masa itu kondom karet sangat mahal dan tebal. Para penggunanya disarankan untuk mencucinya sebelum dan setelah hubungan seksual. Mereka boleh memakainya sampai karetnya bocor atau pecah.
Kondom Lateks
Kondom jenis ini jauh lebih tipis, steril, dan hanya sekali pakai. Kondom berbahan lateks generasi terbaru ini mulai diperkenalkan tahun 1930-an. Kondom jenis ini juga sudah memiliki tudung untuk menampung sperma sehingga lebih nyaman bagi pria dan aman untuk wanita.
Kondom Poliuretan
Selanjutnya adalah kondom poliuretan. Kondom jenis ini terbuat dari bahannya yang lebih tipis dari lateks, lebih kedap dan anti bocor, serta memiliki pelumas. Kondom jenis ini dianggap ideal untuk pria dan aman untuk wanita yang alergi terhadap lateks.
Kondom Ultra Thin
Kondom ultra tipis ini dapat meningkatkan sensitivitas bagi pemakainya. Jenis kondom ini terbuat dari bahan yang tipis yang bertujuan agar kondom tidak terlalu terasa ketika sedang berhubungan intim.
Kekurangan dan Kelebihan Kondom
Kondom bisa digunakan pada pria dan wanita. Efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan meningkat, terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di kondom.
Kelebihan:
- Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
- Praktis dan mudah digunakan
Kekurangan:
- Pada beberapa orang, dapat timbul alergi karena bahan pembuat kondom.
- Hanya dapat digunakan sekali.
- Pemakaian harus tepat karena dapat timbul risiko terlepas.