Sebagai bentuk solidaritas antara suporter sepakbola, Aremania Lombok melaksanakan Do'a dan renungan bersama seluruh anggota Aremania Lombok. |
Hadir pada kegiatan tersebut Kapolresta Mataram, Kombes Pol Mustofa SIK MH., didampingi beberapa PJU dan Anggota Polresta Mataram, Ketua Aremania Lombok beserta Anggota, Penasehat Bonek beserta anggota serta seluruh ketua suporter dari berbagai klub sepakbola Indonesia lainnya.
Dalam wawancara singkat usai kegiatan Do'a dan renungan bersama, Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa SIK MH yang turut hadir dari awal hingga akhir kegiatan menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas sesama suporter dan pencinta sepakbola.
Ini wujud rekan-rekan suporter club sepakbola yang ada di Lombok, dan semua yang hadir disini merasa sangat peduli atas musibah yang menimpa rekan-rekan suporter yang ada di Jawa timur khususnya Malang.
"Kegiatan ini kita isi dengan Do'a bersama serta renungan, sebagai bentuk rasa bela sungkawa kita semua atas korban pada tragedi di Stadion Kanjuruhan,"ucap Mustofa.
Tragedi Stadion Kanjuruhan lanjut Mustofa, menjadi sejarah sepakbola Indonesia yang cukup memilukan. Ratusan korban dinyatakan meninggal dunia pasca pertandingan Persebaya melawan Arema beberapa hari lalu.
Bahkan korban sebagian besar masih dirawat di beberapa Rumah Sakit di wilayah Jawa Timur.
"Kita semua berharap peristiwa ini menjadi yang pertama dan terakhir kalinya, mari kita memanjatkan Do'a semoga korban yan meninggal diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT dan yang sedang dirawat semoga lekas sembuh," ucap Kapolresta.
Sementara itu penanggung jawab Kegiatan, Isma Reno sebagai Ketua Aremania Lombok mengajak rekan-rekan suporter manapun di Lombok. Agar kiranya dapat mendoakan rekan-rekan suporter yang menjadi korban pada tragedi Kanjuruhan.
"Saya mengajak teman-teman untuk menghentikan cipta sejenak, atas tragedi yang menimpa rekan-rekan kita di Malang," kata Pria yang kerap di sapa Reno ini.
Diakui, pihaknya kemarin memang merencanakan acara ini untuk umum. Dan pada malam hari ini terlihat hampir seluruh kelompok suporter yang ada di Lombok hadir untuk mendoakan rekan-rekan suporter yang menjadi korban peristiwa di stadion Kanjuruhan.
"Alhamdulillah, ini wujud rasa kepedulian kemanusiaan kita antar sesama Suporter," ucap Reno.
Sejujurnya lanjut Reno, kegiatan ini dek ibuat tidak ada maksud dan tujuan untuk kelompok tertentu. Namun dari pihak Aremania Lombok berinisiatif mengundang seluruh suporter yang ada untuk menunjukan rasa solidaritas kemanusiaan atas tragedi yang menimpa para suporter di Malang.
"Bentuk kegiatan kami berdoa bersama dengan menyalakan lilin, serta membawa bunga sebagai bentuk keprihatinan dan rasa peduli antar sesama pecinta sepakbola," ujarnya.
"Semoga rekan-rekan kita tenang di alam sana dan yang masih dirawat semoga lekas sembuh," imbuh Reno.
Sementara itu Ketua Bonek Lombok, Didi Setiawan sekaligus penasehat Bonek Lombok merasa sangat menyesalkan kejadian itu terjadi. Rasa penyesalan tersebut di ungkapkan dihadapan media sambil merunduk dan terlihat sangat bersedih.
"Jika kemenangan ini boleh di tukar, maka kami akan menukarnya, sebagai bentuk rasa penyesalan kami dari suporter Bonek Lombok," katanya sambil terdiam sedih.
Oleh karena itu, mulai hari ini ia teriakan bersama kepada para Bonex dan Aremania Lombok. Bahwa mereka adalah satu, dan tidak ingin perbedaan ini menjadi permusuhan.
"Dari lubuk hati yang paling dalam, kami dari Bonex Lombok tidak ingin hal serupa terjadi lagi. Maka dari itu, kami mengajak kepada seluruh suporter club bola manapun untuk bersatu. Mari kita bersatu demi kemajuan sepakbola Indonesia," tutupnya.